Batasan Masalah Model keberlanjutan pengelolaan perikanan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853) di Selat Bali

dapat ditentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan JTB, sehingga pemanfaatan sumberdaya perikanan secara optimal dan berkelanjutan dapat terwujud. Jumlah tangkap yang diperbolehkan adalah penetapan jumlah sumberdaya ikan yang boleh dimanfaatkan, dengan memperhatikan pengamanan konservasi diwilayah perairan Indonesia. Jumlah tangkap yang diperbolehkan JTB adalah sebesar 80 dari potensi lestari MSY. Jika potensi lestari 6,4 juta tontahun, maka JTB adalah 5,2 juta tontahun Dahuri, 2007. Hal ini ditujukan untuk kehati-hatian, kelangsungan dan kelestarian sumberdaya perikanan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 45 tahun 2011, tentang estimasi potensi sumberdaya ikan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia, dinyatakan bahwa estimasi potensi lestari sumberdaya ikan secara keseluruhan adalah 6,5 juta tontahun. Dalam keputusan tersebut estimasi potensi lestari sudah ditetapkan berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan WPP, dimana Selat Bali termasuk kedalam WPP 573, dan pemanfaatan sumberdaya lemuru dinyatakan over fishing. Menurut Undang-undang Perikanan nomor 31 tahun 2004 sebagaimana telah diperbarui menjadi Undang-Undang nomor 45 tahun 2009, definisi pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap adalah; semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan yang dilakukan pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati. Pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap yang dilakukan secara benar, dibutuhkan informasi ilmiah menyangkut biologi ikan, dinamika sumberdaya ikan, dan lingkungan sebagai habitat hidupnya Manggabarani, 2002. Disamping itu pengetahuan terhadap ukuran ikan yang layak tangkap, musim pemijahan dan karakteristik lainnya perlu dipahami. Dalam hal pengelolaan sumberdaya perikanan lemuru Sardinella lemuru Bleeker 1853, haruslah berdasarkan kepada prinsip-prinsip pengelolaan yang rasional, bertanggungjawab dan berwawasan lingkungan.