Potensi kelautan dan perikanan Jumlah nelayan dan perkembangan hasil tangkapan ikan laut

perairan dan juga mempengaruhi kandungan nutrien, yang akan berpengaruh terhadap keberadaan sumber makanan ikan lemuru. Melalui analisis ini diharapkan dapat diketahui apakah suhu permukaan laut berpengaruh secara langsung terhadap hasil tangkapan lemuru di Selat Bali.

c. Kualitas perairan

Pengujian terhadap kualitas perairan dilakukan untuk mengetahui unsur- unsur kimia yang dapat mempengaruhi kualitas perairan Selat Bali. Unsur-unsur kimia tersebut adalah kandungan nitrat, fosfat. Disamping itu juga dilakukan pengukuran terhadap kadar salinitas dan pH air laut. Unsur-unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap kelimpahan dan sebaran klorophil-a, terutama unsur nitrat dan fosfat. Unsur hara nitrogen N tidak mempunyai hubungan yang tetap dengan unsur hara posfor P, tetapi bersama-sama dengan karbon C , N dan P, dapat memproduksi zat organik. Walaupun hara C terdapat dalam jumlah yang banyak, tetapi kedua unsur hara N dan P menjadi faktor pembatas dalam proses daur bahan organik di laut. Pengambilan sampel air laut dilakukan pada titik lokasi penangkapan ikan oleh nelayan, selanjutnya untuk mengetahui pada koordinat berapa jaring diturunkan, digunakan GPS Global Positioning System. Pengujian sampel air dilakukan di Laboratorium Analisa Kualitas Perairan Balai Riset dan Observasi Kelautan- Perancak Bali. 3 Faktor klimatologi Data faktor klimatologi yang berpengaruh terhadap lingkungan perairan Selat Bali, diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG Kabupaten Banyuwangi yaitu data angin dan hujan. Data arus diperoleh dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Maritim BMK Maritim Surabaya. Data dikumpulkan selama periode 2005 –2010. Data ditampilkan secara deskriptif dan spasial, berupa data triwulanan untuk melihat fluktuasi faktor klimatologi selama periode tersebut, dan ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar, dan grafik.

5.3.2 Metode analisis data

Analisis data disesuaikan dengan masing-masing parameter yang diuji. Parameter tersebut adalah.

1. Analisis faktor oseanografi sebaran klorofil-a dan suhu permukaan

laut

a. Analisis sebaran klorofil-a

Sebaran klorofil-a yang dilakukan pada saat penelitian dan membandingkan dengan data hasil penelitian sebelumnya. Data sebaran klorofil-a di Selat Bali diperoleh dengan cara mendownload citra hasil pemotretan satelit Aqua MODIS dari internet yaitu melalui http:oceancolor.gsfc.nasa.gov, Data citra satelit Aqua MODIS terhadap kondisi perairan Selat Bali diambil periode 2005 –2009. Citra yang diolah adalah citra yang bebas awan, mencakup lintang dan bujur sesuai dengan areal yang diteliti. Setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan penghitungan sebaran klorofil-a pada koordinat yang sudah ditetapkan yaitu berdasarkan garis lintang dan bujur. Proses penentuan konsentrasi klorofil-a, dilakukan dengan menggunakan sensor karakteristk ocean color, yang ditunjukkan dengan sinar biru dan hijau dari permukaan laut. Pantulan sinar hijau dari permukaan laut merupakan informasi konsentrasi klorofil-a yang dideteksi oleh sensor. Apabila sinar hijau yang diterima oleh sensor semakin banyak, menunjukkan konsentrasi klorofil-a semakin banyak. Perhitungan konsentrasi klorofil-a dilakukan menggunakan parameter band 9, 10 dan 12. Algoritma OC4v4 digunakan nilai tertinggi R max dari rasio R RS 443R RS 555. Penentuan nilai sebarankonsentrasi klorophil-a, digunakan persamaan algoritma OC4v4 sebagai berikut: , dimana R 4s = log 10 R max ,