3:01 AM   Thu, Dec 27, 2012 Untitled
Page 1 0.00
25.00 50.00
75.00 100.00
Y ears 1:
1: 1:
2: 2:
2:
3: 3:
3:
4: 4:
4:
5: 5:
5: 29065
58130
10000 20000
150 300
10000 20000
-5e+009. 2.5e+010
5.5e+010 1: Biomass
2: Pert Biomass 3: Ef f ort
4: Hsl Tangkapan 5: Rent
1 1
1
1 2
2 2
2 3
3 3
3
4 4
4 4
5 5
5 5
untuk jangka panjang dengan mengabaikan cyclic mode Steman, 2003.  Nilai U
S
besar  dan  nilai  U
C
kecil,  bisa  disebabkan  oleh  gangguan  acak  random  noise karena nilai aktual yang sangat acak random.
9.4.3  Simulasi model
Kajian  dalam  struktur  yang  telah  dibuat,  yang  dapat  dijadikan  sebagai variabel  keputusan  dan  akan  mempengaruhi  kondisi  variabel  indikator  yaitu
perubahan yang dilakukan terhadap jumlah effort yang ada.  Selanjutnya model ini disimulasikan  melalui  beberapa  skenario  kebijakan  dalam  rentang  waktu  100
tahun.    Skenario  awal  existing  tanpa  dilakukan  perubahan  effort  sehingga didapat  kondisi  yang  paling  ekstrim  unsustainable.    Kemudian  dari  kondisi  ini
diterapkan  perubahan  effort  untuk  melihat  pengaruhnya  terhadap  kondisi  yang unsustainable tersebut.  Skenario yang disimulasikan adalah sebagai berikut:
1 Skenario 1
Existing Skenario  1  existing,    jika  dilihat  dari  effort  yang
berkembang  menunjukan  bahwa  pada  saat  hasil  tangkapan  meningkat,  nelayan akan  terus  meningkatkan  jumlah  effort  yang  dimiliki  agar  hasil  tangkapan  yang
diperoleh lebih banyak Gambar 32.
Gambar 32 Simulasi  biomass,  pertumbuhan  biomass,  effort,  hasil  tangkapan,
dan rente
Jika  diperhatikan  kurva  hasil  tangkapan  dan  effort  Gambar  32,  dapat dilihat  bahwa  sampai  dengan  tahun  ke  30  jumlah  effort  terus  meningkat  seiring
dengan  meningkatnya  jumlah  hasil  tangkapan,  dan  puncak  hasil  tangkapan optimum  terjadi  pada  tahun  ke  50,  namun  setelah  itu  terjadi  penurunan  hasil
tangkapan,  akan  tetapi  jumlah  effort  terus  meningkat.  Hal  ini  terjadi  karena nelayan terus berupaya melakukan penangkapan dengan harapan hasil tangkapan
yang  diperoleh  tetap  tinggi.  Walaupun  terjadi  pertumbuhan  secara  alami,  namun diimbangi terjadinya kematian yang juga berlangsung secara alami sebagai akibat
dari  pengaruh  lingkungan  perairan.    Sementara  itu,  untuk  perolehan  rente  dari usaha  penangkapan  yang  dilakukan  oleh  nelayan  dapat  dilihat,  rente  yang
diperoleh  meningkat  seiring  dengan  peningkatan  hasil  tangkapan  dan  menurun karena hasil tangkapan yang diperoleh juga menurun. Hal ini terjadi karena harga
yang  ditawarkan  oleh  pembeli  cukup  bagus,    sehingga  nelayan  tidak  mengalami kerugian,  disamping  itu,    juga  sebagai  imbas  dari  hukum  persediaan  dan
permintaan secara ekonomi. Jika  kondisi  existing  ini  dibiarkan,    sedangkan    nelayan  terus  berusaha
melakukan penangkapan
dengan segala
upaya yang
dimiliki tanpa
memperhitungkan  efek  yang  ditimbulkan  terhadap  sumberdaya,  maka  dapat dipastikan  terjadi  opportunity  cost  yaitu  nilai  ekonomi  yang  diperoleh  menjadi
lebih  rendah  bahkan  bisa  negatif  karena  jumlah  biaya  yang  dikeluarkan  lebih besar  jika  dibandingkan  dengan  penerimaan  yang  diperoleh.    Hal  ini  terjadi
sebagai  akibat    tidak  terkontrolnya  jumlah  effort  atau  upaya  penangkapan  yang dilakukan oleh nelayan open access equilibrium.
2 Skenario 2
Berdasarkan  SKB  dua  Gubernur  Provinsi  Jawa  Timur  dan  Provinsi  Bali, alat  tangkap  yang  diatur  penggunaannya  untuk  pemanfaatan  sumberdaya
perikanan  lemuru  di  Selat  Bali  adalah  alat  tangkap  purse  seine.    Jumlah  yang diijinkan adalah sebanyak  273 unit.  Namun berdasarkan analisis yang dilakukan
terhadap E
msy
bab 6 hasil yang diperoleh adalah sebanyak  252,47 unit, dengan demikian    penyusunan  skenario  berpedoman  kepada  hasil  perhitungan  Emsy.
Pada  Gambar  32  dapat  dilihat  bahwa  pola  yang  diperlihatkan  hiperbola. Selanjutnya  dilakukan  pengendalian  terhadap  effort    yaitu  dengan  melakukan
iterasi  secara  bertahap  sebesar  10  dari  252,47  unit.    Proses  iterasi  dilakukan karena tidak ada teori pendukung  yang  memadai dalam rangka upaya  penurunan