Kebutuhan data Kebutuhan Data dan Metode Analisis Pengembangan Model
                                                                                Tabel 38 Parameter model dinamik pengelolaan sumberdaya perikanan lemuru
No Parameter
Nilai Satuan
1 Kerapatan K
58.245,46  ton 2
Pertumbuhan alami r 1,997  Per tahun
3 Kapasitas tangkap q
0.00396  Unit penangkapan 4
Harga ikan 3.270.000  Rpton
5 Biaya melaut
3.114.000  Rp trip 6
Konstanta keuntungan 1,5e-10  -
7 Faktor oseanografi dan klimatologi
0,435  - Model  bio-ekonomi  Schaefer,  menggambarkan  dinamika  dari  upaya
tangkap  yang  dilakukan  oleh  nelayan  sehingga  menghasilkan  jumlah  tangkap yang  diinginkan.    Dinamika  tersebut  ditandai  dengan  peubah  yang  menentukan
dan  ditentukannya.    Peubah  yang  terlibat  dalam  model  ini  adalah  jumlah  hasil tangkapan,  jenis  alat  tangkap  yang  digunakan,  dan  pertumbuhanperkembangan
jumlah alat tangkap.   Unsur peubah tersebut secara keseluruhan berhubungan satu sama lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tahap  akhir  dari  analisis  sistem  dinamik  keberlanjutan  pengelolaan perikanan  lemuru  di  Selat  Bali  adalah  melakukan  penyusunan  skenario  untuk
menetapkan  atau  membuat  usulan  kebijakan  yang  dapat  dilakukan  berdasarkan hasil simulasi yang diperoleh.  Berdasarkan skenario yang dibuat dapat diketahui
model  keberlanjutan  pengelolaan  sumberdaya  perikanan  lemuru    yang sesungguhnya dan menjadi bahan usulan kepada pihak-pihak yang berkompeten.
Setiap upaya tangkap akan memperoleh hasil tangkapan.  Hasil tangkapan ini  biasanya  dikenal  dengan  hasil  tangkapan  per  upaya  tangkap  atau  biasa  juga
disebut  dengan  catch  per  unit  effort  CPUE.    Berdasarkan  perhitungan  yang diperoleh  dan  sudah  dibahas  pada  uraian  terdahulu  bab  6,  gambaran  kondisi
biomass  dan  upaya  tangkap  maka  model  bio-ekonomi  yang  digunakan  adalah model  Schaefer.      Model  ini  terdiri  dari  persamaan  pertumbuhan  logistik  untuk
biomass  ikan  serta  model  profit-driven  untuk  upaya  penangkapan  fishing  effort yang ditunjukkan dengan rumus :
……………………………………………..9.1 dimana:
K =
Carrying Capacity r
= Konstanta pertumbuhan logistik
q =
Kemampuan  tangkap  catchability  per  upaya tangkap.
Bt =
Biomass awal Pertumbuhan  effort
dipengaruhi  oleh  effort  itu  sendiri  E,  dan perolehan  keuntungan  yang  diterima  rent  serta  fraksi  dari  rent  df,  sehingga
persamaannya dapat dibuat; …………………………………………………...9.2
Rente  ekonomi  sumberdaya  perikanan  lemuru  π  merupakan  hasil  perkalian harga  ikan  p  dengan  hasil  tangkapan  y  dikurang  biaya-biaya  yang  digunakan
untuk  melakukan  penangkapan  c,  sehingga  persamaannya  dapat  dibuat  sebagai berikut:
…………………………………………………….9.3 Perhitungan  terhadap  data  hasil  penelitian  untuk  mengetahui  dan
mengestimasi  biomass  awal  ikan  lemuru  digunakan  rumus  dari  pengembangan model  Schaefer  dan  turunannya,  sehingga  diperoleh  biomass  awal  sebesar
58.130,06  ton  per tahun.    Dalam  proses  ekologi  dan  kehidupan  biota  dalam  satu ekosistem  pasti  mengalami  kematian  secara  alami,  yang  disebabkan  oleh  faktor
lingkungan dimana biota tersebut berada.  Luckof et al 2005 menyatakan bahwa secara umum laju kematian ikan secara alami adalah 30.  Menurut Merta 1992
laju kematian lemuru secara alami bisa mencapai 1,0, dan menurut Budiharjo et al.  1990  vide  Merta  dan  Nurhakim  2004  kematian  lemuru  bisa  mencapai
2,17 pertahun. Uji  evaluasivalidasi  atau  keabsahan  dari  model  yang  dibuat,  merupakan
kriteria  penilaian  terhadap  obyektifitas  dari  suatu  pekerjaan  ilmiah.    Uji evaluasivalidasi  dilakukan  dengan  cara  membandingkan  persamaan-persamaan
model  dengan  kondisi  nyata,  dan  membandingkan  dengan  teori  yang  ada.  Jika model tidak valid, harus dilakukan perbaikan, jika sudah valid dan sesuai dengan
kriteria  yang  diinginkan  dapat  dilanjutkan  dengan  melakukan  simulasi  terhadap model  yang  dibuat.    Simulasi  model  dilakukan  untuk  melihat  gejala-gejala
permasalahan dalam kegiatan perikanan lemuru secara nyata.
                                            
                