Faktor oseanografi yang diteliti adalah sebaran kloropil-a, suhu permukaan laut dan arus selama kurun waktu 2005- 2010. Uji kualitas perairan berkaitan
dengan unsur-unsur kimia air Nitrat dan Fosfat dilokasi fishing ground. Menurut SK Menteri Lingkungan hidup nomor 115 tahun 2003 tentang mutu
kualitas air sesuai peruntukannya. Faktor klimatologi yang akan diteliti adalah seberapa besar pengaruh angin dan hujan terhadap hasil tangkapan nelayan di
Selat Bali. Selat Bali merupakan kawasan perairan laut yang memiliki sumberdaya
lemuru. Sumberdaya ini merupakan sumber mata pencaharian bagi nelayan yang ada di kawasan tersebut yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana.
Berdasarkan data statistik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi tahun 2010 terjadi penurunan hasil tangkapan lemuru sebesar 43,03 . Apakah
penurunan hasil tangkapan tersebut dipengaruhi oleh faktor oseanografi dan klimatologi? Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin meneliti seberapa besar
pengaruh faktor oseanografi dan klimatologi terhadap hasil tangkapan ikan lemuru di Selat Bali. Apakah faktor oseanografi dan klimatologi tersebut berpengaruh
secara langsung atau tidak langsung terhadap hasil tangkapan lemuru. Batasan faktor oseanografi dan klimatologi yang diteliti yaitu berkaitan dengan sebaran
klorofil-a, suhu permukaan laut, arus angin, dan hujan.
5.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah 1 Menganalisis faktor oseanografi dan klimatologi suhu permukaan laut, sebaran klorofil-a, arus, angin, dan hujan di
Selat Bali. 2 Menganalisis pengaruh faktor oseanografi dan klimatologi terhadap hasil tangkapan lemuru.
5.3 Kebutuhan dan Metode Analisis Data
5.3.1 Kebutuhan data
Data yang dibutuhkan untuk analisis pengaruh faktor oseanografi dan klimatologi terhadap hasil tangkapan lemuru di perairan laut Selat bali, adalah:
1 Hasil tangkapan ikan
Data hasil tangkapan lemuru yang didaratkan di Kabupaten Banyuwangi UPPPP Muncar dan Kabupaten Jembrana. Data dikumpulkan secara time series
dari tahun 2005 – 2010. Kegunaan data ini untuk melihat hubungan hasil faktor-
faktor oseanografi dan klimatologi dan pengaruhnya terhadap tangkapan. Apakah faktor-faktor oseanografi dan klimatologi mempengaruhi hasil tangkapan nelayan
lemuru di Selat Bali.
2 Faktor-faktor oseanografi
Data dan informasi yang dikumpulkan adalah kondisi eseanografi perairan Selat Bali, yaitu data yang berkaitan atau berpengaruh terhadap ketersediaan
sumberdaya lemuru. Data tersebut adalah:
a. Sebaran klorofil-a
Data sebaran klorofil-a di Selat Bali diperoleh dengan cara mendownload citra hasil pemotretan satelit Aqua MODIS dari internet yaitu melalui
http:oceancolor.gsfc.nasa.gov , Data citra satelit Aqua MODIS terhadap kondisi
perairan Selat Bali diambil periode 2005 – 2010. Citra yang diolah adalah citra
yang bebas awan, mencakup lintang dan bujur sesuai dengan areal yang diteliti. Data time series tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik, secara
deskriptif dilihat trend perubahan sebaran klorofil-a yang terjadi di Selat Bali. Untuk melihat sebaran klorofil-a di lokasi fishing ground, dilakukan pengambilan
sampel air selama periode bulan Mei – Oktober 2011, hal ini dilakukan untuk
menjawab pertanyaan kenapa nelayan memilih lokasi tersebut untuk menurunkan jaring. Setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan penghitungan sebaran
klorofil-a berdasarkan koordinat yang sudah ditetapkan yaitu berdasarkan garis lintang dan bujur.
b. Suhu permukaan laut SPL
Data untuk mengetahui suhu permukaan laut di Selat Bali, juga dilakukan dengan cara mendownload citra hasil pemotretan satelit Aqua Modis. Data yang
diperlukan disini adalah data time series suhu permukaan laut periode tahun 2005 – 2010. Suhu permukaan laut sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan
perairan dan juga mempengaruhi kandungan nutrien, yang akan berpengaruh terhadap keberadaan sumber makanan ikan lemuru. Melalui analisis ini
diharapkan dapat diketahui apakah suhu permukaan laut berpengaruh secara langsung terhadap hasil tangkapan lemuru di Selat Bali.
c. Kualitas perairan