Habitat, daerah penyebaran dan makanan utama
2.4.2 Habitat, daerah penyebaran dan makanan utama
Ikan lemuru, tersebar di Lautan Hindia bagian timur, seperti Phuket, di pantai sebelah selatan Provinsi Jawa Timur dan Selat Bali, Australia sebelah barat, laut Jawa, Filipina, Hongkong serta bagian selatan Laut Jepang Whitehead 1995 bahkan sampai ke India hingga pantai timur Afrika Chan 1965 vide Burhanudin dan Praseno 1982. Lemuru Bali Sardinella, yang hidup di Selat Bali adalah jenis Sardinella lemuru Bleeker 1853 sebagaimana sudah dijelaskan pada uraian terdahulu dan jenis ini lebih banyak terdapat dan terkonsentrasi di Selat Bali. Lemuru biasanya hidup secara bergerombol, badannya langsing dengan warna biru kehijau-hijauan pada bagian punggung dan keperak-perakan pada bagian bawah, dan sisik ikan ini mudah terlepas Nontji, 2007. Di Selat Bali kehadiran lemuru secara umum dapat dijumpai dan tertangkap oleh nelayan pada bulan September – Oktober lebih banyak tertangkap lemuru muda sempenit, dan mencapai puncaknya pada bulan Desember – Januari dengan ukuran yang lebih besar. Lemuru dengan ukuran panjang 17,9 – 19 cm lemuru kucing banyak ditemukan pada bulan Februari – Maret. Setelah itu, lemuru seakan hilang dari habitatnya Nontji, 2007. Sampai sekarang belum diketahui atau belum terungkap hilangnya lemuru secara berkala di Selat Bali. Menurut Nontji 2007, keberadaan ikan lemuru di Selat Bali, dan pada waktu-waktu tertentu menghilang secara berkala, belum diketahui secara ilmiah. Kemungkinan yang ada dan makin mendapat dukungan, bahwa diluar musimnya, ikan lemuru beruaya ke lapisan perairan yang lebih dalam, namun tidak dapat terdeteksi dengan baik dan luput dari penangkapan. Namun, saat ini kegiatan penangkapan ikan lemuru di Selat Bali menunjukan gejala tangkap lebih Nontji, 2007; Zulbarnaini, 2002. Menurut kajian dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Burhanudin dan Praseno 1982, bahwa dari hasil pemeriksaan isi perut, ikan lemuru termasuk pemakan plankton zooplankton dan fitoplankton. Perbandingannya yaitu: zooplankton berkisar antara 90,52 – 95,54, sedangkan fitoplankton berkisar antara 4,46 – 9,48 Burhanudin dan Praseno, 1982. Dhulked 1962 menyatakan bahwa Sardinella longiceps dewasa adalah pemakan fitoplankton dan diduga bahwa ada perubahan pola dan kebiasaan makan setelah ikan menjadi besar.2.5 Sistem Dinamik
Parts
» Model keberlanjutan pengelolaan perikanan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853) di Selat Bali
» Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap
» Pembangunan Perikanan Tangkap Secara Berkelanjutan
» Keberlanjutan Pengelolaan Perikanan Sebagai Kesatuan Ekosistem
» Klasifikasi dan morfologi lemuru Sardinella lemuru Bleeker 1853
» Habitat, daerah penyebaran dan makanan utama
» Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data
» Analisis faktor oseanografi dan klimatologi
» Analisis kondisi sosial ekonomi nelayan dan peran kelembagaan
» Letak geografis Luas wilayah Topografi dan jenis tanah
» Penduduk Potensi kelautan dan perikanan Jumlah nelayan dan perkembangan produksi perikanan a.
» Jumlah armada dan alat tangkap
» Letak geografis Luas wilayah Potensi kelautan dan perikanan
» Jumlah nelayan dan perkembangan hasil tangkapan ikan laut Jumlah armada dan alat tangkap
» Tujuan Penelitian Sebaran klorofil-a Suhu permukaan laut SPL
» Hasil Penelitian .1 Trend sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut Sebaran klorofil-a
» Trend curah hujan, kecepatan angin dan kekuatan arus
» Kebutuhan data Kebutuhan dan Metode Analisis Data
» Keragaan dan tingkat pemanfaatan sumberdaya lemuru
» Analisis fungsi produksi perikanan lemuru
» Standarisasi alat tangkap Hasil Penelitian
» Ukuran panjang, lebar dan berat ikan lemuru hasil tangkapan nelayan
» Kebiasaan makan feeding habits ikan lemuru
» Daerah penangkapan Hasil Penelitian
» Metode analisis data Kebutuhan dan Metode Analisis Data
» Kelayakan hidup nelayan perikanan lemuru di Selat Bali ditinjau secara ekonomi
» Kondisi sosial nelayan perikanan lemuru di Selat Bali
» Metode analisis data Aspek ekosistem perairan
» Penilaian aspek biologi Hasil Penelitian
» Penilaian aspek teknis Hasil Penelitian
» Penilaian aspek sosial Penilaian aspek ekonomi
» Penilaian aspek ekosistem perairan
» Penilaian aspek gabungan aspek biologi, teknis, sosial, ekonomi, dan ekosistem perairan
» Kebutuhan data Kebutuhan Data dan Metode Analisis Pengembangan Model
» Metode analisis pengembangan model
» Ketidaksamaan bias inequality bias proportion Ketidaksamaan varian Inequality variance proportion
» Model pengelolaan perikanan Hasil Penelitian
» Uji validasi Hasil Penelitian
» Simulasi model Hasil Penelitian
» Waktu penelitian Waktu dan Tempat
» Tempat penelitian Waktu dan Tempat
» Letak geografis Luas wilayah
» Penduduk Potensi kelautan dan perikanan
» Jumlah nelayan dan perkembangan produksi perikanan a.
» Letak geografis Kabupaten Jembrana Provinsi Bali
» Luas wilayah Kabupaten Jembrana Provinsi Bali
» Potensi kelautan dan perikanan Jumlah nelayan dan perkembangan hasil tangkapan ikan laut
» Tujuan Penelitian Sebaran klorofil-a
» Kualitas perairan di lokasi fishing ground
» Pengaruh faktor oseanografi dan klimatologi terhadap hasil tangkapan lemuru
» Penilaian aspek sosial Hasil Penelitian
» Penilaian aspek ekonomi Hasil Penelitian
» Tujuan Penelitian Ketidaksamaan bias inequality bias proportion
Show more