Standarisasi alat tangkap Hasil Penelitian

GN bwi : Gillnet Banyuwangi PP Jemb : Pukat pantai Jembrana PR Jemb : Purse seine Jembrana GN Jemb : Gillnet Jembrana Upaya penangkapan standar merupakan upaya yang dilakukan oleh masing-masing jenis alat tangkap dan merupakan hasil perkalian effort standar dengan nilai FPI Tabel 20. Upaya penangkapan Tabel 20 dengan alat tangkap purse seine tertinggi adalah yang mendaratkan hasil tangkapan lemuru di Kabupaten Jembrana, yaitu tahun 2010 sebanyak 107 unit alat tangkap standar, sedangkan terendah terjadi tahun 2005 dan 2006 yaitu sebanyak 74 unit alat tangkap standar. Untuk purse seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Muncar, upaya penangkapan tertinggi terjadi tahun 2006 sebanyak 142 unit alat tangkap standar, dan terendah tahun 2010 yaitu sebanyak 9 unit alat tangkap standar. Tabel 20 Nilai upaya penangkapan standar alat tangkap penghasil ikan lemuru Tahun Upaya penangkapan standar Estd P bwi PR bwi B bwi GN bwi PP Jemb PR Jemb GN Jemb 2005 6 91 5 5 74 2006 14 208 7 2 74 2007 3 144 2 1 72 2008 5 94 1 2 1 77 1 2009 3 51 1 1 83 2010 2 45 1 107 Rata2 5 105 3 2 81 Sumber: Diolah dari data statistik DPK Kabupaten Banyuwangi dan DPKK Kabupaten Jembrana 2011 Keterangan: P bwi : Payang Banyuwangi PR bwi : Purse seine Banyuwangi B bwi : Bagan Banyuwangi GN bwi : Gillnet Banyuwangi PP Jemb : Pukat pantai Jembrana PR Jemb : Purse seine Jembrana GN Jemb : Gillnet Jembrana 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 Muncar panjang lebar berat 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 Pengambengan panjang Lebar berat Upaya penangkapan alat tangkap payang di Kabupaten Banyuwangi tertinggi terjadi tahun 2006 sebanyak 14 unit alat tangkap standar, dan terendah adalah tahun 2005, 2007, dan tahun 2010 masing-masing sebanyak 2 unit alat tangkap standar. Upaya penangkapan alat tangkap gillnet yang dioperasikan di Kabupaten Banyuwangi tertinggi terjadi tahun 2008 yaitu sebanyak 2 unit alat tangkap standar, sedangkan pada tahun 2005-2007 alat tangkap standar tidak dioperasikan dikabupaten ini. Upaya penangkapan alat tangkap bagan yang dioperasikan di Kabupaten Banyuwangi tertinggi secara berturut-turut terjadi tahun 2006 sebanyak 7 unit alat tangkap standar. Upaya penangkapan alat tangkap pukat pantai yang dioperasikan di Kabupaten Jembrana tertinggi terjadi tahun 2008 sebanyak 1 unit alat tangkap standar, berikutnya secara berturut-turut tahun 2005 –2007 dan tahun 2008–2009 tidak ada alat tangkap standar yang dioperasikan di kabupaten ini. Hasil analisis ini digunakan sebagai parameter untuk analisis model pengelolaan sumberdaya perikanan lemuru di Selat Bali dengan pendekatan ekosistem bab 9.

6.4.4 Ukuran panjang, lebar dan berat ikan lemuru hasil tangkapan nelayan

Pengukuran ikan lemuru dilakukan selama 6 bulan, yaitu dari bulan Mei – Oktober 20011. Pengukuran dilakukan di dua tempat yaitu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan dan UPPPP Muncar. Kecenderungan ukuran ikan lemuru yang ditangkap oleh nelayan berdasarkan pengamatan dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober tertera pada Gambar 29. Gambar 29 Rata-rata ukuran panjang, lebar dan berat lemuru hasil tangkapan nelayan bulan Mei – Oktober 2011 Perbedaan ukuran panjang dan berat, hasil tangkapan lemuru yang didaratkan di UPPPP Muncar dan PPN Pangambengan bisa saja terjadi. Perbedaan hasil tangkapan dapat terjadi disebabkan oleh perbedaan daerah penangkapan yang dilakukan oleh nelayan masing-masing wilayah. Pada Gambar 29, terlihat bahwa ukuran panjang, lebar dan berat lemuru hasil tangkapan nelayan di Muncar dan di Jembrana berbeda. Hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Juli 2011 di PPN Pengambengan menunjukan ikan lemuru yang tertangkap rata-rata berukuran panjang 12,48 cm, sementara di UPPPP Muncar adalah 13,29 cm. Jika dilihat dari kisaran ukuran panjang ikan lemuru, pada bulan Juli 2011 ukuran lemuru yang didaratkan di PPN Pengambengan dan UPPPP Muncar juga berbeda. Ukuran sempenit yang terdata berada pada kisaran 9,90 – 12,50 cm, sedangkan di UPPPP Muncar ukuran sempenit berada pada kisaran 10,00 – 12,50 cm. Grafik pada Gambar 29, memperlihatkan dengan jelas perbedaan ukuran ikan lemuru yang tertangkap di UPPPP Muncar dan PPN Pengambengan.

6.4.5 Kebiasaan makan feeding habits ikan lemuru

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap isi lambung ikan lemuru, maka diperoleh hasil bahwa makanan utama lemuru adalah plankton, namun dari hasil analisa terdapat perbedaan komposisi makanan berdasarkan ukuran ikan lemuru. Saat lemuru berukuran sempenit kecendrungan makanannya adalah phytoplankton. Pada saat berukuran protolan, kecenderungan komposisi makanannya adalah zooplankton dan ketika berukuran lemuru, dan lemuru kucing, kecenderungan komposisi makanannya adalah phytoplankton Tabel 21. Kebiasaan makan ikan lemuru sangat tergantung dengan ketersediaan nutrien di perairan laut Selat Bali. Hasil uji laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui kecenderungan pola makan ikan lemuru menunjukkan bahwa secara umum ikan lemuru merupakan hewan pemakan plankton plankton feeder.