1 Hasil tangkapan ikan
Data hasil tangkapan lemuru yang didaratkan di Kabupaten Banyuwangi UPPPP Muncar dan Kabupaten Jembrana. Data dikumpulkan secara time series
dari tahun 2005 – 2010. Kegunaan data ini untuk melihat hubungan hasil faktor-
faktor oseanografi dan klimatologi dan pengaruhnya terhadap tangkapan. Apakah faktor-faktor oseanografi dan klimatologi mempengaruhi hasil tangkapan nelayan
lemuru di Selat Bali.
2 Faktor-faktor oseanografi
Data dan informasi yang dikumpulkan adalah kondisi eseanografi perairan Selat Bali, yaitu data yang berkaitan atau berpengaruh terhadap ketersediaan
sumberdaya lemuru. Data tersebut adalah:
a. Sebaran klorofil-a
Data sebaran klorofil-a di Selat Bali diperoleh dengan cara mendownload citra hasil pemotretan satelit Aqua MODIS dari internet yaitu melalui
http:oceancolor.gsfc.nasa.gov , Data citra satelit Aqua MODIS terhadap kondisi
perairan Selat Bali diambil periode 2005 – 2010. Citra yang diolah adalah citra
yang bebas awan, mencakup lintang dan bujur sesuai dengan areal yang diteliti. Data time series tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik, secara
deskriptif dilihat trend perubahan sebaran klorofil-a yang terjadi di Selat Bali. Untuk melihat sebaran klorofil-a di lokasi fishing ground, dilakukan pengambilan
sampel air selama periode bulan Mei – Oktober 2011, hal ini dilakukan untuk
menjawab pertanyaan kenapa nelayan memilih lokasi tersebut untuk menurunkan jaring. Setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan penghitungan sebaran
klorofil-a berdasarkan koordinat yang sudah ditetapkan yaitu berdasarkan garis lintang dan bujur.
b. Suhu permukaan laut SPL
Data untuk mengetahui suhu permukaan laut di Selat Bali, juga dilakukan dengan cara mendownload citra hasil pemotretan satelit Aqua Modis. Data yang
diperlukan disini adalah data time series suhu permukaan laut periode tahun 2005 – 2010. Suhu permukaan laut sangat berpengaruh terhadap kondisi lingkungan
perairan dan juga mempengaruhi kandungan nutrien, yang akan berpengaruh terhadap keberadaan sumber makanan ikan lemuru. Melalui analisis ini
diharapkan dapat diketahui apakah suhu permukaan laut berpengaruh secara langsung terhadap hasil tangkapan lemuru di Selat Bali.
c. Kualitas perairan
Pengujian terhadap kualitas perairan dilakukan untuk mengetahui unsur- unsur kimia yang dapat mempengaruhi kualitas perairan Selat Bali. Unsur-unsur
kimia tersebut adalah kandungan nitrat, fosfat. Disamping itu juga dilakukan pengukuran terhadap kadar salinitas dan pH air laut. Unsur-unsur tersebut sangat
berpengaruh terhadap kelimpahan dan sebaran klorophil-a, terutama unsur nitrat dan fosfat. Unsur hara nitrogen N tidak mempunyai hubungan yang tetap dengan
unsur hara posfor P, tetapi bersama-sama dengan karbon C , N dan P, dapat memproduksi zat organik. Walaupun hara C terdapat dalam jumlah yang banyak,
tetapi kedua unsur hara N dan P menjadi faktor pembatas dalam proses daur bahan organik di laut.
Pengambilan sampel air laut dilakukan pada titik lokasi penangkapan ikan oleh nelayan, selanjutnya untuk mengetahui pada koordinat berapa jaring
diturunkan, digunakan GPS Global Positioning System. Pengujian sampel air dilakukan di Laboratorium Analisa Kualitas Perairan Balai Riset dan Observasi
Kelautan- Perancak Bali. 3
Faktor klimatologi
Data faktor klimatologi yang berpengaruh terhadap lingkungan perairan Selat Bali, diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
BMKG Kabupaten Banyuwangi yaitu data angin dan hujan. Data arus diperoleh dari Badan Meteorologi dan Klimatologi Maritim BMK Maritim Surabaya.
Data dikumpulkan selama periode 2005 –2010. Data ditampilkan secara deskriptif
dan spasial, berupa data triwulanan untuk melihat fluktuasi faktor klimatologi selama periode tersebut, dan ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar, dan grafik.