7.4 Hasil Penelitian
7.4.1  Kelayakan hidup nelayan perikanan lemuru di Selat Bali ditinjau secara ekonomi
Alat tangkap  yang digunakan nelayan di Selat Bali, yaitu oleh nelayan di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana terdiri dari purse seine, payang,
gillnet,  pukat  pantai  dan  bagan.  Secara  ekonomi,  masing-masing  alat  tangkap dapat  memberikan  keuntungan  bagi  pemiliknya.    Berdasarkan  keuntungan  yang
diperoleh,  maka  akan  meningkatkan  strata  mereka  dalam  kehidupan bermasyarakat.  Perhitungan secara ekonomi terhadap masing-masing alat tangkap
dapat diuraikan sebagai berikut:
1 Purse seine
Kapal  purse  seine  yang  dioperasikan  oleh  nelayan  baik  di  Kabupaten Banyuwangi  dan  Jembrana  lebih  banyak  menggunakan  kapal  motor  tempel.
Bahan  dasar  kapalperahu  adalah  kayu  dengan  panjang  rata-rata  18 –  21  meter,
tenaga  penggerak  yang  digunakan  adalah  motor  tempel  sebanyak  9  buah  untuk sistem  2  perahu  dan  5  buah  untuk  sistem  1  perahu.  Umumnya  nelayan
menggunakan tenaga penggerak dengan merek yanmar berkekuatan 50 – 150 PK.
Jumlah  nelayan  yang  terlibat  dalam  operasi  penangkapan  sebanyak    45 –  55
orang.  Lama operasi untuk satu trip adalah 12 jam sampai dengan 1 hari, namun dalam satu bulan purse seine beroperasi sebanyak 18-21 kali trip.
Berdasarkan  hasil  perhitungan  yang  diperoleh  dari  wawancara  dengan nelayan  yang  ada  di  Kabupaten  Banyuwangi,  pendapatan  kotor  yang  mereka
terima  dalam  satu  tahun  adalah  Rp.  5.429.790.072,-.    Setelah  dikurangi  biaya- biaya  sebesar  Rp.  479.723.261,-  dan  juga  setelah  dikurangi  biaya  penyusutan
sebesar  Rp.  22.333.333,-,  maka  keuntungan  bersih  yang  diperoleh  dalam  waktu satu  tahun  adalah  sebesar  Rp.  4.927.733.477,-.    Pendapatan  nelayan  purse  seine
Kabupaten  Jembrana  rata-rata  dalam  satu  tahun  adalah  Rp.  20.275.920.000,-, setelah  dikurangi  biaya
– biaya sebesar Rp. 685.435.680,- dan setelah dikurangi biaya  penyusutan  per  tahun  sebesar  Rp.  47.116.667,-,  maka  keuntungan  bersih
yang diperoleh adalah sebesar Rp. 19.543.367.653,- Tabel  23 dan 24.
2 Payang
Alat  tangkap  payang  dioperasikan  oleh  nelayan  Kabupaten  Banyuwangi untuk  menangkap  ikan  lemuru.  Perahu  yang  digunakan  adalah  perahu  kayu,
berukuran    panjang  6 – 8 meter.  Motor penggerak menggunakan mesin tempel
dom  feng  berkekuatan  10 –  15  PK.    Jumlah  ABK  yang  mengoperasikan  alat
tangkap  payang  ini  sebanyak  4 – 6 orang.   Lama waktu operasi dalam satu hari
atau satu trip adalah 12 jam.  Jumlah operasi penangkapan yang dilakukan selama satu bulan adalah 27
– 28 hari. Pendapatan  payang,  sebelum  pengurangan  biaya-biaya  selama  satu  tahun
adalah  sebesar  Rp.  226.200.000,-.  Biaya-biaya  yang  digunakan  untuk  operasi selama  satu  tahun  adalah  sebesar  Rp.  51.195.896,-,  setelah  dikurangi  biaya
penyusutan  sebesar  Rp.  1.666.667,-  maka  pendapatan  bersih  untuk  satu  tahun adalah Rp. 173.337.437,- Tabel  23.
Tabel 23  Analisis  secara  ekonomi  kegiatan  perikanan  lemuru  di  Kabupaten Banyuwangi tahun 2011
No Jenis Alat
Tangkap Pendapatan
Rptahun Pengeluaran
Rptahun Penyusutan
Rptahun Keuntungan
bersih Rptahun
1 Purse seine
5.429.790.072    479.723.261    22.333.333       4.927.733.477 2
Gillnet 174.000.000
27.566.667      1.245.000          145.188.333 3
Payang 226.200.000      51.195.896      1.666.667
173.337.437 4
Bagan 47.839.896      14.907.067      1.008.333            31.924.496
3 Gillnet
Alat tangkap gillnet  yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Banyuwangi berbeda dengan  yang digunakan oleh nelayan Kabupaten Jembrana.  Namun alat
tangkap  ini  digunakan  untuk  menangkap  ikan  lemuru.    Perahu  gillnet  yang dioperasikan  oleh  nelayan  Kabupaten  Banyuwangi,  terbuat  dari  kayu  dengan
panjang  6-7  meter.    Tenaga  penggerak  menggunakan  mesin  tempel  merek  dom feng dengan kekuatan 10-15 PK.  Jumlah tenaga kerja adalah sebanyak 4-6 orang,
dengan  lama  operasi  penangkapan  untuk  satu  trip  adalah  12  jam  atau  sering mereka  menyebutnya  selama  satu  hari  one  day  fishing,  sehingga  dalam  satu
bulan jumlah hari operasi biasanya dilakukan selama 27-28 hari.
Gillnet  yang  dioperasikan  oleh  nelayan  Kabupaten  Banyuwangi, menggunakan  perahu  jukung  dengan  panjang  6,5-7  meter.    Tenaga  penggerak
menggunakan  mesin  tempel  dengan  kekuatan  10  PK.    Jumlah  anak  buah  kapal atau perahu sebanyak 2 orang.  Lama operasi penangkapan untuk satu trip adalah
3-5 jam, dan dalam satu hari bisa melakukan operasi penangkapan 2 kali.  Jumlah hari operasi dalam satu bulan dilakukan  selama 20-27 hari.
Pendapatan kotor yang diperoleh dalam satu tahun operasi adalah sebesar Rp. 174.000.000,-. Setelah dikeluarkan biaya-biaya sebesar Rp.  27.566.667,- dan
dikurangi biaya penyusutan sebesar Rp.  1.245.000,-, maka diperoleh keuntungan bersih  selama  satu  tahun  operasi  adalah  sebesar  Rp.  145.188.333,-  Tabel    23.
Sedangkan  pendapatan  kotor  yang  diperoleh  nelayan  gillnet  di  Kabupaten Jembrana  dalam  satu  tahun  adalah  Rp.  256.880.076,-,  setelah  dikeluarkan  biaya-
biaya sebesar Rp. 23698.424,- dan biaya penyusutan dalam satu tahun sebesar Rp. 766.250,-, maka keuntungan bersih yang diterima dalam satu tahun adalah sebesar
Rp. 232.415.402,- Tabel  24.
4 Pukat pantai
Pukat  pantai  digunakan  oleh  nelayan  Kabupaten  Jembrana  untuk penangkapan  ikan  lemuru  di  Selat  Bali.    Perahu  yang  digunakan  adalah  jenis
jukung  dengan  ukuran  panjang  7-9  meter.    Tenaga  penggerak  yang  digunakan adalah mesin tempel berkekuatan 10 PK.  Fungsi perahu adalah untuk melingkar
jaring dari pinggir sampai kepinggir kembali sebelum ditarik menggunakan tenaga manusia.  Jumlah nelayan  yang menarik jaring ini adalah sebanyak 12-15 orang.
Lama operasi penangkapan untuk satu trip adalah 3-5 jam.  Jumlah trip dalam satu hari  dapat  dilakukan  sebanyak  2  kali.    Jumlah  hari  operasi  selama  satu  bulan
adalah 25-30 hari. Pendapatan  kotor  alat  tangkap  pukat  pantai  selama  satu  tahun  adalah
sebesar Rp. 515.042.420,-.  Setelah dikurangi biaya-biaya sebesar Rp. 3.642.500,- dan  dikurangi  biaya  penyusutan  dalam  satu  tahun  sebesar  Rp.  1.701.250,-,  maka
diperoleh keuntungan bersih sebesar Rp. 509.698.670,-.