Tujuan Model keberlanjutan pengelolaan perikanan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker 1853) di Selat Bali
pada analisis kelayakan terhadap aspek biologi, aspek teknis, aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek ekosistem Mangkusubroto dan Trisnadi 1985 vide Aminah
2009. Metode ini dapat digunakan dalam penilaian kriteria yang mempunyai satuan berbeda. Kriteria penilaian dilakukan dengan memberikan nilai terendah
satu 1 dan nilai tertinggi lima 5. Semua penilaian yang dilakukan terhadap kriteria atau aspek, menggunakan nilai tukar, sehingga nilai yang muncul
mempunyai standar yang sama. Selain itu, penilaian juga dapat dilakukan dengan memasukkan nilai nyatanilai sebenarnya dari aspek yang diteliti.
Haluan dan Nurani 1988, menyatakan bahwa nilai tiap kriteria dapat diperoleh dengan melakukan survei lapangan. Survei lapangan ini dilakukan
untuk mendapatkan data primer melalui wawancara dengan responden, maupun data sekunder diperoleh dari Dinas Perikanan dan instansi terkait. Selanjutnya
dikatakan bahwa, nilai yang dimasukkan pada tiap kriteria dapat berupa nilai secara kuantitatif dari hasil wawancara dan perhitungan, dapat juga dilakukan
secara kualitatif sesuai dengan nilai standar skala subjektif. Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan hasil wawancara, perhitungan secara
kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan objek yang diinginkan. Penilaian alat tangkap dan teknologi akan dilihat dari aspek biologi, teknis,
sosial, ekonomi, dan aspek ekosistem perairan laut. Analisis aspek biologi mencakup produksi ditetapkan sebagai X
1
, panjang ikan X
2
, dan berat ikan sebagai X
3
, Aspek teknis berkaitan dengan penilaian kriteria teknis terhadap unit penangkapan yang digunakan oleh nelayan di Selat Bali yaitu nelayan
Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana untuk melakukan penangkapan ikan lemuru, yaitu jumlah alat tangkap X
1
, trip per bulan X
2
musim X
3
, penguasaan teknologi oleh ABK X
4
. Analisis aspek sosial mencakup; penyerapan tenaga kerja X
1
, pendapatan usaha penangkapan per trip X
2
, pendapatan ABK per trip X
3
. Aspek ekonomi, dalam hal ini berkaitan dengan efisiensi usaha, meliputi; harga ikan X
1
, penerimaan kotor per trip X
2
, biaya melaut per trip X
3
, pendapatan kotor per tenaga kerja per trip X
4
. Aspek ekosistem perairan mencakup; ukuran mata jaring X
1
ikutan selain ikan non ikan sebagai X
2
, dan hasil tangkapan sampingan X
3
. Ukuran mata jaring sebagai aspek ekosistem perairan, diasumsikan mempunyai pengaruh atau efek
terhadap lingkungan perairan Selat Bali, karena berkaitan dengan lokasi dan posisi penurunan jaring pada saat nelayan melakukan penangkapan ikan.
Aminah 2009 menggunakan metode ini untuk analisis pemanfaatan sumberdaya ikan kembung Rastrelliger spp di perairan Kabupaten Tanah Laut
Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk mengetahui jenis alat tangkap yang tepat guna, digunakan formula sebagai berikut:
..................................................................................................7.1 dimana,
VX = Fungsi nilai dari variabel X
X =
Nilai variabel X X
1
= Nilai tertinggi pada kriteria X
X =
Nilai terendah pada kriteria X
∑ ..........................................................................................7.2
dimana, =
Fungsi nilai dari alternatif A =
Fungsi nilai dari alternatif pada kriteria ke-i