Y =
a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+...+b
n
X
n
, ................................................................1 dimana:
Y = Total hasil tangkapan lemuru
a = Konstanta
b
1
,b
2
...b
n
= Koefisien regresi x
1
, x
2
,...x
n
= parameter oseanografi dan klimatologi Software yang digunakan untuk melakukan analisis ini adalah program
pengolah data yang biasa digunakan untuk analisis regresi secara umum. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan formula tersebut di
atas, maka dapat diketahui seberapa tinggi pengaruh faktor oseanografi dan klimatologi terhadap hasil tangkapan lemuru. Hasil perhitungan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik.
5.4 Hasil Penelitian 5.4.1 Trend sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut
Faktor-faktor oseanografi yang berpengaruh terhadap kondisi perairan Selat Bali dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan adalah:
a. Sebaran klorofil-a
Hasil analisis data klorofil-a yang diambil dari citra satelit menunjukkan bahwa secara periodik yaitu dari tahun 2005
– 2010 yang dihitung per triwulan, dimana konsentrasi kloropil-a cenderung meningkat seiring dengan terjadinya
penurunan suhu permukaan laut Gambar 14. Pada triwulan III tahun 2007 terjadi peningkatan klorofil-a. Sebaran klorofil-a untuk tahun 2009 dan 2010 pada
triwulan I, cenderung stabil. Hasil pengujian sampel yang dilakukan selama periode bulan Mei
– Oktober 2011 menunjukkan bahwa kandungan klorofil-a tertinggi terjadi pada
bulan Agustus yaitu 4,2964 mgm
3
, apabila dilihat produksi lemuru pada bulan Agustus juga mengalami peningkatan. Hal ini mempertegas bahwa faktor sebaran
konsentrasi klorofil-a sangat berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya hasil tangkapan lemuru di Selat Bali, baik yang dilakukan oleh nelayan Kabupaten
Banyuwangi maupun nelayan Kabupaten Jembrana. Hasil pemotretan citra satelit
0.0000 0.5000
1.0000 1.5000
2.0000 2.5000
3.0000 3.5000
4.0000 4.5000
5.0000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
K lor
of il-
a m
g m
3
Bulan
Muncar Bali
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
2005 2006
2007 2008
2009 2010
K lor
of il
-a m
g m
3
Tahun
Triwulan I Triwulan II
Teriwulan III Triwulan IV
aqua modis, secara visual sebaran konsentrasi klorofil-a di Selat Bali untuk tahun 2010 dapat dilihat pada Lampiran 2.
. Gambar 14 Trend tahunan konsentrasi klorofil-a triwulanan di perairan Selat
Bali periode 2005 – 2010
Sebaran klorofil-a tertinggi periode Mei – Oktober 2011 yang diperoleh
saat nelayan menurunkan jaring pada koordinat Lintang -8.62981 dan Bujur 114.4549, yaitu sebesar 4,2964 mgm
3
. Sebaran klorofil-a terendah pada koordinat Lintang -8.44806 dan Bujur 114.3797 yaitu 0,0090 mgm
3
Gambar 15.
Gambar 15
Konsentrasi klorofil-a di Selat Bali periode Mei – Oktober 2011
Data primer 2011
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00 35.00
2005 2006
2007 2008
2009 2010
R a
ta -r
a ta
s uh
u pe
rm uk
a a
n la
ut oC
Tahun
Triwulan I Triwulan II
Triwulan III Triwulan IV
Berdasarkan hasil uji yang dilakukan di Laboratorium Kualitas Perairan Laut BROK Perancak Bali, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan konsentrasi
sebaran klorofil-a pada paparan Bali dan paparan Jawa Lampiran 4. Sebaran klorofil-a pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh suhu permukaan laut yang
terjadi pada saat itu. Jika suhu permukaan laut tinggi, maka kandungan dan sebaran klorofil-a menurun atau sedikit, namun pada saat pengambilan sampel
tidak dilakukan pengukuran suhu permukaan laut karena kekurangan alat pada saat turun ke lapangan.
b. Suhu permukaan laut SPL