42 pendapatan petani berdasarkan luas lahan skala kecil. RC rasio juga dianalisis
berdasarkan luas lahan skala besar dan skala kecil. Perhitungan analisis pendapatan usahatani dan RC rasio tersebut menggunakan penjabaran rumus
diuraikan sebagai berikut:
4.5.1.1 Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani tembakau voor oogst kasturi dibagi ke dalam dua bagian yaitu penerimaan usahatani dengan luas lahan skala besar dan luas lahan
skala kecil. Menurut Soekartawi 2006, penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual yaitu dengan rumus:
Keterangan: TR
= Total penerimaan Rp Y
= Produksi yang diperoleh dalam usahatani Kg Py
= Harga Y Rp
4.5.1.2 Biaya Usahatani
Menurut Soekartawi 2006, Biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variabel cost. Biaya tetap ini
didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap
ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh. Disisi lain biaya tidak tetap atau biaya variabel biasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar
kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh, sedangkan jumlah dari biaya tetap fix cost dan biaya variabel variable cost disebut biaya total total cost.
Perhitungan biaya tetap dan biaya variabel yaitu sebagai berikut: Cara menghitung biaya tetap, Soekartawi, 2006.
FC =
∑
n
x = 1
X
i
.
Px
i
TR
i
= Y
i
. Py
i
43 Keterangan:
FC = Biaya tetap
X
i
= Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap Px
i
FC biasanya diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam usahatani yangbesar kecilnya tidak tergantung dari besar kecilnya output yang diperoleh.
Misalnya pada produksi tembakau voor oogst kasturi adalah pajak, alat-alat pertanian, sewa lahan dan mesin. Sedangkan VC biaya tidak tetap diartikan
sebagai biaya yang dikeluarkan untuk usahatani yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perolehan output, misalnya sarana produksi tembakau voor oogst kasturi dan
tenaga kerja. Biaya penyusutan perlu diperhitungkan karena usahatani tembakau voor
oogst kasturi menggunakan peralatan pertanian dalam aktivitasnya. Biaya
penyusutan alat-alat yang digunakan dalam usahatani tembakau voor oogst kasturi dihitung dengan cara harga pembelian yang dikalikan dengan jumlah alat
dikurangi nilai sisa kemudian dibagi dengan jangka usia ekonomis pemakaian. Metode yang digunakan adalah Metode Garis Lurus, metode ini digunakan
dengan asumsi nilai sisa dianggap nol. Rumus yang digunakan yaitu: Nb – Ns
= Harga input n
= Macam input
Rumus biaya tetap juga bisa digunakan untuk menghitung biaya variabel. Total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC,
maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:
Biaya Penyusutan = n
Keterangan : Nb = Nilai pembelian Rp
Ns = Nilai sisa Rp n
= Jangka usia ekonomis tahun TC = FC + VC
44
4.5.1.3 Pendapatan usahatani