Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA TEORITIS 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

28 ini akan memberikan keuntungan maksimum. Hal ini berarti bahwa penggunaan faktor-faktor produksi sudah optimal. Oleh karena itu, daerah II disebut sebagai daerah rasional Rational Region atau Rational Stage of Production Daerah produksi III mempunyai elastisitas produksi lebih kecil dari nol, artinya setiap penambahan faktor-faktor produksi akan menyebabkan penurunan jumlah produksi yang dihasilkan. Daerah produksi ini mencerminkan bahwa pemakaian faktor-faktor produksi yang tidak efisien, sehingga daerah ini disebut juga sebagai daerah irrasional Irrational Region atau Irrational Stage of Production.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Pembudidayaan ikan merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan apalagi didukung dengan kondisi alam dan pasar yang menunjang. Waduk Cirata merupakan salah satu wilayah perairan yang memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Selain itu, pasar yang menampung produk perikanan dari waduk Cirata tidak hanya daerah-daerah di provinsi Jawa Barat tetapi sudah merambah ke luar provinsi seperti Jakarta, Semarang dan Lampung. Ikan mas merupakan salah satu komoditas andalan dalam berbudidaya ikan. Selain permintaan yang cukup tinggi ikan mas pun memiliki harga jual yang cukup bersaing dibandingkan produk perikanan lainnya. Berbagai permasalahan sering muncul dalam proses budidaya pembesaran ikan mas, antara lain kondisi alam yang kurang mendukung seperti terjadinya up-welling, penyakit herves koi, terus meningkatnya harga input seperti pakan, benih dan obat-obatan serta harga jual yang tidak stabil. Selain itu lama produksi dan tenaga kerja dalam budidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata kurang efisien. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut maka dilakukan analisis terhadap karakteristik pembudidaya yang mempengaruhi proses budidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata. Selain itu perlu dilakukan pula analisis usahatani pembesaran ikan mas unt dan analisis terhadap faktor-faktor produksi yang mempengaruhi budidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata. Analisis usahatani dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat pendapatan dan keunungan yang diperoleh pembudidaya pembesaran ikan mas di 29 Waduk Cirata. Analisis faktor-faktor produksi dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi budidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata. Hasil dari penelitian ini daharapkan dapat menjadi saran bagi pembudidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata. Gambar 3 adalah bagan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Gambar 3. Kerangka Operasional Analisis Usahaani dan Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Usaha Pembesaran Ikan Mas Budidaya Ikan Mas di Waduk Cirata Analisis Usahatani Saran Bagi Pembudidaya Pembesaran Ikan Mas Analisis Faktor- Faktor Produksi ProduksiOutput Permasalahan yang Mempengaruhi Usahatani dan Produksi Pembesaran Ikan Mas di Waduk Cirata Faktor-Faktor yang Berpengaruh Karakteristik Pembudidaya Pembesaran Ikan Mas Efisiensi RC  RC Tunai  RC Total Pendapatan 30 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada pembudidaya ikan mas di sentra produksi ikan Cirata, Desa Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive karena pertimbangan Waduk Cirata merupakan sentra produksi ikan budidaya air tawar terbesar di Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Maret hingga bulan Mei 2010. Waktu penelitian digunakan untuk memperoleh data dari pembudidaya ikan dan data dari instansi terkait.

4.2 Metode Pengambilan Contoh Sampel