62 paling kecil yaitu sebesar Rp 19.320,00 Hal ini disebabkan pembudidaya
pembesaran ikan mas di Waduk Cirata hanya menggunakan obat-obatan satu kali, yaitu pada saat awal produksi sehingga biaya yang dikeluarkan tidak besar, yaitu
sekitar 0,38 persen.
6.2.2 Penerimaan Usahatani Pembesaran Ikan Mas
Pengumpulan data dilakukan pada bulan April hingga Mei tahun 2010, tetapi dalam perhitungan data yang dipakai adalah data pada musim tanam
sebelumnya, yaitu musim tanam pada bulan Januari hingga Maret tahun 2010. Harga penjualan ikan mas pada periode tersebut adalah sekitar Rp 13.000 – Rp
14.000,00 untuk satu kg ikan mas. Rata-rata produksi ikan mas pada periode tersebut adalah 378 kg ikan mas per jaring apung. Dengan demikian, penerimaan
tunai yang diterima oleh pembudidaya pembesaran ikan mas sebesar Rp 5.196.530,00 per kolam. Pada periode ini pembudidaya sedang mengalami
kerugian karena harga ikan mas saat kondisi stabil adalah antara Rp 17.000,00 – Rp 18.000,00 untuk satu kg ikan mas. Penurunan harga ikan mas ini disebabkan
melimpahnya ikan air laut di pasaran, sehingga harga ikan air laut turun dan konsumen lebih memilih untuk mengkonsumsi ikan air laut dibandingkan ikan air
tawar khususnya ikan mas. Penerimaan tidak tunai pada usahatani pembesaran ikan mas di Waduk
Cirata tidak ada. Hal ini disebabkan semua hasil panen dijual kepada tengkulak dan umumnya pembudidaya tidak mengambil hasil panen dalam jumlah besar.
Hal ini disebabkan sifat ikan mas yang mudah busuk perishable jika tidak segera dikonsumsi, sehingga pembudidaya tidak dapat menyimpan ikan mas dalam
waktu lama.
6.2.3 Pendapatan Usahatani Pembesaran Ikan Mas
Pendapatan usahatani pembesaran ikan mas diperoleh dari hasil selisih antara penerimaan dengan biaya produksi. Gambaran tentang pendapatan yang
diterima oleh pembudidaya pembesar ikan mas di Waduk Cirata dapat di lihat pada Tabel 18.
63 Tabel 18. Analisis Pendapatan Usahatani Pembesaran Ikan Mas di Waduk Cirata
per Kolam untuk Satu Musim Tanam
No Uraian
Nilai Rp
I Penerimaan
5.196.530 II
Biaya Tunai 4.380.460
III Biaya Diperhitungkan
768.300 IV
Biaya Total 5.148.760
V Pendapatan atas Biaya Tunai
816.070 VI
Pendapatan atas Biaya Total 47.770
VII RC atas Biaya Tunai
1,186 VIII
RC atas Biaya Total 1,009
Ikan mas dapat dipanen pada saat berumur antara tiga bulan sampai empat bulan tergantung target dari masing-masing pembudidaya. Satu kolam ikan mas
rata-rata dapat menghasilkan produksi 378 kilogram dengan harga rata-rata di tingkat pembudidaya sebesar Rp 13.000 – Rp 14.000 per kilogram, sehingga rata-
rata penerimaan pembudidaya sebesar Rp 5.196.530 untuk satu kolam. Sedangkan biaya tunai yang dikeluarkan pembudidaya sebesar Rp 4.380.460 dan biaya total
yang dikeluarkan oleh pembudidaya adalah sebesar Rp 5.148.760 untuk setiap kolam dalam satu kali musim tanam.
Berdasarkan data tersebut maka didapat nilai RC atas biaya tunai adalah sebesar 1,186 dan RC untuk biaya total sebesar 1,009. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa setiap Rp 1,00 biaya tunai yang di keluarkan oleh pembudidaya hanya menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,186 per kolam dan
untuk Rp 1,00 biaya total yang dikeluarkan pembudidaya hanya memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,009 per kolam. Jika dilihat dari nilai tersebut maka
keuntungan yang diperoleh pembudidaya sangat kecil. Hal ini disebabkan harga ikan mas pada periode tersebut sedang mengalami penurunan yang disebabkan
melimpahnya ikan laut di pasar sehingga harga ikan laut menjadi turun dan konsumen lebih memilih untuk mengkonsumsi ikan laut. Pada kondisi stabil maka
harga ikan mas adalah Rp 16.000 – Rp 17.000 per kilogram. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa
usahatani pembesaran ikan mas di Waduk Cirata dapat memberikan keuntungan bagi pembudidaya walaupun pendapatan yang diperoleh per kolam terbilang kecil.
Namun keuntungan dapat diperoleh pembudidaya pada saat kondisi pasar sedang
64 baik, yaitu pada saat volume ikan air laut di pasar sedikit, sehingga harga ikan laut
di pasar mahal. Pada kondisi ini konsumen memilih untuk mengkonsumsi ikan air tawar sehingga permintaan terhadap ikan air tawar khususnya ikan mas
meningkat.
6.3 Pengaruh Faktor Produksi terhadap pendapatan pembudidaya 6.3.1 Jumlah Jaring Apung