Praktek Pembelian dan Penjualan Penentuan Harga dan Cara Pembayaran

86 b. Pedagang Sifat produk yang dibeli pedagang adalah homogen, hal tersebut terlihat dari jenis produk yaitu tembakau voor oogst kasturi. Informasi harga yang diperoleh pedagang yaitu dari pedagang lain atau pabrik tembakau. Penentuan harga yang terjadi telah ditetapkan pabrik tembakau sesuai dengan kualitas tembakau, jadi pedagang hanya sebagai price taker penerima harga. Keluar masuknya pasar bagi pedagang mudah karena pedagang bisa melakukan penjualan ke pabrik manapun tetapi dalam penelitian ini tujuan penjualan pedagang hanya pada PT Sampoerna dan PT Djarum. Pabrik penjualan tembakau dalam penelitian ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pedagang namun pabrik tersebut berskala besar sehingga mempengaruhi penerapan harga. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur pasar yang dihadapi pedagang di Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari mengarah pada pasar oligopsoni.

6.3.7 Perilaku Pasar

Perilaku pasar merupakan tingkah laku lembaga tataniaga dalam struktur pasar tertentu. Analisis perilaku pasar dapat diketahui dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, sistem penentuan harga dan pembayaran serta kerjasama antara lembaga tataniaga.

6.3.7.1 Praktek Pembelian dan Penjualan

Cara penjualan dilakukan secara mandiri, sebagian petani menjual langsung ke pabrik tembakau yaitu sebanyak 53,78 persen dari totol penjualan sebagian lagi menjual ke pedagang tembakau yaitu sebanyak 46,223 persen. Pabrik tembakau yang yang menjadi tujuan penjualan petani responden adalah pabrik tembakau Sampoerna dan pabrik tembakau Djarum. Petani langsung mendatangi pabrik dengan membawa hasil tembakau yang sudah diunting dengan menggunakan pick up. Rata-rata petani menjual tembakau voor oogst kasturi ke pabrik PT Sampoerna sekitar 100 sampai 900 kg. Sedangkan rata-rata petani 87 menjual tembakau voor oogst kasturi ke pabrik PT Djarum relative sama yaitu sekitar 100 sampai 900 kg. Petani dapat menjual tembakau voor oogst kasturi ke pedagang manapun tetapi petani responden lebih memilih pedagang yang ada di sekitar petani tinggal. Pedagang membeli tembakau voor oogst kasturi dengan langsung mendatangi petani serta melakukan penjualan langsung ke pabrik tembakau yaitu PT Sampoerna dan PT Djarum. Setelah melakukan pengemasan atau pengebalan pedagang menjual tembakau voor oogst kasturi rata-rata sekitar 100 sampai 700 kg, baik ke PT Samporna ataupun ke PT Djarum.

6.3.7.2 Penentuan Harga dan Cara Pembayaran

Penentuan harga di tingkat petani ditentukan sacara tawar menawar dengan pembeli sampai menemukan harga yang pas bagi pembeli dan penjual, jika petani tidak cocok dengan harga yang ditawarkan oleh pembeli petani tidak menjual hasil tembakaunya kepada pembeli tersebut. Cara pembayaran yang dilakukan secara tunai. Harga jual yang diterima oleh petani tergantung jenis tembakau yang dijual. Harga jual disesuaikan dengan harga yang ada di pasaran yaitu sekitar Rp 7.000- Rp 29.000 per kg. Petani yang menjual tembakau voor oogst kasturi ke PT. Sampoerna sekitar Rp 10.000- Rp 32.000 per kg, sedangkan harga yang ditentukan oleh PT Djarum lebih tinggi dibandingkan PT Sampoerna yaitu sekitar Rp 11.000- Rp 34.000 per kg. Pedagang menjual tembakau voor oogst kasturi ke pabrik tembakau PT Sampoerna dan PT Djarum dengan harga yang ditentukan oleh masing-masing pabrik. Pedagang menjual hasil tembakaunya sesuai dengan jenis dan kualitas tembakau. Hal yang sering terjadi adalah pedagang atau petani yang menjual langsung ke pabrik tembakau melakukan kecurangan, seperti kualitas yang rendah dimasukkan ke dalam pengebalan kualitas yang tinggi sehingga pihak pabrik tidak membeli atau memberikan harga yang rendah. Dengan adanya hal tersebut petani membawa kembali hasil tembakau yang tidak diterima di pabrik atau tembakau yang diberikan harga rendah dengan memisah kembali kualitas rendah dan kualitas yang tinggi. 88

6.3.7.3 Kerjasama antar Lembaga Tataniaga