Saluran Tataniaga IV Struktur Pasar

80 dalam pabrik ditanggung oleh pedagang. Biaya transportasi yang dikeluarkan tidak terlalu mahal dikarenakan PT Sampoerna masih berada di Desa Pakusari. Alasan pedagang menjual ke pabrik PT Sampoerna adalah setiap tahun pedagang sudah menjadi langganan pabrik tersebut dan lokasi pabrik tidak begitu jauh.

6.3.4 Saluran Tataniaga IV

Petani yang menggunakan saluran ini, volume penjualan tembakau voor oogst kasturi adalah sebanyak 7.657 kg atau sebanyak 25,47 persen yaitu saluran yang paling banyak digunakan oleh petani responden. Saluran IV ini terdiri dari petani, pedagang dan pabrik yaitu PT Djarum. Petani menjual hasil produksinya ke pedagang yang mendatangi petani. Petani yang melakukan saluran IV adalah petani yang hasil tembakaunya di bawah empat kwintal. Alasan petani menjual ke pedagang adalah penjualan yang cepat tanpa mengeluarkan biaya untuk pengemasan, pengangkutan atau transportasi karena hasil tembakaunya tidak terlalu banyak sehingga menghemat biaya untuk pengiriman ke pabrik. Harga yang ditawarkan oleh pedagang tidak jauh berbeda dengan harga yang ditawarkan oleh pabrik. Sistem pembayaran yang dilakukan antara petani dan pedagang adalah secara tunai. Pedagang menjual hasil tembakaunya kepada PT Djarum, biasanya pedagang masih mengumpulkan hasil tembakau yang dibeli dari orang lain untuk dijual bersamaan sehingga tidak mengeluarkan biaya transportasi yang mahal. Biaya transportasi lebih mahal dibandingkan dengan saluran tataniaga III dikarenakan lokasi begitu jauh dari Desa Pakusari. Alasan pedagang menjual hasil tembakaunya dikarenakan pedagang sudah setiap tahun menjual hasil tembakaunya ke PT Djarum meskipun lokasinya jauh dari Desa Pakusari.

6.3.5 Fungsi-fungsi Tataniaga

Fungsi tataniaga merupakan suatu proses dari pada pertukaran yang mencakup serangkaian kegiatan yang tertuju untuk memindahkan barang-barang atau jasa-jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi. Fungsi-fungsi tataniaga terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi pengadaan secara fisik dan fungsi pelancar. Fungsi-fungsi tataniaga dari setiap lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniga 81 tembakau voor oogst kasturi pada petani Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kecamatan Pakusari dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27 . Fungsi-fungsi Tataniaga dari Setiap Lembaga Tataniaga yang Terlibat dalam Tataniaga Tembakau Voor Oogst Kasturi pada Petani Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari Tahun 2010 Fungsi Tataniaga Lembaga Tataniaga Petani Pedagang Fungsi Pertukaran Pembelian Penjualan - √ √ √ Fungsi Pengadaan Secara Fisik Pengemasan Penyimpanan Pengangkutan √ - √ √ √ Fungsi Pelancar Permodalan Penanggungan Risiko Sortasi dan Grading Informasi Harga √ √ √ √ √ √ √ √ Keterangan : - : Kegiatan yang tidak dilakukan : Kegiatan yang kadang-kadang dilakukan √ : Kegiatan yang dilakukan

6.3.5.1 Petani

Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani tembakau voor oogst kasturi yang tergabung dalam Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari meliputi fungsi pertukaran berupa fungsi penjualan, fungsi pengadaan secara fisik berupa pengemasan dan pengangkutan, serta fungsi pelancar berupa permodalan, penanggungan risiko, sortasi dan grading, dan informasi harga. a. Fungsi Pertukaran Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh petani tembakau voor oogst kasturi yang tergabung dalam Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari adalah penjualan. Petani yang menjual hasil produksinya langsung ke pedagang sebanyak 46,22 82 persen sedangkan petani yang langsung menjual hasil produksinya langsung ke pabrik sebanyak 53,78 persen PT Sampoerna dan PT Djarum. Saluran tataniaga yang dilakukan petani ada dua yaitu petani menjual hasilnya produksi ke pedagang dan petani menjual hasil produksinya langsung ke pabrik PT Sampoerna dan PT Djarum. Penentuan harga jika petani menjual hasil produksi ke pedagang berdasarkan kesepakatan tawar menawar dan sistem pembayaran yang dilakukan oleh pedagang dilakukan dengan tunai. Kualitas tembakau yang dijual ke pedagang adalah tembakau hank, eksport, semi lokal dan lokal. b. Fungsi Pengadaan Secara Fisik Fungsi fisik yang dilakukan petani adalah pengemasan atau pengebalan dan pengangkutan. Tembakau voor oogst kasturi yang sudah kering di sortasi sesuai dengan kualitas, panjang dan pendeknya tembakau kemudian dikemas dalam bentul bal. Kegiatan pengemasan dilakukan dengan menggunakan tali rafia dan koran sebagai alas dan tutup tembakau voor oogst kasturi. Kegiatan pengangkutan dilakukan jika petani menjual langsung ke pabrik tembakau. Pengangkutan dilakukan menggunakan mobil pick up. Sedangkan kegiatan penyimpanan tidak pernah dilakukan oleh petani. c. Fungsi Pelancar Fungsi pelancar yang dilakukan oleh petani adalah permodalan, penanggungan risiko, sortasi dan grading dan informasi harga. Fungsi sortasi dan grading dilakukan petani setelah tembakau voor oogst kasturi kering, yaitu dengan memilih daun tembakau berdasarkan kualitas, panjang dan pendeknya tembakau untuk memenuhi permintaan pabrik. Sedangkan panjang dan pendeknya tembakau mempermudah dalam pengemasan. Fungsi permodalan adalah fungsi pembiayaan yang dikeluarkan oleh petani berupa biaya pengemasan, biaya pengangkutan tembakau dan transportasi jika petani melakukan penjualan langsung ke pabrik tembakau yaitu PT Sampoerna dan PT Djarum. Penjualan yang di lakukan petani sebanyak dua kali dan tiga kali yaitu panen pertama dan panen kedua biasanya dijual secara bersamaan, apalagi petani yang hanya mempunyai hasil tembakau voor oogst kasturi yang dibawah satu kwintal. 83 Informasi harga petani biasanya diketahui dari petani lain, pedagang dan harga ditentukan oleh pabrik. Sedangkan untuk penanggungan risiko yang dialami oleh petani adalah penurunan harga dari pembeli sementara biaya kegiatan usahatani makin meningkat. Risiko yang lain adalah tembakau yang dijual ke pabrik tidak sesuai dengan yang diminta pabrik sehingga pihak pabrik menurunkan harga. Tembakau yang tidak diterima oleh pabrik dibawa pulang kembali oleh petani untuk dijual ke pihak lain yaitu ke pabrik lain atau ke pedagang.

6.3.5.2 Pedagang

Dalam penelitian ini pedagang terdapat enam orang. Petani menjual hasil tembakaunya pada pedagang yang dekat dengan tempat tinggal petani, jadi setiap Dusun ada beberapa pedagang. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh pedagang yaitu fungsi pertukaran yang berupa fungsi pembelian dan penjualan, fungsi pengadaan secara fisik berupa fungsi penyimpanan dan pengangkutan, dan fungsi pelancar berupa permodalan, sortasi dan grading, penanggungan risiko serta informasi harga. a. Fungsi Pertukaran Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang adalah fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pembelian yang dilakukan oleh pedagang adalah membeli tembakau voor oogst kasturi dari petani yang sudah dikenal di Dusun pedagang tinggal. Dua orang dari Dusun Kerajan, dua orang dari Dusun Gempal, satu orang pedagang dari Dusun Sumber Suko dan satu orang pedagang dari Dusun Rowo. Penentuan harga yang dilakukan dalam pembelian tersebut ditentukan setelah pedagang melihat kualitas tembakau kemudian jika pedagang sudah cocok dengan kualitas yang diinginkan maka selanjutnya melakukan proses tawar menawar. Tawar menawar yang dilakukan berdasarkan informasi harga yang telah diketahui sebelumnya. Pedagang melakukan fungsi penjualan ke pabrik tembakau dengan harga yang berlaku di pabrik tersebut sesuai dengan kualitas tembakau. 84 b. Fungsi Pengadaaan secara Fisik Fungsi pengadaan secara fisik yang dilakukan oleh pedagang adalah pengemasan, penyimpanan dan fungsi pengangkutan. Pedagang mengemas kembali tembakau voor oogst kasturi yang dibeli dari petani, karena petani yang menjual ke pedagang tidak melakukan pengemasan hanya melakukan sortasi tembakau. Sebagian pedagang kadang-kadang menyimpan tembakaunya untuk dijual bersamaan dengan hasil pembelian dari petani lainnya, sehingga tidak menghabiskan biaya pengangkutan dan transportasi yang tinggi. Pedagang membawa tembakau voor oogst kasturi dengan menggunakan alat transportasi berupa mobil pick up. Biaya pengangkutan tersebut adalah biaya pengangkutan pada saat pembelian dan pengangkutan dari mobil ke tempat pedagang sedangkan biaya transportasi adalah sewa mobil sudah termasuk bensin dan supir. Biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jarak yang dituju. Biaya pengangkutan dari mobil ke dalam pabrik juga tergantung banyaknya tembakau yang diangkut. Pedagang yang menjual tembakau voor oogst kasturi ke PT Sampoerna lebih kecil biayanya dibandingkan pedagang yang menjual tembakau voor oogst kasturi ke PT Djarum karena PT Djarum lebih jauh lokasinya dibandingkan PT Sampoerna yang masih berada di Desa Pakusari. Biaya sewa mobil pick up ke PT Sampoerna sebesar Rp 50.000 sedangkan biaya sewa mobil pick up ke PT Sampoerna sebesar Rp 100.000. c. Fungsi Pelancar Fungsi pelancar yang diilakukan oleh pedagang adalah sortasi dan grading, permodalan, penggungan risiko dan informasi harga. Sortasi dan grading dilakukan oleh pedagang dengan mengklasifikasikan kualitas tembakau voor oogst kasturi yang dibeli dari petani. Sedangkan untuk permodalan, pedagang melakukan permodalan berupa pembiayaan untuk biaya pengangkutan dari mobil pick up ke dalam pabrik tembakau. Penanggungan risiko yang dialami pedagang jika tembakau yang dijual ke pabrik tidak sesuai dengan yang diinginkan pabrik sehingga harga yang ditawarkan oleh pabrik menjadi rendah atau tidak sesuai dengan harga pasar. Harga ditentukan oleh pabrik yang menjadi tujuan penjualan. 85

6.3.6 Struktur Pasar

Analisis struktur pasar dalam penelitian ini dilakukan dengan memperlihatkan sifat produk yang dipasarkan, jumlah pembeli dan penjual yang terlibat, informasi pasar yang berkaitan dengan harga dan kondisi pasar serta hambatan keluar masuknya pasar. Secara umum struktur pasar tembakau voor oogst kasturi sebagai berikut : • Sifat produk yang diperjual belikan adalah homogen. • Jumlah petani tembakau voor oogst kasturi sebanyak 35 dan pedagang tembakau sebanyak 6 orang. • Umumnya petani mengetahui informasi harga, tetapi tergantung bagaimana permintaan di pasar dan tawar menawar dengan lembaga tataniaga. • Petani bebas menjual hasil tembakau voor oogst kasturi ke pedagang manapun. Berdasarkan struktur pasar yang dihadapi oleh masing-masing lembaga tataniaga berbeda-beda antara lain : a. Petani Produk petani tembakau bersifat homogen, hal ini terlihat dari jenis tembakau yang dihasilkan yaitu jenis tembakau voor oogst kasturi. Jumlah petani responden lebih banyak daripada pedagang karena siapupun bisa berusahatani tembakau voor oogst kasturi. Pedagang yang ada dilokasi penelitian juga lebih sedikit dibandingkan dengan petani tembakau voor oogst kasturi. Informasi harga yang dimiliki petani cukup baik, petani tidak memerlukan biaya untuk mendapatkan informasi tentang harga. Petani mendapatkan informasi tentang harga dari pedagang atau langsung dari pabrik dan dari petani lainnya. Penentuan harga yang terjadi adalah proses tawar menawar tetapi tetap petani sebagai penerima harga karena pedagang telah menetapkan harga sesuai dengan harga pasar yang berlaku. Keluar masuknya pasar sangat mudah karena petani bisa menjual tembakau ke pedagang manapun atau ke pabrik tembakau. Dari uraian yang telah dipaparkan maka disimpulkan bahwa struktur pasar yang dihadapi oleh petani tembakau voor oogst kasturi pada anggota Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari mendekati struktur pasar oligopsoni. 86 b. Pedagang Sifat produk yang dibeli pedagang adalah homogen, hal tersebut terlihat dari jenis produk yaitu tembakau voor oogst kasturi. Informasi harga yang diperoleh pedagang yaitu dari pedagang lain atau pabrik tembakau. Penentuan harga yang terjadi telah ditetapkan pabrik tembakau sesuai dengan kualitas tembakau, jadi pedagang hanya sebagai price taker penerima harga. Keluar masuknya pasar bagi pedagang mudah karena pedagang bisa melakukan penjualan ke pabrik manapun tetapi dalam penelitian ini tujuan penjualan pedagang hanya pada PT Sampoerna dan PT Djarum. Pabrik penjualan tembakau dalam penelitian ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pedagang namun pabrik tersebut berskala besar sehingga mempengaruhi penerapan harga. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa struktur pasar yang dihadapi pedagang di Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari mengarah pada pasar oligopsoni.

6.3.7 Perilaku Pasar