Obat-obatan Lama Produksi Tenaga Kerja

65 Benih dapat diperoleh dengan mudah oleh pembudidaya karena banyaknya supplier yang siap memenuhi permintaan benih dari pembudidaya. Supplier tersebut memperoleh benih dari pembudidaya pembenihan ikan mas di daerah Cianjur, Bandung dan Subang. Benih dengan kualitas baik memiliki ciri-ciri bersisik lengkap, badan mulus tanpa cedera, tingkat kematian disaat datang sedikit, badan ikan gemuk, ukuran benih ikan rata dan cara makan yang bagus.

6.3.3 Pakan

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa pakan berpengaruh secara nyata di lapangan terhadap produksi ikan mas. Pakan berpengaruh positif terhadap produksi ikan mas dimana nilai koefisien regresinya sebesar 0,4014. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan pakan sebesar satu persen maka akan diikuti dengan peningkatan produksi ikan mas sebesar 0,4014 persen cateris paribus. Pemberian jumlah pakan tergantung pada target hasil ikan mas pada saat panen. Pembudidaya pembesaran ikan mas dapat menambahkan jumlah pakan pelet sesuai dengan target yang diinginkannya. Pembudidaya tidak mengalami kesulitan jika ingin menambah jumlah pakan. Hal ini disebabkan pembudidaya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian pakan pada saat produksi karena pembudidaya memperoleh pakan dengan sistem hutang. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan dibayarkan kepada supplier pakan setelah pembudidaya memperoleh penerimaan dari penjualan hasil produksi. Ada juga pembudidaya yang menjual hasil produksinya kepada supplier pakan yang merangkap sebagai “bandar”, sehingga biaya pakan akan langsung dipotong dari penjualan hasil produksi pembudidaya.

6.3.4 Obat-obatan

Obat-obatan berpengaruh positif terhadap produksi ikan mas dimana nilai koefisien regresinya sebesar 0,2816. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan obat-obatan sebesar satu persen maka akan diikuti dengan peningkatan produksi ikan mas sebesar 0,2816 persen cateris paribus. Walaupun hasil pendugaan model menunjukan obat-obatan berpengaruh positif dan uji statistik menunjukkan bahwa obat-obatan berpengaruh secara nyata terhadap produksi ikan mas. Namun pada kondisi nyata walaupun jumlah obat-obatan ditambahkan oleh pembudidaya 66 maka tidak akan terlalu mempengaruhi hasil produksi ikan mas. Sehingga, apabila jumlah obat-obatan ditambah hanya akan menambah biaya produksi saja tanpa menambah pendapatan pembudidaya. Selain itu, penggunaan obat-obatan harus sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga pembudidaya tidak bisa menambahkan jumlah obat-obatan yang digunakan begitu saja.

6.3.5 Lama Produksi

Lama produksi berpengaruh positif terhadap produksi ikan mas dimana nilai koefisien regresinya sebesar 0,0610. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan lama produksi sebesar satu persen maka akan diikuti dengan peningkatan produksi ikan mas sebesar 0,0610 persen cateris paribus. Uji statistik menunjukkan bahwa lama produksi berpengaruh secara tidak nyata terhadap produksi ikan mas. Penambahan lama produksi akan menambah jumlah biaya yang dikeluarkan, baik biaya tunai maupun biaya diperhitungkan dan tidak sebanding dengan penambahan hasil produksi. Sebaiknya lama produksi dikurangi menjadi 90 hari tiga bulan karena target hasil produksi dapat disesuaikan dengan jumlah pakan yang diberikan.

6.3.6 Tenaga Kerja

Tenaga Kerja berpengaruh positif terhadap produksi ikan mas dimana nilai koefisien regresinya sebesar 0,0748. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan tenaga kerja sebesar satu persen, maka akan diikuti dengan peningkatan produksi ikan mas sebesar 0,0748 persen cateris paribus. Uji statistik menunjukkan bahwa tenaga kerja berpengaruh secara nyata terhadap produksi ikan mas, artinya apabila tenaga kerja ditambahkan maka akan berpengaruh pada hasil produksi di lapangan. Penggunaan tenaga kerja akan menambah biaya tunai yang dikeluarkan sedangkan penerimaan yang diperoleh pembudidaya tetap. Proses pembudidayaan ikan mas relatif mudah dan dapat dilakukan oleh pembudidaya sendiri tanapa bantuan tenaga kerja untuk kolam kurang dari 10 unit. Oleh sebab itu sebaiknya pembudidaya meminimalisasi penggunaan tenaga kerja luar keluarga untuk meminalisasi biaya yang dikeluarkan. 66

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah : 1 Hasil uji statistik menunjukkan terdapat lima variabel bebas yang berpengaruh secara nyata pada produksi pembesaran ikan mas di Waduk Cirata Kabupaten Cianjur. Kelima variabel tersebut antara lain jumlah jaring apung, benih, pakan, obat-obatan dan tenaga kerja pada selang kepercayaan 95 persen. Sedangkan faktor lama produksi berpengaruh tidak nyata pada produksi ikan mas. 2 Rata-rata penerimaan pembudidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata adalah sebesar Rp 5.196.530,00 untuk satu kolam dalam satu musim tanam. Sedangkan biaya tunai yang dikeluarkan pembudidaya sebesar Rp 4.380.460,00 dan biaya total yang dikeluarkan oleh pembudidaya adalah sebesar Rp 5.148.760,00 untuk setiap kolam dalam satu kali musim tanam. Berdasarkan data tersebut maka didapat nilai RC atas biaya tunai adalah sebesar 1,186 dan RC untuk biaya total sebesar 1,009. Nilai tersebut menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 biaya tunai yang di keluarkan oleh pembudidaya hanya menghasilkan pendapatan sebesar Rp 0,186 per kolam dan untuk Rp 1,00 biaya total yang dikeluarkan pembudidaya hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 0,009 per kolam. Jika dilihat dari nilai tersebut maka keuntungan yang diperoleh pembudidaya pembesaran ikan mas di Waduk Cirata sangat kecil.

8.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain : 1 Sebaiknya pembudidaya tidak menambah jumlah keramba jaring apung yang dimiliki untuk meningkatkan hasil produksi, karena hal tersebut dapat merusak lingkungan Waduk Cirata yang pada akhirnya dapat menurunkan produksi seluruh pembudidaya pembesaran ikan di Waduk Cirata.