56 Program PUAP sangat membantu petani dengan adanya pinjaman yang
diberikan untuk penambahan modal dalam budidaya tanaman yang dilakukan oleh petani, selain petani pinjaman modal PUAP dilberikan kepada anggota kelompok
tani melijo warung. Setiap anggota kelompok tani mendapatkan pinjaman Rp 1.000.000 untuk petani dan Rp 800.000 untuk melijo warung, namun tidak
semua anggota kelompok tani mendapatkan pinjaman tersebut. Pinjaman PUAP tersebut selama empat bulan dengan bunga yang diberikan sebesar 2 persen per
bulan yaitu Rp 20.000 dari pinjaman untuk petani dan Rp 16.000 dari pinjaman untuk melijo warung. Bunga yang dibayarkan oleh setiap anggota kelompok tani
dikembangkan oleh pengurus Gapoktan Permata VII dengan membeli pupuk urea dan pupuk ZA. Pupuk tersebut dipinjamkan kepada anggota kelompok tani per
panen tanaman yaitu selama empat bulan.
5.4 Karateristik Petani Responden Pada Gabungan Kelompok Tani
Permata VII
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usahatani adalah faktor internal usahatani yaitu petani, ketersedian input usahatani dan teknologi. Faktor
internal usahatani tersebut meliputi usia petani, tingkat pendidikan petani, pengalaman berusahatani tembakau, luas lahan dan status lahan.
5.4.1 Usia Petani
Dari data yang diperoleh secara umum usahatani tembakau pada anggota Gabungan Kelompok Tani Permata VII di Desa Pakusari diusahakan oleh petani
dengan usia rata-rata 41 tahun dengan kisaran usia 25 sampai 65 tahun. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan jumlah petani responden tembakau yang
berusia kurang dari 30 tahun sebanyak 2 orang atau sebanyak 5,71 persen, sedangkan petani yang berusia diantara 30 sampai 50 tahun sebanyak 28 orang
atau sebanyak 80 persen dan petani yang berusia diatas 50 tahun sebanyak 5 orang atau sebanyak 14,29 persen. Hal tersebut dapat mempengaruhi pada produktivitas
usahatani tembakau, karena umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja. Usia petani juga akan
mempengaruhi lamanya pengalaman petani dalam menjalankan usahatani
57 tembakau. Seluruh petani berjenis kelamin laki-laki. Persentase petani
berdasarkan sebaran usia dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11.
Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Usia pada Petani Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari Tahun 2010
Usia Tahun Jumlah Responden Orang
Persentase 30
2 5,71
30-50 28
80 50
5 14,29
jumlah 35
100
5.4.2 Tingkat Pendidikan Petani
Dilihat dari tingkat pendidikan petani responden berpendidikan dasar SD yaitu sebanyak 13 orang atau sebanyak 37,14 persen, diikuti tidak tamat SD
sebanyak 12 orang atau sebesar 34,29 persen, SLTA yaitu sebanyak 6 orang atau sebanyak 17,14 persen dan pendidikan lulusan SLTP sebanyak 4 orang atau
sebanyak 11,43 persen. Sebaran jumlah dan persentase petani berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12.
Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Petani Gapoktan Permata VII di Desa Pakusari
Tahun 2010 Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden Orang Persentase
Tidak Tamat SD 12
34,29 SD
13 37,14
SLTP 4
11,43 SLTA
6 17,14
Jumlah 35
100
Penggolongan petani responden berdasarkan tingkat pendidikan tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana hubungan antara tingkat pendidikan dengan
58 usahatani yang diusahakan. Dari hasil yang diperoleh menyatakan bahwa ada
pendidikan tidak berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh petani.
5.4.3 Pengalaman Berusahatani Tembakau Voor Oogst Kasturi