Perilaku Pasar Efisiensi Tataniaga Margin Tataniaga

33 duopoli merupakan bentuk khusus dari ologopoli yang hanya terdiri dari dua perusahaan dalam pasar. Karakteristik yang paling utama dari struktur pasar oligopoli adalah: a. Adanya ketersaling gantungan antar perusahaan dalam pasar. b. Terdapat sejumlah kecil perusahaan yang memiliki kekuatan pasar. c. Terdapat hambatan bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar. 4. Pasar Monopolistik monopolistic competation Pasar monopolistik merupakan produk-produk yang dijual oleh perusahaan tidak homogen murni atau produk diferensiasi yang dapat dibedakan antara produk yang satu dengan produk yang lain. Karekteristik dasar dari pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut : a. Terdapat sejumlah besar perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dan pangsa pasar dari masing-masing perusahaan itu relative terhadap pangsa pasar total, sehingga tidak ada perusahaan yang mampu mempengaruhi harga pasar persaingan monopolistik itu. b. Tidak ada hambatan bagi perusahaaan-perusahaan untuk memasuki atau keluar dari pasar persaingan monopolistik itu. c. Produk-produk yang dijual oleh perusahaan-perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah serupa, namun tidak homogen murni. Tetapi produk- produk tersebut merupakan produk diferensiasi yang dapat dibedakan berdasarkan corak, bentuk, kemasan, penampilan, model, kualitas, dan lain- lain.

3.1.7.4 Perilaku Pasar

Dahl dan Hammond 1977 menyatakan bahwa secara umum perilaku pasar dapat diketahui dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga, sistem penentuan harga, kemampuan pasar untuk menerima sejumlah komoditi yang dijual, stabilitas pasar, sistem pembayaran dan kerjasama diantara berbagai lembaga tataniaga . Kohl dan Uhl 2002, menjelaskan bahwa dalam menggambarkan perilaku pasar, terdapat empat hal yang harus diperhatikan yaitu: 1 Input-input system, 34 sistem input-input ini menerangkan bagaimana tingkah laku perusahaan dalam mengelola sejumlah input menjadi satu set output, 2 Power system, sistem kekuatan ini menjelaskan bagaimana suatu perusahaan dalam suatu sistem tataniaga, misalnya kedudukan perusahaan dalam suatu sistem tataniaga sebagai perusahaan yang memonopoli suatu produk sehingga perusahaan tersebut dapat sebagai penentu harga, 3 Communications system, sistem komunikasi ini mempelajari tentang perilaku perusahaan mengenai mudah tidaknya mendapatkan informasi dan, 4 system for adapting to internal and external change, sistem adaptif menerangkan bagaimana perilaku perusahaan dalam beradaptasi pada suatu sistem tataniaga agar dapat bertahan di pasar.

3.1.7.5 Efisiensi Tataniaga

Menurut Hanafiah dan Saefuddin 2006, efisiensi tataniaga berhubungan dengan penetapan hubungan input dan output dari sistem tataniaga. Pengertian output adalah jumlah kepuasan konsumen yang diciptakan oleh sistem tataniaga, sedang input terdiri dari usaha-usaha individu untuk menghasilkan kepuasan konsumen sebagai output. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan efisiensi tataniaga adalah sebagai berikut: a. Menghilangkan persaingan yang tidak bermanfaat b. Mengurangi jumlah midlemen pada saluran vertikal c. Memakai metode cooperative d. Memberi bantuan kepada konsumen e. Standarisasi dan simplifikasi

3.1.7.6 Margin Tataniaga

Marjin tataniaga berbeda-beda antara satu komoditi hasil pertanian dengan komoditi lainnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan jasa yang diberikan pada berbagai komoditi mulai dari petani sampai ke konsumen akhir. Dahl dan Hammond 1977 menyatakan bahwa margin tataniaga menggambarkan perbedaan harga di tingkat konsumen Pr dengan harga di tingkat produsen Pf. Setiap lembaga tataniaga melakukan fungsi-fungsi tataniaga yang berbeda sehingga menyebabkan perbedaan harga jual dari lembaga satu 35 dengan yang lainnya sampai ke tingkat konsumen akhir. Semakin banyak lembaga tataniaga yang terlibat semakin besar perbedaan harga antara produsen dengan harga di tingkat konsumen. Secara grafis margin tataniaga dapat dilihat pada Gambar 4. Keterangan: Pr : Harga ditingkat pengecer Sr : Penawaran ditingkat pengecer Dr : Permintaan di tingkat pengecer Pf : Harga di tingkat petani Sf : penawaran di tingkat petani Df : Permintaan di tingkat petani Qrf : Jumlah keseimbangan ditingkat petani dan pengecer Gambar 4 . Marjin Tataniaga Sumber : Dahl dan Hammond 1977 Margin tataniaga pada suatu saluran tataniaga tertentu dapat dinyatakan sebagai jumlah dari margin pada masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat. Rendahnya biaya tataniaga suatu komoditi belum tentu mencerminkan efisiensi yang tinggi. Salah satu indikator yang berguna dalam melihat efisiensi tataniaga adalah dengan membandingkan persentase atau bagian harga yang diterima petani farmer’s share terhadap harga yang dibayarkan konsumen akhir dan rasio keuntungan dan biaya. P Sr Pr ------------------ Sf MP Pf ------------------ Dr Df Qrf Q 36

3.1.7.7 Farmer’s Share