Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

Gambar 44 Indeks keberlanjutan multidimensi Kabupaten Kupang Hasil analisis monte carlo menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang pada taraf 95, memperlihatkan hasil yang tidak banyak mengalami perubahan dengan hasil analisis Rap-MINAKU. Ini berarti bahwa kesalahan dalam analisis dapat diperkecil baik dalam hal pemberian skoring setiap atribut, variasi pemberian skoring karena perbedaan opini relatif kecil, dan proses analisis data yang dilakukan secara berulang-ulang stabil, serta kesalahan dalam menginput data dan data hilang dapat dihindari. Perbedaan nilai indeks keberlanjutan analisis MDS dan monte carlo disajikan pada Tabel 33. Tabel 33 Perbedaan nilai indeks keberlanjutan analisis monte carlo dengan analisis Rap-MINAKU Dimensi keberlanjutan Nilai indeks keberlanjutan Perbedaan MDS Monte carlo Ekologi 72,26 70,44 1,82 Ekonomi 62,84 61,90 0,94 Sosial-budaya 78,67 77,03 1,64 Infrastruktur dan teknologi 46,93 46,71 0,22 Hukum dan kelembagaan 49,84 49,12 0,72 Multi dimensi 59,36 56,93 2,43 RAPMINAKU Ordination DOWN UP BAD GOOD -60 -40 -20 20 40 60 20 40 60 80 100 120 Status Keberlanjutan Multidimensi 59.36 O th e r D is ti n g is h in g F e a tu re s Real Index References Anchors Hasil analisis Rap-MINAKU menunjukkan bahwa semua atribut yang dikaji terhadap status keberlanjutan Kabupaten Kupang untuk pengembangan kawasan minapolitan, cukup akurat sehingga memberikan hasil analisis yang semakin baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini terlihat dari nilai stres yang hanya berkisar antara 13 sampai 14 dan nilai koefisien determinasi R 2 yang diperoleh berkisar antara 0,94 dan 0,98. Hal ini sesuai dengan Fisheries 1999, yang menyatakan bahwa hasil analisis memadai apabila nilai stres lebih kecil dari 0,25 25 dan nilai koefisien determinasi R 2 mendekati nilai 1,0. Adapun nilai stres dan koefisien determinasi R 2 disajikan pada Tabel 34. Tabel 34 Hasil analisis nilai stress dan koefisien determinasi R 2 Rap-MINAKU Parameter Dimensi keberlanjutan A B C D E F Stress 0,14 0,14 0,13 0,14 0,14 0,13 R 2 0,95 0,95 0,94 0,95 0,95 0,98 Iterasi 2 2 3 2 2 2 Keterangan : A = Dimensi ekologi, B = Dimensi ekonomi, C = Dimensi sosial-budaya, D = Dimensi infrastruktur-teknologi, E = Dimensi hukum-kelembagaan, dan F = Multidimensi 7.3.2 Skenario Strategi Pengembangan Minapolitan Kabupaten Kupang Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Kupang untuk pengembangan kawasan minapolitan secara berkelanjutan dilakukan dengan menggunakan analisis prospektif yang mempunyai tujuan untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Analisis prospektif dilakukan melalui tiga tahap yaitu 1 mengidentifikasi faktor kunci di masa depan, 2 menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku, dan 3 mendefinisikan dan memprediksi evolusi kemungkinan di masa depan sekaligus menentukan strategi pengembangan kawasan minapolitan secara berkelanjutan sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki. Penentuan faktor-faktor kunci dalam analisis ini dilakukan dengan menggabungkan faktor-faktor kunci yang sensitif berpengaruh yang diperoleh dari analisis kebutuhan need analysis hasil interpretative structural modeling ISM. Berdasarkan hasil analisis keberlanjutan diperoleh 18 faktor atribut yang sensitif Tabel 35 dan selanjutnya diajukan kepada pakar untuk dinilai dan selanjutnya dianalisis prospektif. Hasil analisis prospektif diperoleh 5 lima faktor kunci seperti yang disajikan pada Gambar 45.