Status Keberlanjutan Dimensi Hukum dan Kelembagaan

8.2 Metode Analisis Model Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Kupang

8.2.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperlukan dalam menyusun model pengembangan kawasan minapolitan berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh dari responden dan pakar yang terpilih, serta dari berbagai instansi yang terkait dengan topik penelitian. Data primer yang diperlukan berupa faktor-faktor atau variabel penting yang berpengaruh dalam pengembangan minapolitan. Variabel tersebut diperoleh dari wawancara terhadap responden di lokasi penelitian. Data primer yang diperlukan berupa data yang berkaitan dengan kendala, kebutuhan, dan lembaga yang terlibat dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang, sedangkan data sekunder yang diperlukan adalah data jumlah penduduk, luas lahan budidaya, rata-rata pendapatan penduduk, produksi komoditas unggulan, input produksi bibit, dan harga produk.

8.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penyusunan model pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang dilakukan melalui diskusi, wawancara, kuesioner, dan survei lapangan dengan responden di wilayah studi yang terdiri dari berbagai pakar dan stakeholder yang terkait dengan kegiatan pengembangan kawasan minapolitan untuk pengumpulan data primer, dan beberapa kepustakaan dan dokumen dari beberapa instansi yang terkait dengan penelitian untuk pengumpulan data sekunder.

8.2.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pengembangan kawasan minapolitan secara berkelanjutan di Kabupaten Kupang adalah sistem dinamik dengan bantuan software powersim constructor version 2.5d. Tahapan-tahapan dalam sistem dinamik meliputi analisis kebutuhan, formulasi masalah, identifikasi sistem, simulasi model, dan validasi model. Dalam analisis sistem dinamik ini akan dikaji tiga sub model yaitu sub model lahan, sub model budidaya laut, dan sub model industri pengolahan dan pemasaran.

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap pelaku yang terlibat dalam pengembangan minapolitan. Berdasarkan kajian pustaka, stakeholder yang terlibat dalam pengembangan kawasan minapolitan ini dapat dilihat dalam Tabel 36. Tabel 36 Analisis kebutuhan aktor dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang No. Aktor stakeholder Kebutuhan 1. Masyarakatnelayan 1.1 Terbukanya lapangan kerja 1.2 Produksi perikanan meningkat 1.3 Tersedianya modal usaha 1.4 Pemasaran yang baik dan tinggi 1.5 Peningkatan pendapatan nelayan 1.6 Tersedianya sarana produksi 1.7 Harga jual yang tinggi 1.8 Tersedianya sarana informasi 2. Pemerintah 2.1 Kebijakan kawasan minapolitan 2.2 Pendapatan daerah meningkat 2.3 Peningkatan kesejahteraan masyarakat 2.4 Pengembangan potensi unggulan 2.5 Pengembangan wilayah 2.6 Kemitraan nelayan dengan pihak terkait 3. Lembaga keuangan 3.1 Profitabilitas usaha 3.2 Pengembalian pinjaman modal tepat waktu 4. Pedagang pengumpul pedagang besar 4.1 Kualitas hasil perikanan terjamin 4.2 Harga beli yang rasional 4.3 Kontinuitas hasil kelautanperikanan 4.4 Margin keuntungan tinggi 4.5 Akses modal yang mudah 4.6 Jaringan pemasaran yang kondusif 5. Industri pengolahan 5.1 Kontuinitas produksi mutu yang terjamin 5.2 Harga beli rasional 5.3 Terjaminnya persediaan bahan baku 5.4 Keamanan berusaha 6. LSM 6.1 Lingkungan sehat 6.2 Tidak terjadi konflik sosial 6.3 Transportasi 6.4 Good governance 7. Perguruan tinggi 7.1 Kemitraan dengan perguruan tinggi 7.2 Hasil kajian yang aplikatif 7.3 Kualitas dan kuantitas hasil perikanan terjamin

b. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem merupakan suatu rangkaian hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan masalah yang harus dipecahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan identifikasi sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang hubungan antara faktor- faktor yang saling mempengaruhi dalam kaitannya dengan pembentukan suatu sistem. Hubungan antar faktor digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat causal loop, kemudian dilanjutkan dengan interpretasi diagram lingkar ke dalam konsep kotak gelap black box. Dalam menyusun kotak gelap,