Analisis Kebutuhan Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency

meningkatkan produksi rumput laut di Kecamatan Semau. Apabila simulasi ini dilakukan untuk jangka waktu 30 tahun dengan asumsi laju pertambahan pemanfaatan lahan budidaya sebesar 20, maka pada tahun 2034 luas lahan budidaya rumput laut akan maksimal dibudidayakan dengan luas 5,94 km 2 dengan jumlah petakan rumput laut sebesar 1.930 unit dan lahan industri rumah tangga membutuhkan luas industri 2,65 km 2 . Simulasi lahan minapolitan Kecamatan Kupang Barat berawal dari luas lahan minapolitan darat 149,72 km 2 dan 30,40 km 2 lahan minapolitan laut. Di lahan minapolitan laut digunakan untuk lahan budidaya rumput laut 22,29 km 2 diambil dari kelas kesesuaian sangat sesuai. Kondisi eksisting luas lahan budidaya adalah 3,23 km 2 . Laju pengurangan dari alokasi fasilitas budidaya sebesar 2 per tahun dan Laju pertumbuhan lahan budidaya rumput laut sebesar 10. Jumlah penduduk eksisting tahun 2007 sebanyak 14.342 jiwa dengan tingkat kelahiran 1,70, tingkat kematian 0,47, imigrasi 2,86 dan emigrasi 1,65. Asumsi pemakaian lahan pemukiman per jiwa sebesar 20 m 2 2.10 -5 km 2 . Berdasarkan asumsi-asumsi ini dihasilkan simulasi model penggunaan lahan di kawasan minapolitan Kecamatan Kupang Barat yang disajikan pada Tabel 38. Tabel 38 Simulasi perkembangan pemanfaatan lahan minapolitan rumput laut km 2 di Kecamatan Kupang Barat Alokasi penggunaan lahan kawasan minapolitan budidaya rumput laut Kecamatan Kupang Barat dari Tabel 38 menunjukkan terjadi penambahan luas lahan budidaya rumput laut dari 3,23 km 2 pada tahun 2007 menjadi 9,10 km 2 pada tahun 2037 dengan laju pertambahan luas sebesar 10 per tahun. Demikian pula yang terjadi pada luas lahan permukiman, pada tahun 2007 luas lahan sebesar 0,29 km 2 naik menjadi 12,76 km 2 pada tahun 2037 dengan laju pertumbuhan 1 per tahun. Sementara luas lahan industri pengolahan rumput laut naik menjadi 5,17 km 2 pada tahun 2037. Dengan asumsi pertambahan pemanfaatan lahan budidaya 10 per tahun, maka pada tahun 2037 pemanfaatan lahan belum terpakai secara keseluruhan dari total alokasi penggunaan lahan budidaya sebesar 22,29 km 2 . Hal ini memungkinkan untuk dilakukannya kegiatan ekstensifikasi dalam rangka meningkatkan produksi rumput laut di Kecamatan Kupang Barat, agar dapat memperoleh luas lahan budidaya maksimal dalam jangka waktu 30 tahun adalah menaikkan laju pertumbuhan lahan budidaya rumput laut sebesar 30 sehingga didapat lahan budidaya maksimal sebesar 22,24 km 2 pada tahun 2034. Jika laju pertumbuhan luas lahan budidaya ditambah 30 per tahun maka akan terdapat penambahan unit longline rumput laut sebesar 7.414 unit petakan per 3000 m 2 setiap tahun. Tabel 39 Simulasi perkembangan pemanfaatan lahan minapolitan rumput laut km 2 di Kecamatan Sulamu Simulasi lahan minapolitan Kecamatan Sulamu berawal dari luas lahan minapolitan darat sebesar 270,12 km 2 dan 3,65 km 2 lahan minapolitan laut. Di lahan minapolitan laut digunakan untuk lahan budidaya rumput laut 3,20 km 2 diambil dari kelas kesesuaian sangat sesuai. Kondisi eksisting luas lahan