Simulasi Model Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
b. Sub Model Budidaya Rumput Laut di Kawasan Minapolitan
Sub model budidaya rumput laut menggambarkan hubungan beberapa komponen seperti luas lahan budidaya sebagai komponen utama dan selanjutnya diikuti oleh komponen lainnya seperti jumlah petakan rumput laut, kebutuhan bibit rumput laut, produksi rumput laut, dan keuntungan budidaya rumput laut. Stock flow diagram SFD sub model budidaya rumput laut disajikan pada Gambar 51. Gambar 51 Struktur model dinamik sub model budidaya rumput laut di Kabupaten Kupang Peningkatan luas lahan khususnya lahan budidaya rumput laut akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi rumput laut. Dalam hal ini, peningkatan luas lahan untuk budidaya rumput laut akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi rumput laut yang kemudian akan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan pembudidaya. Hubungan antar komponen ini merupakan hubungan timbal balik positif positive feedback melalui proses reinforcing . Tabel 40 sampai 42 masing-masing untuk Kecamatan Semau, Kupang Barat, dan Sulamu menunjukkan peningkatan produksi rumput laut periode 2007 –2037. Untuk sub model budidaya ini, simulasi berawal dari luas lahan budidaya rumput laut yang terbagi atas dua faktor utama yaitu jumlah unit longline rumput laut selanjutnya disebut petakan per 3000 m 2 dan kebutuhan bibit rumput laut yang akan ditanam di pada petakan. Untuk jumlah petakan membutuhkan tenaga kerja yaitu 5 orang per petakan. Kebutuhan bibit rumput laut, dibutuhkan bibit 2400 kg per 3000 m 2 800 ton per km 2 , kemudian laju pengurangan panen rumput laut dipengaruhi oleh persen kematian rumput laut sebesar 10, sedangkan laju pertambahan panen rumput laut dipengaruhi oleh kenaikan berat rumput laut yaitu 6 kali berat semula 200 gr dan jumlah panen normal dalam 1 tahun sebanyak 6 kali panen. Setelah pemanenan dilakukan, proses berikutnya adalah penjemuran rumput laut untuk mendapatkan rumput laut kering. Dalam proses pengeringan ini, diasumsikan rendemen rumput laut sebesar 12,5 dari berat rumput laut basah sebelum dijual. Dalam sub model budidaya ini juga terdapat biaya operasional sebesar Rp63.312.000,00 per petak per tahun dan kenaikan modal sebesar 6 per tahun, kedua faktor ini yang mempengaruhi besarnya pengeluaran dalam produksi budidaya rumput laut ini. Biaya operasional merupakan biaya dari analisis kelayakan usaha finansial yang telah dibahas pada bab 5 pada disertasi ini. Penerimaan usaha budidaya rumput laut ini diperoleh dari hasil penjualan rumput laut kering dengan harga Rp10.000,00 per kg. Tabel 40 menyajikan hasil simulasi lahan budidaya km 2 , jumlah petakan unit, kebutuhan bibit ton, panen kering ton, pengeluaran, penerimaan dan keuntungan Rp usaha budidaya rumput laut di Kecamatan Semau tahun 2007- 2037. Dengan asumsi laju pertambahan lahan budidaya 10 dan perhitungan produksi budidaya yang telah dibuat, pada tahun 2037 didapatkan peningkatan hasil panen kering rumput laut sebesar 10.707 ton dari 3.799 ton pada tahun 2007. Untuk mendapatkan 3.799 ton pada tahun 2007 dibutuhkan bibit rumput laut sebesar 968 ton yang akan ditanam pada luas lahan budidaya 1,21 km 2 dengan jumlah petakan 403 unit. Keuntungan usaha budidaya laut ini mengalami peningkatan dari Rp10.926.009.600,00 pada tahun 2007 menjadi Rp30.790.180.359,00 pada tahun 2037. Dilihat dari keuntungan yang diperoleh jika hasil panen rumput laut kering terjual semuanya tanpa diolah terlebih dahulu dapat meningkatkan pendapatan para pembudidaya rumput laut di Kecamatan Semau.Parts
» Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Latar Belakang Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran
» Perumusan Masalah Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Manfaat Penelitian Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Kebaruan Novelty Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Penelitian Terdahulu Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Pengelolaan Pesisir dan Lautan Terpadu
» Pengembangan Wilayah dalam perspektif Development from Below
» Konsep Pengembangan Minapolitan Strategi Pengembangan Wilayah
» Budidaya Keramba Jaring Apung
» Budidaya Rumput Laut Budidaya Laut di Kabupaten Kupang
» Budidaya Tiram Mutiara Budidaya Laut di Kabupaten Kupang
» Budidaya Teripang Budidaya Laut di Kabupaten Kupang
» Sistem Informasi Geografi Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Kesesuaian Lahan Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung
» Daya Dukung Lahan Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung
» Pemodelan dengan Interpretasi Struktur ISM
» Sistem Dinamik Pendekatan Sistem
» Metode Pemilihan Responden Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Analisis Data Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Keadaan Geografis Kabupaten Kupang
» Pemerintahan dan Kependudukan Kabupaten Kupang
» Keadaan Sosial Kabupaten Kupang
» Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Laut
» Karakteristik Wilayah Pesisir dan Laut Kabupaten Kupang
» Sarana dan Prasarana Perikanan a. Data Sebaran Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap
» Sarana dan Prasarana Penunjang Pembangunan Perikanan Sumberdaya Manusia Perikanan
» Sarana dan Prasarana Kabupaten Kupang
» Keuangan dan Harga Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Pendahuluan Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Analisis Spasial – Kesesuaian Lahan
» Hasil dan Pembahasan Analisis Potensi Wilayah di Kabupaten Kupang Rumput Laut
» Keramba Jaring Apung Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Analisis Daya Dukung a. Rumput Laut
» Tiram Mutiara Keramba Jaring Apung
» Tiram Mutiara Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Laut
» Budidaya Rumput Laut Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Budidaya Tiram Mutiara Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Budidaya Teripang Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Kesimpulan Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Kajian Tingkat Perkembangan Wilayah di Kabupaten Kupang
» Metode Analisis Data Metode Analisis Kajian Tingkat Perkembangan Wilayah di Kabupaten Kupang
» Analisis Tipologi Kawasan Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Perkembangan Wilayah berdasarkan Kelengkapan Fasilitas
» Alternatif Lokasi Industri Pengolahan dan Pasar
» Analisis Multidimensional Scaling MDS
» Analisis Prospektif Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
» 2.50 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 1.01 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 3.36 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Status Keberlanjutan Dimensi Sosial-Budaya
» 3.99 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 11.39 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 3.76 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 13.37 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 1.28 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 0.80 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 6.08 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 0.38 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 2.56 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Status Keberlanjutan Dimensi Hukum dan Kelembagaan
» 0.73 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» 0.78 Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Analisis Kebutuhan Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Identifikasi Sistem Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Simulasi Model Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Uji Sensitivitas Model Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Simulasi Model Pengembangan Kawasan Minapolitan
» Sub Model Pengembangan Lahan Minapolitan
» Sub Model Budidaya Rumput Laut di Kawasan Minapolitan
» Simulasi Skenario Model Pengembangan Kawasan Minapolitan
» Uji Validasi Model Sub Model Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut
» Uji Validasi Struktur Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Uji Kestabilan dan Uji Sensitivitas Model
» Kebijakan Umum Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Kebijakan Operasional Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Tujuan Penelitian Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Kerangka Pemikiran Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Sarana dan Prasarana Penunjang Pembangunan Perikanan
» Sumberdaya Manusia Perikanan Data Sebaran Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
» Hasil dan Pembahasan Analisis Potensi Wilayah di Kabupaten Kupang
» Rumput Laut Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency
» Menyusun struktur hirarki dari kriteria dan alternatif penyelesaian.
» Analisis Metode Perbandingan Eksponensial MPE
» Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Model Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Kupang
» Metode Analisis Data Metode Analisis Model Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Kupang
Show more