Tengah, Fatuleu dan Takari. Gambaran jumlah RTP, nelayan dan pembudidaya ikan sebagaimana dilihat pada Lampiran 12 sampai 14.
Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan melalui
bantuan sarana
prasarana perikanan
membutuhkan pembimbinganpendampingan oleh aparat teknis terkait dalam rangka alih
teknologi guna mampu memberi nilai tambah dan meningkatkan hasil produksi dan pendapatan masyarakat. Keberhasilannya, tentu perlu pula didukung oleh
SDM aparatur bidang perikanan yang memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai. Sampai saat ini SDM aparatur dinas umumnya dapat dikatakan sudah
relatif memadai jika dilihat dari sisi pendidikan formal yang dicapai. Pendidikan setingkat sarjana S1, pascasarjana S2 dan jenjang doktoral S3 sudah cukup
tersedia. Namun demikian dari sisi pendidikan non formal semacam pelatihan ketrampilankeahlian dalam penanganan produksi maupun pascapanen relatif
belum maksimal, kalaupun ada baru sebagian kecil saja. Jenis-jenis ketrampilankeahlian seperti penguasaan teknologi dan teknik penangkapan
ikan, budidaya perikanan, pengolahan dan pemasaran hasilnya, merupakan keahlian yang harus dimiliki aparatur dinas guna mendorong makin baiknya
kompetensi dan profesionalitas dalam pelayanan bidang perikanan.
4.6 Sarana dan Prasarana Kabupaten Kupang
Sarana penunjang dalam kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Kupang adalah listrik dan air minum. Untuk kondisi listrik PLN yang terpasang
melalui dua interkoneksi yaitu interkoneksi dari Kupang dan interkoneksi dari Soe, jumlah pelanggang PLN mencapai 13.204 pelanggang dengan daya yang
telah terpasang mencapai 1.027.593 kwh. Terdapat 13 rantingsub ranting PLN yang dipasang oleh PT. PLN Persero unit bisnis NTT, sedangkan untuk air
minum sendiri, terdapat lima unit PDAM yang terpasang di Kabupaten Kupang dengan jumlah pelanggang 24.140 pelanggang turun di tahun 2008 menjadi
24.130 pelanggan. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya dalam upaya memudahkan
mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Kupang pada tahun
2009 mencapai 1.227,29 km. Panjang jalan yang berada di bawah wewenang negara ada 65,10 km, di bawah wewenang daerah tingkat I ada 320,69 km dan
sisanya di bawah wewenang daerah tingkat II sebanyak 814,29 km. Pada tahun tersebut, ternyata jalan yang diaspal sebesar 52,26, 22,97 jalan kerikil dan
22,77 untuk jalan tanah dari total panjang jalan yang ada. Untuk angkutan darat di Kabupaten Kupang, jumlah kendaraan bermotor wajib uji tercatat
sebanyak 828 unit pada tahun 2009. Komposisi jenis kendaraan wajib uji pada tahun 2009 terdiri atas: 276 unit bis mini, 14 unit bis midi, 33 unit truk, 360 unit
truk mini, 145 unit pick up. Sarana angkutan sungai dan penyeberangan ASDP, terjadi peningkatan
arus kunjungan angkutan penyeberangan ferry pada Pelabuhan Laut Bolok di Kabupaten Kupang selama tahun 2009 sebanyak 1.799 kunjungan atau turun
35,50 dari tahun 2008. Penumpang yang naik di pelabuhan laut pada tahun 2009 sebanyak 223.229 penumpang. Penumpang yang turun sebanyak 223.297
penumpang. Pembangunan pos dan telekomunikasi mencakup jangkauan baik
pelayanan jasa telekomunikasi ataupun informasi. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk memperlancar pelayanan-pelayanan berkenaan
semakin meningkatnya permintaan akan jasa komunikasi. Salah satunya dengan memperbanyak jumlah kantor pos. Tahun 2009 jumlah kantor pos pembantu di
Kabupaten Kupang 3 buah. Pada tahun 2009 surat yang paling banyak dikirim di 3 kantor pos pembantu di Kabupaten Kupang adalah sebanyak 18.377 lembar
surat dengan jenis surat biasa sebanyak 9.273 lembar, dan 7.466 lembar surat kilat khusus.
4.7 Keuangan dan Harga
Berikut ini adalah kondisi keuangan daerah Kabupaten Kupang, dalam perencanaan anggaran dan belanja negara, pemerintah menganut prinsip
anggaran berimbang dan dinamis. Berimbang berarti harus diusahakan agar ada keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran. Sedangkan prinsip dinamis
berarti makin meningkatnya jumlah anggaran dan tabungan pemerintah, sehingga kemampuan dalam negeri bertambah dan ketergantungan pada
bantuan keuangan dari luar negeri semakin berkurang. Selama tahun anggaran 2009 realisasi pendapatan daerah otonom
Kabupaten Kupang sebesar 541 milyar rupiah. Sumber pendapatan terbesar tahun 2009 adalah dari pos bagian dana perimbangan sebesar 509 milyar rupiah
rupiah atau sebesar 94,04 terhadap seluruh realisasi penerimaan. Sedangkan dari pos pendapatan asli daerah PAD sebesar 24,6 milyar rupiah atau 4,54.
5 IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN KUPANG
Abstrak
Dalam pengembangan kawasan minapolitan, pendekatan potensi kelautan yang ada di perairan Kabupaten Kupang sangat diperlukan untuk
nantinya dikembangkan agar dapat menambah pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten
Kupang dalam rangka pengembangan kawasan minapolitan. Metode analisis data yang dipakai mencakup analisis spasial kesesuaian lahan, daya dukung
lahan, dan kelayakan usaha budidaya laut. Hasil penelitian dari hasil analisis spasial didapatkan luas kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut sebesar
31,43 km
2
, 3,91 km
2
untuk budidaya KJA, 1,91 km
2
untuk budidaya tiram mutiara, dan budidaya teripang sebesar 2,37 km
2
. Hasil analisis daya dukung lahan, budidaya rumput laut pada kategori sangat sesuai dapat memanfaatkan 10.473
unit longline, budidaya KJA pada kategori sangat sesuai dapat memanfaatkan 61.001 unit keramba, budidaya tiram mutiara pada kategori sesuai dapat
memanfaatkan 38.887 unit keramba, dan budidaya teripang pada kategori sesuai dapat memanfaatkan 4.743 unit penculture. Bidang usaha budidaya laut dalam
penelitian ini yang meliputi budidaya KJA, rumput laut, tiram mutiara dan teripang merupakan peluang usaha yang mempunyai prospek ekonomi dan finansial yang
baik dan layak untuk dikembangkan di Kabupaten Kupang. Kata kunci : potensi wilayah, kesesuaian lahan, kelayakan usaha
5.1 Pendahuluan
Potensi kelautan di perairan Kabupaten Kupang sangat beragam, hal ini dikarenakan wilayah perairan laut yang subur dan kaya akan unsur hara. Secara
khusus dalam bidang budidaya laut ada lima budidaya yang pernahsedang berjalan seperti rumput laut, keramba jarring apung, tiram mutiara, dan teripang.
Penentuan potensi unggulan untuk dikembangkan dalam kawasan minapolitan melalui beberapa tahapan pengidentifikasian potensi.
Adapun metode analisis data yang dipakai dalam mengidentifikasi potensi Kabupaten Kupang seperti analisis spasial kesesuaian lahan, daya
dukung lahan, dan kelayakan usaha budidaya laut. Analisis spasial digunakan untuk melihat kesesuaian perairan untuk budidaya laut, analisis daya dukung
lahan digunakan untuk mengetahui kemampuan lahan dalam menampung suatu kegiatan budidaya laut, dan kelayakan usaha dipakai dalam mengkaji
pengembangan usaha budidaya laut dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang sesuai dengan karakteristik wilayah dan kondisi
masyarakat setempat.