Uji Validasi Model Sub Model Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut

rangka membangun desa-kota berimbang melalui pengembangan kota pertanian di perdesaan. Keberhasilan dari agropolitan ini kemudian menjadi contoh yang diambil oleh departemen kelautan dan perikanan selanjutnya oleh menteri kelautan dan perikanan Republik Indonesia menetapkan peraturan menteri No.12Men2010 tentang minapolitan. Dasar hukum minapolitan ini sejalan dengan program pemerintah daerah Provinsi NTT yaitu gemala, sehingga pengembangan minapolitan ini perlu dilakukan dalam rangka pembangunan ekonomi wilayah berbasis potensi kelautan. Walaupun dalam penetapan kawasan minapolitan Kabupaten Kupang ditetapkan sebagai kawsan minapolitan penggaraman namun tidak menutupi kemungkinan bagi sektor budidaya laut yang sangat potensial di Kabupaten Kupang. Penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi pemerintah daerah agar Kabupaten Kupang juga dapat dijadikan minapolitan berbasis budidaya laut dalam hal ini rumput laut. Berkaitan dengan hal tersebut, sekitar 98 masyarakat pesisir setuju jika wilayah ini dijadikan sebagai wilayah pengembangan kawasan minapolitan karena mereka yakin bahwa dengan pengembangan kawasan minapolitan dapat menciptakan lapangan kerja. Namun demikian, kondisi eksisting kawasan masih berada pada strata pra kawasan minapolitan II. Untuk meningkatkan strata kawasan, variabel lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah penduduk, jumlah rumah tangga nelayan, jumlah sarana dan prasarana umum, jumlah komoditas budidaya laut, dan banyaknya keluarga pra sejahtera. Dilihat dari kelengkapan fasilitas yang dimiliki setiap desa, terdapat 6 desa dengan tingkat perkembangan lebih maju, 7 desa dengan tingkat perkembangan sedang, dan 11 desa dengan tingkat perkembangan tertinggal. Jenis budidaya laut yang dikembangkan adalah minapolitan rumput laut dengan tujuan untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Faktor yang perlu diperhatikan adalah sumberdaya manusia dan aktor yang berperan adalah nelayanpembudidaya. Prioritas lokasi industri pengolahan budidaya laut adalah Desa Tablolong dan lokasi pasar produk budidaya laut bertempat di Kota Kupang sebagai sentra pasar pusat. Kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang adalah tanggung jawab pemerintah terhadap potensi budidaya laut, untuk mengatasinya dibutuhkan penyediaan infrastruktur, dan sarana dan prasarana produksi budidaya laut yang memadai.