5 IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH KABUPATEN KUPANG
Abstrak
Dalam pengembangan kawasan minapolitan, pendekatan potensi kelautan yang ada di perairan Kabupaten Kupang sangat diperlukan untuk
nantinya dikembangkan agar dapat menambah pendapatan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten
Kupang dalam rangka pengembangan kawasan minapolitan. Metode analisis data yang dipakai mencakup analisis spasial kesesuaian lahan, daya dukung
lahan, dan kelayakan usaha budidaya laut. Hasil penelitian dari hasil analisis spasial didapatkan luas kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut sebesar
31,43 km
2
, 3,91 km
2
untuk budidaya KJA, 1,91 km
2
untuk budidaya tiram mutiara, dan budidaya teripang sebesar 2,37 km
2
. Hasil analisis daya dukung lahan, budidaya rumput laut pada kategori sangat sesuai dapat memanfaatkan 10.473
unit longline, budidaya KJA pada kategori sangat sesuai dapat memanfaatkan 61.001 unit keramba, budidaya tiram mutiara pada kategori sesuai dapat
memanfaatkan 38.887 unit keramba, dan budidaya teripang pada kategori sesuai dapat memanfaatkan 4.743 unit penculture. Bidang usaha budidaya laut dalam
penelitian ini yang meliputi budidaya KJA, rumput laut, tiram mutiara dan teripang merupakan peluang usaha yang mempunyai prospek ekonomi dan finansial yang
baik dan layak untuk dikembangkan di Kabupaten Kupang. Kata kunci : potensi wilayah, kesesuaian lahan, kelayakan usaha
5.1 Pendahuluan
Potensi kelautan di perairan Kabupaten Kupang sangat beragam, hal ini dikarenakan wilayah perairan laut yang subur dan kaya akan unsur hara. Secara
khusus dalam bidang budidaya laut ada lima budidaya yang pernahsedang berjalan seperti rumput laut, keramba jarring apung, tiram mutiara, dan teripang.
Penentuan potensi unggulan untuk dikembangkan dalam kawasan minapolitan melalui beberapa tahapan pengidentifikasian potensi.
Adapun metode analisis data yang dipakai dalam mengidentifikasi potensi Kabupaten Kupang seperti analisis spasial kesesuaian lahan, daya
dukung lahan, dan kelayakan usaha budidaya laut. Analisis spasial digunakan untuk melihat kesesuaian perairan untuk budidaya laut, analisis daya dukung
lahan digunakan untuk mengetahui kemampuan lahan dalam menampung suatu kegiatan budidaya laut, dan kelayakan usaha dipakai dalam mengkaji
pengembangan usaha budidaya laut dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang sesuai dengan karakteristik wilayah dan kondisi
masyarakat setempat.
5.2 Metode Analisis Identifikasi Potensi di Kabupaten Kupang 5.2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam mengidentifikasi potensi di Kabupaten Kupang terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yang dibutuhkan
adalah data perairan hasil pengukuran di lapangan dan data hasil penjajakan dengan menggunakan kuesioner seperti data biaya dan penerimaan usaha
budidaya laut dan data skoring dari pendapat pakar. Data sekunder berupa data citra Landsat, peta ruba bumi indonesia RBI, peta lingkungan pantai indonesia
LPI, peta penggunaan lahan, data curah hujan, sifat fisik dan kimia perairan, data jumlah penduduk, produksi dan produktivitas budidaya, dan luas lahan
perairan.
5.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data primer dalam identifikasi potensi dalam rangka pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang dilakukan
melalui diskusi, wawancara, kuesioner, dan survei lapangan dengan responden di wilayah studi yang terdiri dari berbagai pakar dan stakeholder yang terkait
dengan topik penelitian. Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber kepustakaan dan dokumen dari beberapa instansi yang terkait dengan penelitian.
5.2.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam identifikasi potensi terbagi atas tiga bagian yaitu analisis spasialkeruangan, analisis daya dukung dan analisis kelayakan
usahafinansial. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga analisis tersebut.
a. Analisis Spasial – Kesesuaian Lahan
Analisis keruangan digunakan untuk melihat kesesuaian pemanfaatan ruang secara visual dalam bentuk peta untuk beberapa potensi sumberdaya
perairan di kawasan budidaya laut. Analisis dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu 1 mendeliniasi batas kajian yang mencakup lahan daratan dan perairan di
sekitar Kabupaten Kupang, 2 untuk lahan perairan, pengumpulan data lapangan berupa titik point information yang mengandung informasi
karakteristik perairan, 3 menganalisis secara spasial titik yang berisi informasi tersebut dengan metode interpolasi yaitu pengolahan data titik menjadi area
polygon untuk membuat tema-tema yang akan di overlay berdasarkan kriteria kesesuaian pada masing-masing peruntukan Lampiran 2.