Keuangan dan Harga Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency

c Luasan unit rakit KJA Luasan unit rakit KJA adalah besaran yang menunjukkan luasan dari satu unit rakit dengan empat keramba berukuran 3x3x2,5 m 3 . d Daya dukung lahan Daya dukung lahan menunjukkan kemampuan maksimum lahan yang mendukung aktivitas budidaya secara terus menerus tanpa menimbulkan terjadinya penurunan kualitas, baik lingkungan biofisik maupun sosial. Berdasarkan pendekatan tersebut di atas maka daya dukung lahan untuk budidaya KJA dapat dihitung dengan formula sebagai berikut : DDL KJA = LLS x KL ………………………………….…………6 dimana : DDL KJA = Daya dukung lahan budidaya KJA ha LLS = Luas lahan sesuai ha KL = Kapasitas lahan Untuk menghitung berapa jumlah unit budidaya yang dapat didukung oleh lahan berdasarkan daya dukung yang diperoleh, dapat dianalisis dengan persamaan sebagai berikut : JUB KJA = ……………………..…..………………..…………7 dimana : JUB KJA = Jumlah unit budidaya KJA unit DDL = Daya dukung lahan ha LUB = Luas unit budidaya unitha Analisis daya dukung lahan perairan di Kabupaten Kupang untuk kegiatan budidaya teripang dan tiram mutiara memakai teknik perhitungan yang sama dengan KJA, namun disesuaikan dengan luasan unit budidaya teripang dan tiram mutiara. c. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Laut Dalam mengkaji suatu pengembangan usaha, di samping menganalisis tingkat kelayakan lahan dan perairan yang sesuai bagi peruntukannya juga dilakukan analisis terhadap kelayakan usaha dari sisi finansial. Analisis kelayakan usaha dimaksudkan untuk menilai keberhasilan usaha pada suatu bidang produksi dengan menilai besarnya pendapatan keuntungan yang diperoleh, sedangkan analisis finansial diperlukan untuk penetapan alternatif pemanfaatan budidaya dan pegembangan minapolitan secara berkelanjutan. Untuk menentukan keuntungan, dilakukan perhitungan besar manfaat benefit yang diperoleh dan besarnya biaya cost yang dikeluarkan selama satu kali produksi Soekartawai, 1986. Secara matematis, fungsi keuntungan dapat dirumuskan sebagai berikut : RC = TR -TC ……………………..…..………………..…………8 dimana : RC = Keuntungan TR = Total penerimaan usaha Rphatahun TC = Total pengeluaran Rphatahun Sementara itu untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh usaha tersebut telah layak dilanjutkan atau tidak, digunakan analisis perimbangan antara penerimaan dan biaya yang dirumuskan sebagai berikut : ………………..…..………………..…………9 dimana : RC = Perbandingan pendapatan dan pengeluaran pi = Harga output produk ke-i yi = Jenis output produk ke-i pj = Harga input ke-j xj = Jenis input ke-j Untuk kepentingan pengambilan keputusan RC dinilai dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : RC 1, usaha budidaya laut untung RC = 1, usaha budidaya laut berada pada titik impas break even point RC 1, usaha budidaya laut rugi Selanjutnya untuk menentukan prospek pengembangan berbagai kegiatan peruntukan di Kabupaten Kupang, maka dilakukan perhitungan besar manfaat benefit dan besarnya biaya cost yang dihitung berdasarkan nilai sekarang net present value. Menurut Abelson 1979, beberapa indikator yang biasa digunakan dalam analisis ini, yaitu : a Net Present Value NPV Net Present Value NPV atau nilai bersih sekarang adalah nilai kini dari keuntungan bersih yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, dengan menghitung selisih antara manfaat dan biaya kini. Secara matematis NPV dapat dirumuskan sebagai berikut : – ………………..…..………………..……10 dimana : B i = Keuntungan kotor tahunan, selama i tahun C i = Biaya kotor tahunan, selama i tahun 11+r i = Discount factor DF r = Tingkat suku bunga bank discount rate n = Umur ekonomis dari unit usaha i = 0,1,2,3,…. tahun ke n Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : NPV 0 berarti budidaya laut layak diusahakan NPV = 0 berarti budidaya laut berada pada titik impas break even point NPV 0 berarti budidaya laut tidak layak diusahakan b Internal Rate of Return IRR IRR merupakan suku bunga maksimal untuk sampai kepada NPV = 0, jadi dalam keadaan batas untung-rugi. Disamping itu juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek, asal setiap manfaat yang diwujudkan secara otomatis ditanam kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek. IRR digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian bunga usaha, dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi dalam suatu usaha Kadariah et al., 1999. Secara matematis dituliskan : ………………..………..…………11 dimana : i + = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif i- = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV + = NPV pada tingkat suku bunga i + NPV - = NPV pada tingkat suku bunga i - Dengan kriteria pengambilan keputusan :  IRR i + artinya kegiatan usaha budidaya laut dapat dilanjutkan  IRR i - artinya kegiatan usaha budidaya laut tidak dapat dilanjutkan c Net Benefit-Cost Ratio Net BC Merupakan perbandingan antara jumlah total nilai kini present value dari keuntungan bersih pada tahun-tahun dimana keuntungan bersih bernilai positif dengan keuntungan bersifat negatif. Secara matematis, net benefit cost ratio BC dapat dituliskan : ………………..………..…………12 dimana : B = Keuntungan bersih tahunan yang diharapkan C = Modal investasi yang diharapkan