4.5.3 Sarana dan Prasarana Penunjang Pembangunan Perikanan
Sarana dan prasarana penunjang pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi bagian lainnya yang turut mendukung kelancaran dan kecepatan proses
produksi, pengolahan dan distribusi hasil perikanan dari dan ke pusat-pusat perekonomian. Sarana dan prasarana penunjang dimaksud dapat berkontribusi
dalam mendorong efektifitas dan efisiensi, terutama dalam menyalurkan hasil komoditas perikanan yang relatif cepat rusak.
Pembangunan tambat labuh kapalperahu jetty di beberapa tempat menjadi salah satu upaya mempelancar arus orang dan barang termasuk
aktifitas nelayan dalam pemasaran produksinya. Pembangunan jeti ini telah dilakukan di lokasi Desa Hansisi, Kecamatan Semau dan Kelurahan Sulamu,
Kecamatan Sulamu. Selain itu, untuk memperlancar aktifitas nelayan dalam usaha penangkapan ikan, terutama dalam penyediaan bahan bakar, maka telah
pula dibangun solar packed dealer nelayan SPDN di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat dan di Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu, serta
ditunjang pula kedai pesisir pada kedua lokasi tersebut. Keberadaan balai benih ikan BBI di Desa Tablolong dan keberadaan
BBI Noekele di Kecamatan Kupang Timur, juga menjadi salah satu bagian penting bagi perkembangan pembangunan perikanan di Kabupaten Kupang,
walaupun sarana prasarana tersebut merupakan aset pemerintah Provinsi NTT. Gambaran sebaran sarana prasarana penunjang pembangunan perikanan
seperti terlihat pada Lampiran 11.
4.5.4 Sumberdaya Manusia Perikanan
Sebagaimana diketahui jumlah rumah tangga perikanan sekitar 3.708 RTP rumah tangga perikanan. Dari jumlah tersebut beberapa kegiatan
perikanan yang dilakukan seperti nelayan sekitar 6.379 orang, dan pembudidaya rumput laut sekitar 15.615 orang. Untuk wilayah-wilayah yang memiliki potensi
pengembangan budidaya air tawar dan payau juga digeluti oleh masyarakat pembudidaya ikan yang berada di pantai maupun di wilayah pengembangan
budidaya ikan air tawar, payau sebanyak 607 orang. Beberapa sentra perikanan seperti Kecamatan Kupang Barat, Sulamu, Semau, Semau Selatan dan Sabu
Barat, menunjukkan jumlah RTP dan nelayan yang relatif banyak, sedangkan pembudidaya ikan umumnya berada di Kecamatan Kupang Timur, Kupang
Tengah, Fatuleu dan Takari. Gambaran jumlah RTP, nelayan dan pembudidaya ikan sebagaimana dilihat pada Lampiran 12 sampai 14.
Upaya-upaya pemberdayaan masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan melalui
bantuan sarana
prasarana perikanan
membutuhkan pembimbinganpendampingan oleh aparat teknis terkait dalam rangka alih
teknologi guna mampu memberi nilai tambah dan meningkatkan hasil produksi dan pendapatan masyarakat. Keberhasilannya, tentu perlu pula didukung oleh
SDM aparatur bidang perikanan yang memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai. Sampai saat ini SDM aparatur dinas umumnya dapat dikatakan sudah
relatif memadai jika dilihat dari sisi pendidikan formal yang dicapai. Pendidikan setingkat sarjana S1, pascasarjana S2 dan jenjang doktoral S3 sudah cukup
tersedia. Namun demikian dari sisi pendidikan non formal semacam pelatihan ketrampilankeahlian dalam penanganan produksi maupun pascapanen relatif
belum maksimal, kalaupun ada baru sebagian kecil saja. Jenis-jenis ketrampilankeahlian seperti penguasaan teknologi dan teknik penangkapan
ikan, budidaya perikanan, pengolahan dan pemasaran hasilnya, merupakan keahlian yang harus dimiliki aparatur dinas guna mendorong makin baiknya
kompetensi dan profesionalitas dalam pelayanan bidang perikanan.
4.6 Sarana dan Prasarana Kabupaten Kupang
Sarana penunjang dalam kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Kupang adalah listrik dan air minum. Untuk kondisi listrik PLN yang terpasang
melalui dua interkoneksi yaitu interkoneksi dari Kupang dan interkoneksi dari Soe, jumlah pelanggang PLN mencapai 13.204 pelanggang dengan daya yang
telah terpasang mencapai 1.027.593 kwh. Terdapat 13 rantingsub ranting PLN yang dipasang oleh PT. PLN Persero unit bisnis NTT, sedangkan untuk air
minum sendiri, terdapat lima unit PDAM yang terpasang di Kabupaten Kupang dengan jumlah pelanggang 24.140 pelanggang turun di tahun 2008 menjadi
24.130 pelanggan. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya dalam upaya memudahkan
mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Kupang pada tahun
2009 mencapai 1.227,29 km. Panjang jalan yang berada di bawah wewenang negara ada 65,10 km, di bawah wewenang daerah tingkat I ada 320,69 km dan