Tiram Mutiara Development of marine culture-based minapolitan model in Kupang Regency

Dari Tabel 20 menunjukkan besarnya pengeluaran biaya operasional budidaya tiram mutiara selama lima tahun. Biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk 3 kali penyuntikkanoperasi tiram mutiara dalam tahun produksi adalah Rp150.000.000,00 dimana biaya penyuntikkanoperasi Rp10.000,00 per tiram mutiara. Dana yang digunakan untuk investasi ini dilakukan pada tahun nol proyek. Sumber dana pembiayaan investasi diasumsikan 70 berasal dari kredit Rp298.060.000,00 dan 30 modal sendiri Rp127.740.000,00. Sumber kredit berasal dari perbankan dan jenis kredit komersial, yang syarat dan tingkat bunganya disesuaikan dengan kondisi masing-masing bank. Untuk usaha budidaya mutiara ini, suku bunga kredit adalah 17 menurun. Perincian hitungan biaya operasional dan total aliran kas dapat dilihat pada Lampiran 15. Dalam proses produksi budidaya tiram mutiara, setelah dilakukan penyuntikkanoperasi memasukkan inti bundar pada ukuran tiram mutiara 9 –10 cm atau setelah 1,5 tahun, maka produksi tiram mutiara akan terjadi pada 1,5 tahun kemudian atau pada tahun ke 3. Dengan mengoperasi 5.000 tiram mutiara, maka akan diperoleh hasil Rp1.750.000.000,00 angka ini memperhitungkan kegagalan maksimal 50 dengan harga jual mutiara Rp400.000,00 per gr. Secara lengkap, proyeksi aliran kas cash flow untuk budidaya tiram mutiara selama lima tahun dapat dilihat pada Lampiran 23. Dilihat cash flow selama lima tahun, bahwa pada tahun 0 sampai tahun 2, usaha budidaya ini mengalami defisit karena tiram yang dibudidayakan belum menghasilkan mutiara. Pada tahun ketiga sampai tahun ke-5, usaha budidaya tiram mutiara ini akan memberikan keuntungan Rp3.440.075.000,00. Kriteria- kriteria dan nilai kelayakan finansial dari usaha budidaya tiram mutiara dengan di Kabupaten Kupang dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Kriteria kelayakan usaha tiram mutiara di kabupaten Kupang No Kriteria kelayakan Nilai kelayakan 1 Net present valueNPV pada DF 17 Rp 466.431.739,00 2 Net BC pada DF 17 1,60 3 Internal rate of returnIRR 25,7 4 Payback periodPBP usaha kredit tahun ke-4 3,7 tahun 5 Break event pointBEP : unit gr unit Rpgr 3.650 37.542,00 Hasil perhitungan kelayakan usaha budidaya tiram mutiara menunjukkan bahwa investasi di bidang usaha budidaya tiram mutiara di Kabupaten Kupang dengan teknologi dan kapasitas produksi yang ada, mampu memberikan adanya surplus pendapatan bagi pihak investor. Dari Tabel 21 terlihat bahwa dalam jangka waktu 4 tahun usaha ini mampu mengembalikan modal investasinya atau tepatnya 3 tahun 8 bulan dana kredit itu dapat dibayar kembali. Sedangkan untuk total dana yang diinvestasikan untuk usaha budidaya tiram mutiara di Kabupaten Kupang saat ini, nilai uang yang diterima selama masa investasi NPV sebesar Rp466.431.739,00 dengan Net BC 1,60 pada tingkat diskon DF 17. Angka yang ada menunjukkan bahwa kegiatan investasi di bidang usaha budidaya teripang putih dengan sistem penculture di Kabupaten Kupang secara finansial sangat layak atau memiliki daya keuntungan yang tinggi. Dari hasil analisis diperoleh IRR sebesar 25,7 yang bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga pinjaman 17 per tahun, hal ini menunjukkan bahwa investasi di bidang budidaya tiram mutiara di Kabupaten Kupang layak untuk diusahakan. Berikutnya untuk mencapai BEP, maka jumlah hasil budidaya teripang putih ini setiap tahunnya minimum sebanyak 3.650 gr atau Rp37.550,00 per gr.

d. Budidaya Teripang