Alternatif Lokasi Industri Pengolahan dan Pasar

Nilai indeks keberlanjutan setiap dimensi dapat divisualisasikan dalam bentuk diagram layang-layang kite diagram. Untuk melihat atribut yang paling sensitif memberikan kontribusi terhadap indeks keberlanjutan pengembangan kawasan minapolitan, dilakukan analisis sensitivitas dengan melihat bentuk perubahan root mean square RMS ordinasi pada sumbu x. Semakin besar perubahan nilai RMS, maka semakin sensitif tersebut dalam pengembangan kawasan minapolitan. Dalam analisis tersebut di atas akan terdapat pengaruh galat yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti kesalahan dalam pembuatan skor karena kesalahan pemahaman terhadap atribut atau kondisi lokasi penelitian yang belum sempurna, variasi skor akibat perbedaan opini atau penilaian oleh peneliti, proses analisis MDS yang berulang-ulang, kesalahan input data atau ada data yang hilang, dan tingginya nilai stres nilai stres dapat diterima jika nilainya 25 Kavanagh dan Pitcher, 2004. Untuk mengevaluasi pengaruh galat pada pendugaan nilai ordinasi pengembangan kawasan minapolitan digunakan analisis monte carlo.

b. Analisis Prospektif

Analisis prospektif dilakukan dalam rangka menghasilkan skenario pengembangan kawasan minapolitan secara berkelanjutan di wilayah Kabupaten Kupang untuk masa yang akan datang dengan menentukan faktor kunci yang berpengaruh terhadap kinerja sistem. Pengaruh antar faktor yang diberikan skor oleh pakar dengan menggunakan pedoman penilaian analisis prospektif pada Tabel 31. Tabel 31 Pedoman Penilaian Prospektif dalam Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Kupang Hardjomidjodjo, 2006 Skor Keterangan Skor Keterangan Tidak ada pengaruh 2 Berpengaruh Sedang 1 Berpengaruh Kecil 3 Berpengaruh sangat kuat Pedoman pengisian pengaruh langsung antar faktor berdasarkan pedoman penilaian dalam analisis prospektif adalah : 1 dilihat dahulu apakah faktor tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap lain, jika ya beri nilai 0, 2 jika tidak, selanjutnya dilihat apakah pengaruhnya sangat kuat, jika ya beri nilai 3, dan 3 jika tidak, baru dilihat apakah berpengaruh kecil = 1, atau berpengaruh sedang = 2. Pengaruh antar faktor, selanjutnya disusun dengan menggunakn matriks seperti pada Tabel 32. Tabel 32 Pengaruh antar faktor dalam pengembangan kawasan minapolitan di Kabupaten Kupang Godet, 1999; Bourgeois, 2007 Dari Terhadap A B C D E F G A B C D E ……. N Kemungkinan-kemungkinan masa depan yang terbaik dapat ditentukan berdasarkan hasil penentuan elemen kunci masa depan dari beberapa faktor- faktor atau elemen-elemen kunci masa depan dari beberapa faktor-faktor atau elemen-elemen yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan kawasan minapolitan di wilayah Kabupaten Kupang yang menuntut untuk segera dilaksanakan tindakan. Adapun cara menemukan elemen kunci, dapat dilihat seperti Gambar 37. Gambar 37 Penentuan elemen kunci pengembangan kawasan minapolitan Bourgeois and Jesus 2004; Hardjomidjodjo 2006; Bourgeois 2007 Hasil analisis berbagai faktor atau variabel seperti pada Gambar 9 di atas menunjukkan bahwa faktor-faktor atau variabel-variabel yang berada pada : Faktor Penentu INPUT Faktor Penghubung STAKE Faktor Bebas UNUSED Faktor Terikat OUTPUT P e n g a r u h Ketergantungan Gambar 39 Peran masing-masing atribut aspek ekologi yang dinyatakan dalam bentuk nilai rms root mean square Atribut-atribut yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi yaitu 1 penggunaan benihbibit dalam usaha budidaya laut di Kabupaten Kupang saat ini sesuai dengan daya dukung, namun masalah yang timbul adalah ketidaktersediaan kebun bibit rumput laut di lokasi budidaya, sehingga harus mendatangkan dari luar daerah seperti Surabaya. Kondisi perlu diantisipasi, misalnya membuat kebun bibit, sehingga efek yang akan ditimbulkan seperti hal di atas dapat teratasi. 2 daya dukung lahan budidaya laut pada saat ini masih sangat sesuai dan mendukung untuk kegiatan budidaya laut. Kegiatan budidaya laut ini berada pada wilayah pesisir dan lokasi budidaya ini tidak berbentuk teluk, sehingga daya dukung lingkungan yang memakai kapasitas limbah sehingga memerlukan perhitungan flushing time tidak dipakai dalam analisis ini; namun sangatlah penting untuk diingat nelayanpembudidaya bahwa daya dukung lahan ini harus dijaga agar ekosistem wilayah pesisir tetap lestari dan komoditas budidaya laut dapat berkembang secara maksimal. 3 kesesuaian perairan untuk budidaya laut pada saat ini dalam keadaan sesuai untuk kegiatan budidaya laut. Namun, melihat kondisi lokasi penelitian di Desa Tablolong yang tidak tertata rapi kegiatan perikanankelautan maka diperlukan penataan ulang kegiatan perikanankelautan di wilayah pesisir ini sehingga dapat dihindari terjadinya degradasi lingkungan yang sudah sesuai ini. Dengan demikian jika setiap atribut tersebut dikelola dengan baik, maka indeks keberlanjutan dimensi ekologi di masa yang akan datang akan meningkatkan statusnya. Untuk lebih meningkatkan status keberlanjutan Kabupaten Kupang, maka upaya perbaikan tidak hanya dilakukan terhadap atribut yang sensitif memberikan pengaruh terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi, namun atribut-atribut lain yang tidak sensitif berdasarkan analisis leverage juga perlu mendapatkan perhatian yang serius untuk ditangani. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan mempertahankan atau meningkatkan atribut-atribut yang berdampak positif terhadap peningkatan keberlanjutan dimensi ekologi kawasan. Di sisi lain juga berupaya menekan sekecil mungkin atribut-atribut yang memberikan dampak negatif terhadap penurunan tingkat keberlanjutan dimensi ekologi kawasan. Adapun atribut-atribut yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan antara lain : 1 mutu bibitbenih budidaya laut, 2 kondisi sarana jalan desa, 3 produktivitas usaha budidaya laut, 4 kondisi prasarana jalan usaha budidaya laut, dan 5 ketersediaan benihbibit budidaya laut.

b. Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi

Atribut yang diperkirakan memberikan pengaruh terhadap tingkat keberlanjutan pada dimensi ekonomi terdiri dari sepuluh atribut, yaitu 1 jumlah pasar, 2 pemasaran produk perikanan, 3 persentase penduduk miskin, 4 harga komoditas unggulan, 5 jumlah tenaga kerja pembudidaya, 6 kelayakan usaha budidaya laut, 7 jenis komoditas unggulan, 8 kontribusi sektor perikanan budidaya laut terhadap PDRB, 9 tingkat ketergantungan konsumen, dan 10 keuntungan usaha budidaya laut. Berdasarkan hasil analisis leverage diperoleh lima atribut yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan ekonomi yaitu 1 jumlah pasar, 2 pemasaran produk perikanan, 3 kelayakan usaha budidaya laut, 4 jenis komoditas unggulan, dan 5 kontribusi sektor perikanan budidaya laut terhadap PDRB. Hasil analisis leverage dimensi keberlanjutan ekonomi dapat dilihat pada Gambar 40. Atribut-atribut yang sensitif terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi yaitu 1 jumlah pasar produk budidaya laut terbatas dan masih bersifat lokal dan individual serta kolektif dibeli oleh para pengumpul. Untuk hasil rumput laut olahan seperti dodol, puding, keripik, permen dijual ke Kota Kupang kasus: Kelurahan Sulamu dan Desa Tablolong. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan industri pengolahan skala kecil atau skala rumah tangga home industry dari anggota pembudidayakelompok nelayan. Kondisi ini harus diperbaiki dan