46
Gambar 4.3. Persentase Observasi Keterampilan Proses Sains Perkelompok Tiap Pertemuan
Data pada Gambar 4.3 menunjukkan keterampilan proses sains siswa selama tiga pertemuan, aspek keterampilan proses sains yang diobservasi yaitu
mengamati, memprediksi, merencanakan dan melakukan percobaan, menginterpretasi data, dan berkomunikasi. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
bahwa persentase rata-rata tiap pertemuan mengalami peningkatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga, hanya pada kelompok 3 dan kelompok 6 yang
tidak mengalami peningkatan di setiap pertemuannya. Kelompok 3 mengalami penurunan persentase pada pertemuan kedua sedangkan kelompok 6 mengalami
penurunan persentase pada pertemuan ketiga. Adapun persentase keterampilan proses sains siswa untuk tiap-tiap aspeknya,
dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini:
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kel 1 kel 2 kel 3 kel 4 kel 5 kel 6 kel 7
64, 29
67, 86
57, 14
66, 07
58, 93
78, 57
71, 43
87, 50
73, 21
51, 79
78, 57
69, 64
83, 93
71, 43
91, 07
75 76,
79 87,
50 85,
71 76,
79 87,
50
P ers
en ta
se K P
S
Kelompok
pertemuan 1 pertemuan 2
pertemuan 3
47
Gambar 4.4. Persentase Observasi Keterampilan Proses Sains Siswa Tiap- tiap Aspek
Berdasarkan Gambar 4.4, tiap-tiap aspek keterampilan proses sains mengalami peningkatan dari tiap pertemuannya, hal ini dikarenakan siswa sudah mulai
terbiasa dengan kegiatan eksperimen dan diskusi. Persentase aspek keterampilan proses sains tertinggi pada pertemuan pertama dan kedua adalah aspek melakukan
percobaan sebesar 79,76 dan 85,71 secara berturut-turut, sedangkan pada pertemuan ketiga persentase aspek keterampilan proses sains tertingginya adalah
merencanakan percobaan sebesar 91,07.
2. Teknik Analisis Data
a. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka harus dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat analisis yaitu dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
1 Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kai Kuadrat, berikut ini merupakan hasil uji normalitas saat pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol.
20 40
60 80
100
1 2
3 4
5
53, 57
69, 64
79, 76
71, 43
56, 43
60, 71
78, 57
85, 71
79, 76
63, 57
64, 29
91, 07
90, 48
84, 52
77, 86
P ers
en ta
se K P
S
Aspek
pertemuan 1 pertemuan 2
pertemuan 3
keterangan: 1 memprediksi
4 menginterpretasi data 2 merencanakan percobaan
5 berkomunikasi 3 melakukan percobaan
48
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Data Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
32 34
32 34
�� 28,88
29,03 59,81
43,27 S
7,91 9,15
10,58 10,86
X
2
hitung
3,11 3,48
5,45 5,18
X
2
tabel
7,81 7,81
7,81 7,81
Kesimpulan
Normal Normal
Normal Normal
Hasil uji normalitas pretest yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa hasil pretest kedua kelas adalah berdistribusi normal. Hal ini didasarkan
atas ketentuan kriteria pengujiannya yaitu jika X
2 hitung
X
2 tabel
maka terima H yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen 3,11 7,81
dan pada kelas kontrol 3,48 7,81. Dan untuk hasil uji normalitas posttest didapatkan kesimpulan bahwa hasil posttest kedua kelas juga berdistribusi normal.
Pada kelas eksperimen 5,45 7,81 dan kelas kontrol 5,18 7,81.
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas saat pretest dan posttest.
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Data Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
32 34
32 34
V 62,56
83,71 112,03
117,95 F
hitung
1,34 1,05
F
tabel
1,84 1,84
Kesimpulan
Homogen Homogen
Hasil perhitungan didapatkan bahwa pada saat pretest F
hitung
= 1,34 dan F
tabel
= 1,84 dengan taraf signifikansi 0,05 pada db
pembilang
= 33 dan db
penyebut
= 31. Berdasarkan kriteria pengujian uji Fisher, jika F
hitung
F
tabel
maka terima H , hal
ini menyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama pada saat pretest. Dan untuk data posttest, dari hasil perhitungan