Nilai Strategis Metode Metode Mengajar

10 untuk selalu berpikir secara mendalam. 12 Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok, dan pembelajaran yang menggunakan pendekatan CBSA atau keterampilan proses. 13 Metode diskusi dapat dibedakan menjadi diskusi kelompok dan diskusi kelas. Pada diskusi kelompok, guru dapat memberikan permasalahan yang sama untuk tiap kelompok, dapat juga diberikan dalam bentuk LKS. Permasalahan yang didiskusikan tiap kelompok hasilnya akan didiskusikan dalam diskusi kelas. 14 Tujuan utama metode diskusi ini bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar. 15 Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Mirko Marusic dan Josip Slisko dengan judul Effect of Two Different Types of Physics Learning on the Result of CLASS Test , metode Eksperimen Diskusi ED mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan sikap dan kepercayaan siswa tentang fisika. Langkah-langkah metode Eksperimen Diskusi ED yang dilakukan dalam penelitiannya adalah: 1 guru mengawali pertemuan dengan melakukan percobaan di depan kelas, 2 siswa diminta untuk memprediksi kemungkinan hasil percobaannya, 3 siswa menjelaskan hasil prediksinya dan mencatatnya, 4 siswa dikelompokkan berdasarkan prediksinya dan berdiskusi antar kelompok, 5 guru membuktikan prediksi siswa dengan melakukan percobaan, 6 siswa yang tidak percaya dengan hasil percobaan, diminta untuk melakukannya sendiri, 7 hasil percobaan didiskusikan dengan bimbingan guru. 16 Namun, dalam penelitian ini setelah guru melakukan percobaan di depan kelas, siswa diminta memprediksinya secara individu, kemudian siswa diminta berdiskusi untuk mendapatkan hasil prediksi yang sama dengan teman sekelompoknya, dan setelah siswa menjelaskan hasil prediksinya, siswa akan diminta untuk membuktikan hasil prediksinya sendiri. 12 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, op. cit., h. 62. 13 Masitoh dan Laksmi Dewi, op. cit., h.118. 14 Nuryani Y Rustaman, dkk, op. cit., h. 127. 15 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006, h. 155. 16 Mirko Marusic, dan Josip Slisko, Effects of two Different Types of Physics Learning on the Result of CLASS Test, American Physical Society, Vol. 8, 2012, h. 5. 11 Kelebihan metode Eksperimen Diskusi ED ini diantaranya: a. Siswa dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains, seperti mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, mengkomunikasikan, dan melakukan eksperimen. b. Siswa belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan, sehingga pemahamannya terhadap suatu konsep bersifat mendalam dan bertahan lama. c. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima perkataan guru atau buku. d. Siswa lebih memahami suatu konsep yang bersifat konkret. 17 e. Siswa dirangsang untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide. f. Siswa dilatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. g. Siswa dilatih untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. h. Siswa dilatih untuk menghargai pendapat orang lain. 18 Selain kelebihan terdapat juga beberapa kekurangan, diantaranya: a. Memerlukan waktu yang relatif lama. b. Memerlukan alat dan bahan yang cukup dan terkadang sulit ditemukan atau mahal harganya. c. Guru harus membuat perencanaan eksperimen yang matang, hal ini menuntut guru untuk menguasai konsep yang akan diuji atau dibuktikan dalam kegiatan eksperimen. 19 d. Terkadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi tidak jelas. e. Memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga terkadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. f. Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. 20 17 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., op. cit., h. 104. 18 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, h. 204. 19 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 104-105.