Periode Sistem Bandul Gerak Harmonik Sederhana

23 eksperimen, kerjasama kelompok, mengajukan idepertanyaan pada saat diskusi dan dalam kegiatan presentasi mengalami peningkatan per siklusnya dari kategori cukup, baik, sehingga menjadi sangat baik. Penerapan metode eksperimen-diskusi pada pembelajaran fisika, membuat siswa merasa senang dan aktif dalam proses belajar mengajar, dan hal ini dapat meningkatkan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Metode eksperimen-diskusi yang diterapkan guru pada pembelajaran fisika juga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi kinematika gerak lurus. 46 2. Widayanto 2009. Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui Kit Optik. Keterampilan proses sangat dibutuhkan dalam bekerja ilmiah karena mendasari langkah siswa pada pemecahan masalah yang akhirnya akan membawa siswa pada kemampuan yang diharapkan. Keterampilan proses sains dapat dilatihkan melalui kegiatan laboratorium, diantaranya dengan memanfaatkan kit optik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pemahaman siswa pada siklus I sebesar 73,27 dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 80,49, sedangkan siklus II skor rata-ratanya adalah 84,20 dengan ketuntasan klasikal sebesar 100. Dan persentase rata-rata keterampilan siswa pada siklus I sebesar 77,37 dan siklus II sebesar 87,36. Faktor yang mempengaruhi peningkatan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan laboratorium. Semakin tinggi keterlibatan siswa dalam kegiatan maka akan semakin tinggi pula pencapaian keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa. 47 3. Y. Subagyo, Wiyanto, P. Marwoto 2009. Pembelajaran dengan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian. Pembelajaran dengan keterampilan proses memungkinkan siswa dapat menumbuhkan sikap ilmiah untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang mendasar, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. Pada 46 Suherman, op. cit., h. 21-26. 47 Widayanto, Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui Kit Optik, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia JPFI, Vol. 5, 2009, h. 1-7. 24 penelitian ini, data penelitian diambil sebelum percobaan, selama percobaan, dan setelah percobaan. Hasil belajar pretest pemahaman konsep diperoleh rata-rata 51 dan posttest 61,73. Hasil belajar keterampilan proses, pengamatan awal diperoleh rata-rata 54 dan pengamatan akhir 76. Hasil pengamatan sikap ilmiah awal siswa rata-rata 55 dan pengamatan akhir 67. Jadi, pendekatan keterampilan proses sains yang diterapkan pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep suhu dan pemuaian. 48 4. Zulaeha, I Wayan Darmadi, dan Komang Werdhiana. Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe and Explain POE terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri Balaesang. Model pembelajaran POE melibatkan siswa dalam meramalkan suatu fenomena, melakukan observasi melalui demonstrasi atau eksperimen, dan akhirnya menjelaskan hasil demonstrasi atau eksperimen serta ramalan siswa sebelumnya. Dengan melakukan cara seperti itu, pengetahuan yang diperoleh siswa akan melekat dalam ingatannya dan keterampilan proses sains siswa meningkat. Penelitian ini menggunakan dua kelas, kelas eksperimen belajar dengan model POE sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keterampilan proses sains pada kelas eksperimen yaitu yang menggunakan model pembelajaran POE. 49 5. Mia Khairunnisa 2013. Penerapan Metode Experimenting and Discussion ED untuk Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Penguasaan konsep fisika yang masih rendah dimana nilai ulangan harian siswa di bawah KKM dan dalam proses pembelajaran tidak melatihkan keterampilan proses sains, sehingga peneliti menerapkan metode Experimenting and Discussion ED untuk memperoleh profil keterampilan proses sains dan mengetahui peningkatan penguasaan 48 Subagyo, Wiyanto, dan P. Marwoto, Pembelajaran dengan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia JPFI , Vol. 5, 2009, h. 42-46. 49 Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana, Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe and Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako JPFT, Vol. 2, h.1-8. 25 konsep siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Experimenting and Discussion ED dapat memperoleh profil keterampilan proses sains dan meningkatkan penguasaan konsep siswa. 50 6. Mirko Marusic, Josip Slisko 2012. Effects of two Different Types of Physics Learning on the Result of CLASS Test . Metode Eksperimen-Diskusi ED pernah diterapkan pada suatu penelitian selama satu semester di Kroasia pada siswa kelas 3 SMA. Langkah-langkah pembelajarannya, yaitu: 1 guru melakukan percobaan sederhana di depan kelas, dan siswa diminta untuk memprediksi hasil percobaannya, 3 hasil prediksi dan penjelasan siswa dicatat dalam buku catatan mereka, 4 siswa diminta untuk menjelaskan hasil prediksinya, 5 siswa dikelompokkan berdasarkan hasil prediksinya, 6 siswa yang berbeda hasil prediksinya, diminta untuk berdiskusi, 7 setelah berdiskusi, percobaan dilakukan oleh guru dan hasilnya diamati dan dicatat, 8 apabila hasil prediksi siswa berbeda, maka siswa diminta untuk mengulangi percobaannya sendiri. Penelitian yang dilakukan pada 85 siswa ini, menunjukkan peningkatan sebesar 25,6 yang berarti bahwa metode Eksperimen-Diskusi ED memiliki potensi besar untuk meningkatkan sikap dan keyakinan siswa tentang fisika dan belajar fisika. 51 7. Sinan Özgelen 2012. Students’ Science Process Skills within a Cognitive Domain Framework . Keterampilan proses sains merupakan kemampuan berpikir seorang saintis untuk mengkonstruk pengetahuannya dalam memecahkan setiap permasalahan dan merumuskan hasilnya. Keterampilan proses sains dasar terdiri dari mengamati, menghubungkan, menduga, mengukur, mengkomunikasikan, mengklasifikasikan, dan memprediksi. Dan integrasi keterampilan proses sains mencakup menentukan variabel, menemukan secara operasional, memformulasikan hipotesis, menginterpretasi data, bereksperimen, dan memepresentasikan informasi. Hasil penelitian 50 Mia Khaerunnisa, “Penerapan Metode Experimenting and Discussion ED untuk Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Bandung, 2013, tidak dipublikasikan. 51 Mirko Marusic, dan Josip Slisko, op. cit., h. 1.