48
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Data Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
32 34
32 34
�� 28,88
29,03 59,81
43,27 S
7,91 9,15
10,58 10,86
X
2
hitung
3,11 3,48
5,45 5,18
X
2
tabel
7,81 7,81
7,81 7,81
Kesimpulan
Normal Normal
Normal Normal
Hasil uji normalitas pretest yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa hasil pretest kedua kelas adalah berdistribusi normal. Hal ini didasarkan
atas ketentuan kriteria pengujiannya yaitu jika X
2 hitung
X
2 tabel
maka terima H yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen 3,11 7,81
dan pada kelas kontrol 3,48 7,81. Dan untuk hasil uji normalitas posttest didapatkan kesimpulan bahwa hasil posttest kedua kelas juga berdistribusi normal.
Pada kelas eksperimen 5,45 7,81 dan kelas kontrol 5,18 7,81.
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher. Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas saat pretest dan posttest.
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Data Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
32 34
32 34
V 62,56
83,71 112,03
117,95 F
hitung
1,34 1,05
F
tabel
1,84 1,84
Kesimpulan
Homogen Homogen
Hasil perhitungan didapatkan bahwa pada saat pretest F
hitung
= 1,34 dan F
tabel
= 1,84 dengan taraf signifikansi 0,05 pada db
pembilang
= 33 dan db
penyebut
= 31. Berdasarkan kriteria pengujian uji Fisher, jika F
hitung
F
tabel
maka terima H , hal
ini menyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama pada saat pretest. Dan untuk data posttest, dari hasil perhitungan
49
didapatkan bahwa F
hitung
= 1,05 dan F
tabel
= 1,84 yang berarti F
hitung
F
tabel
, berdasarkan kriteria pengujian uji Fisher yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dapat dinyatakan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang sama pada saat posttest.
b. Pengujian Hipotesis Uji-t
Setelah diperoleh data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya uji hipotesis dengan uji t.
Uji t yang dilakukan pada hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis pada Pretest dan Posttest
Data Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol ��
28,88 29,03
59,81 43,27
t
hitung
-0,07 6,27
t
tabel
2,00 2,00
Kesimpulan
Tidak signifikan Signifikan
Hasil uji t pada pretest kedua kelas didapatkan nilai t
hitung
= -0,07 dan t
tabel
= 2,00 dengan taraf signifikansi 0,05 pada dk 64. Berdasarkan kriteria pengujian uji
hipotesis jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak. Data di atas menunjukkan t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki
kemampuan yang homogen dan layak untuk dijadikan sampel penelitian. Berbeda dengan hasil posttest yang didapatkan nilai t
hitung
= 6,27 dan t
tabel
= 2,00 t
hitung
t
tabel
, maka berdasarkan kriteria pengujian uji hipotesis menyatakan bahwa H
ditolak, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol. Dengan demikian, terdapat pengaruh
metode Eksperimen Diskusi ED terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana.
50
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya, hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol hampir sama yaitu dengan nilai rata-
rata 28,88 untuk kelas eksperimen dan 29,03 untuk kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa sebelum diberi perlakuan
adalah sama. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terdapat uji prasyarat yaitu uji normalitas
dan homogenitas yang harus dilakukan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol semua datanya
berdistribusi normal. Demikian juga untuk uji homogenitas, hasil pretest dan posttest
keduanya homogen. Setelah didapatkan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol
berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji t. Pengujian nilai pretest
dengan uji t pada kedua kelompok menghasilkan t
hitung
t
tabel
, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil pretest
kelas eksperimen dan kontrol. Sedangkan pada pengujian nilai posttest pada kedua kelas, menghasilkan t
hitung
t
tabel
, yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol.
Tes keterampilan proses sains sebelum diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol didapatkan persentase ketercapaian yang bervariasi, tetapi
rata-rata persentase kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda. Sedangkan hasil tes keterampilan proses sains setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kontrol yaitu kelas eksperimen dengan metode Eksperimen Diskusi ED dan kelas kontrol dengan metode eksperimen saja didapatkan rata-
rata persentase yang cukup signifikan, ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dengan metode eksperimen diskusi lebih unggul dari kelas kontrol yang
menggunakan metode eksperimen saja. Hal ini sesuai dengan ungkapan Suherman