53
dipelajarinya, hal ini juga yang membuat siswa lebih percaya terhadap hasil percobaannya daripada dijelaskan oleh guru. Metode Eksperimen Diskusi ED
juga dapat meningkatkan aktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan eksperimen, meningkatnya jumlah
siswa yang bertanya dan menjawab dalam diskusi, dan meningkatnya jumlah siswa yang mampu mengerjakan lembar kerja siswa melalui pembelajaran dengan
metode eksperimen-diskusi.
6
6
Suherman, loc.cit.
54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode Eksperimen Diskusi ED
berpengaruh terhadap keterampilan proses sains pada konsep gerak harmonik sederhana. Kelompok eksperimen yang belajar dengan menggunakan metode
Eksperimen Diskusi ED memiliki rata-rata nilai tes keterampilan proses sains yang lebih tinggi dari kelompok kontrol yang menggunakan metode eksperimen
saja. Pengaruh ini juga dapat dilihat pada hasil observasi saat berlangsungnya pembelajaran yaitu dengan meningkatnya persentase aspek-aspek keterampilan
proses sains seperti memprediksi, merencanakan dan melakukan percobaan, menginterpretasi data, dan berkomunikasi setiap pertemuannya.
B. Saran
Dari keseluruhan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Membutuhkan manajemen waktu yang baik agar semua langkah-langkah
metode Eksperimen Diskusi ED dapat terlaksana dengan baik. 2.
Memerlukan alat dan bahan yang cukup banyak agar setiap kelompok yang terbentuk saat pembelajaran mendapatkan alat dan bahan yang sama.
3. Guru perlu memberikan motivasi siswa agar siswa mampu menyampaikan
pendapatnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Aby Sarojo, Ganijanti. Seri Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika, 2002. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
-----. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
ERGÜL, et.al. The Effect of Inquiry Based Science Teaching on Elementary School Students’ Science Process Skill and Science Attitudes. Bulgarian
Journal of Science and Education Policy. Vol.5. 2011.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama, 2009.
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima. Terj. Dari Physic Fifth Edition oleh Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga, 2001.
Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: Quantum Teaching, 2006. Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMAMA kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2013.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Marusic, Mirko dan Josip Slisko. Effects of two Different Types of Physics Learning on the Result of CLASS Test. American Physical Society. Vol. 8,
2012. Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam. 2009. Mia Khaerunnisa, “Penerapan Metode Experimenting and Discussion ED Untuk
Mengetahui Profil Keterampilan Proses Sains dan Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA”, Skripsi pada Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung: 2013. tidak dipublikasikan.
Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Penelitian Pendidikan. Tangerang: Islamic Reserch Publishing. 2009. Cet.1.
Özgelen, Sinan. Students’ Science Process Skills within a Cognitive Domain Framework. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology
Education . Vol. 4, 2012.
56
PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional, 2006. Purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2004. Rustaman, Nuryani Y, dkk.. Stategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIP UPI. Sahertian, Piet A. Konsep Dasar Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2000. Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008. -----. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media, Cet. 8, 2006.
Saputri, Affa Ardhi. Modul Fisika Berbasis Metakognisi Elastisitas dan Gerak Harmonik Sederhana untuk SMAMA Kelas XI Semester 1
. Yogyakarta: Skripsi Uin Sunan Kalijaga, tidak diterbitkan, 2013.
Semiawan, Conny, dkk.. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia, 1985.
Subagyo, Wiyanto, dan P. Marwoto. Pembelajaran dengan Keterampilan Proses Sains untuk Mengingkatkan Penguasaan Konsep Suhu dan Pemuaian. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia JPFI . Vol. 5, 2009.
Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2000.
Sudaryono. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kulialitatif dan R D. Bandung:
Alfabeta, 2011. Suherman. Penerapan Metode Eksperimen-Diskusi untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X-B Di SMA Negeri 1 Stabat. Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika
. 2011. Widayanto. Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X
Melalui Kit Optik. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol. 5, 2009. Yusri. Statistika Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. 2, 2013.
57
Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana. Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe and Explain terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa kelas X SMA Negeri 1 Balaesang. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako JPFT
. Vol. 2. Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta Selatan: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.