Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

11 Kelebihan metode Eksperimen Diskusi ED ini diantaranya: a. Siswa dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains, seperti mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, mengkomunikasikan, dan melakukan eksperimen. b. Siswa belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan, sehingga pemahamannya terhadap suatu konsep bersifat mendalam dan bertahan lama. c. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima perkataan guru atau buku. d. Siswa lebih memahami suatu konsep yang bersifat konkret. 17 e. Siswa dirangsang untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide. f. Siswa dilatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. g. Siswa dilatih untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. h. Siswa dilatih untuk menghargai pendapat orang lain. 18 Selain kelebihan terdapat juga beberapa kekurangan, diantaranya: a. Memerlukan waktu yang relatif lama. b. Memerlukan alat dan bahan yang cukup dan terkadang sulit ditemukan atau mahal harganya. c. Guru harus membuat perencanaan eksperimen yang matang, hal ini menuntut guru untuk menguasai konsep yang akan diuji atau dibuktikan dalam kegiatan eksperimen. 19 d. Terkadang pembahasan dalam diskusi meluas sehingga kesimpulan menjadi tidak jelas. e. Memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga terkadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. f. Sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. 20 17 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini., op. cit., h. 104. 18 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, h. 204. 19 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 104-105. 12

4. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang biasa dilakukan ilmuwan untuk memperoleh pengetahuan. 21 Kebanyakan ilmuwan mendapatkan penemuan hal-hal baru melalui coba-coba, bahkan banyak dari mereka yang sebelumnya tidak menguasai semua fakta atau konsep dari suatu cabang atau disiplin ilmu. Dengan keterampilan proses sains ini, diharapkan para siswa dapat berprilaku seperti ilmuwan sehingga siswa dapat menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuh kembangkan sikap dan nilai yang berorientasi pada keterampilan proses sains. 22 Mengajar dengan keterampilan proses berarti memberi kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan. Disisi lain, siswa juga akan merasa senang sebab mereka dapat menjadi pembelajar yang aktif. 23 Penerapan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran didasarkan pada hal-hal berikut: a. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, tidak memungkinkan guru untuk bertindak sebagai satu-satunya orang yang menyampaikan semua fakta dan teori-teori. Untuk mengatasi hal-hal ini perlu pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konsep, dan prinsip pada diri siswa. b. Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar mendapatkan hasil belajar yang optimal Hal ini berarti dibutuhkannya kegiatan pembelajaran yang dapat memberi kesempataan kepada siswa memperlihatkan unjuk kerja melalui keterampilan proses. 20 Abdul Majid, op.cit., h. 204 - 205. 21 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini , op. cit., h. 51. 22 Conny Semiawan, dkk., Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta: Gramedia, 1985, h. 18. 23 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 139.