Analisis Kebutuhan Need Analysis

35 4. Kinerja AEIP diketahui melalui simulasi Model Pengembangan AEIP MP- AEIP Bitung, yang dibatasi pada variabel-variabel: Nilai Produksi AEIP Bitung, Penyerapan Tenaga Kerja, Penurunan Kuantitas limbah padat, dan Penurunan Kuantitas Limbah Cair. Model yang dibangun tidak mempertimbangkan biaya investasi, biaya produksi, pajak, dan tidak dilakukan analisis finansial di dalam penyusunan model. 5. Model dibangun dengan menggunakan “Kawasan AEIP sebagai faktor pembatas” sedangkan ketersediaan bahan baku digunakan sebagai rujukan untuk menentukan jumlah dan kapasitas produksi. 3.2. Rancangan Penelitian 3.2.1. Pendekatan Penelitian yang Digunakan Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan pendekatan sistem goal oriented. Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan analisis organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis. Pendekatan ini diperlukan karena permasalahan yang dihadapi semakin kompleks dan dapat menggunakan peralatan yang menyangkut satu disiplin saja, tetapi memerlukan peralatan yang lebih komprehensif, yang dapat mengidentifikasi dan memahami berbagai aspek dari suatu permasalahan dan dapat mengarahkan pemecahan secara menyeluruh Marimin 2007. Langkah-langkah yang dilakukan di dalam analisis sistem adalah: 1 analisis kebutuhan, 2 identifikasi sistem, 3 formulasi masalah, dan 4 pemodelan: Model Pengembangan AEIP Bitung disingkat MP-AEIP Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.

3.2.2. Perancangan Model Pengembangan AEIP Bitung

3.2.2.1. Analisis Kebutuhan Need Analysis

Setelah mendapatkan data yang diperlukan untuk penetapan kebutuhan dasar yang diperoleh melalui analisis terhadap pemangku kepentingan, maka dapat diperkirakan analisis kebutuhan, seperti pada Tabel 3.1. 36 Tabel 3.1. Analisis Kebutuhan Pemangku Kepentingan Pemangku Kepentingan Kebutuhan Industriawan 1. pendapatan usaha meningkat 2. suplai sumberdaya alam, bahan baku dan energi terjamin dan kontinu dengan harga rendah 3. tenaga kerja tersedia dengan upah kompetitif 4. biaya penanganan limbah relatif murah 5. modal usaha tersedia 6. peluang pasar besar 7. iklim berusaha yang kondusif 8. adanya sistem insentif bagi industri yang berlokasi di dalam kawasan industri 9. bebas dari gangguan premanisme dan pungutan liar 10. peraturan pemerintah yang konsisten 11. harga lahan di dalam kawasan industri terjangkau 12. tersedianya infrastruktur pendukung aktivitas industri 13. ketersediaan teknologi aplikatif Pemerintah dan Pemda 1. peningkatan pajakdevisa negara 2. aktivitas produksi industri dan pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan 3. lapangan kerja tersedia 4. kualitas lingkungan terpelihara 5. kemudahan atas pengawasan dampak lingkungan aktivitas industri 6. terkonsentrasinya industri di dalam kawasan industri 7. citra industri dalam bidang lingkungan meningkat 8. tumbuhnya industri baru industri komplementer 9. program corporate social responsibility diterapkan. 10. kurangnya dampak negatif seperti kriminalitas, kemacetan lalu lintas, dan prostitusi. Pengelola pengembang kawasan industri 1. permintaan atas lahan industri di dalam kawasan industri meningkat 2. ditetapkannya kebijakan relokasi industri ke kawasan industri 3. tersedianya infrastruktur pendukung aktivitas industri 4. iklim berusaha yang kondusif 5. modal usaha tersedia 6. bebas dari gangguan premanisme dan pungutan liar 7. regulasi pemerintah yang konsisten Masyarakat 1. tersedianya lapangan kerja 2. lingkungan hidup yang tidak tercemar 3. adanya pembiayaan program corporate social responsibility dari industri 4. tersedianya produk industri dengan harga relatif terjangkau 5. tersedianya pasar bagi bahan baku yang diproduksi masyarakat 6. tidak adanya gangguan kesehatankeselamatan karena aktivitas industri 7. berputarnya roda perekonomian masyarakat tempat kost, rumah makan, warung, kios, dan tempat hiburan 8. terpeliharanya budaya dan keyakinan lokalkearifan lokal Perbankan 1. tersalurnya dan meningkatnya kredit investasi 2. dikembalikannya pinjaman modal tepat waktu risiko kredit menurun 3. konsistensi peraturan pemerintah 4. peraturan pemerintah yang kondusif Badan Penanaman Modal 1. peraturan pemerintah yang kondusif 2. konsistensi peraturan pemerintah 3. meningkatnya realisasi investasi 4. meningkatnya lapangan kerja Perguruan TinggiLemba- ga Penelitian 1. tersedianya mitra kerja untuk penelitian dan pengembangan 2. penelitian dan pengembangan berorientasi kebutuhan

3.2.2.2. Identifikasi Sistem