Faktor-faktor Pendukung Pembangunan Kawasan Industri

84

5.6.2. Faktor-faktor Pendukung Pembangunan Kawasan Industri

Faktor-faktor pendukung pembangunan Kawasan Industri dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal BPPIP Depperin 2009.

A. Lingkungan eksternal

Beberapa faktor lingkungan eksternal pendukung adalah keanggotaan Indonesia khususnya Provinsi Sulawesi Utara di dalam BIMP-EAGA. Disamping itu, provinsi ini merupakan “pintu gerbang” Kawasan Timur Indonesia ke wilayah internasional karena kedekatannya dengan lintas perdagangan antar negara. Juga, daerah ini memiliki keunggulan komparatif pada sumberdaya alam, khususnya yang berbasis kelapa dan perikanan laut. Faktor lingkungan eksternal pendukung lainnya adalah: penetapan wilayah perkotaan Manado-Bitung, dalam PP No. 262008 tentang RTRWN, sebagai PKN Gambar 5.6. Di dalamnya ditetapkan empat kawasan andalan, yaitu industri manufaktur, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. Keberadaan BP- KAPET Manado-Bitung merupakan faktor pendukung. Dari semua faktor pendukung yang sudah disebutkan, keberadaan Pelabuhan Samudera Bitung merupakan faktor pendukung utama. Gambar 5.6. Peta RTRW Provinsi Sulawesi Utara Keterangan: Kawasan Industri di Koridor Bitung-Kema Kawasan Pelabuhan Internasional Bitung Kawasan Ekonomi Khusus KAPET Manado-Bitung, KPE SangiheSitaro, KPE Talaud, KPE Tomohon Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Utara Rencana Lokasi KI di Kel. Tanjung Merah 85 Tantangan yang dihadapi bagi Kota ini adalah bagaimana menyiapkan instrumen untuk menangkap peluang yang muncul dari trend ekonomi global dalam bidang investasi, industri, teknologi informasi, pola konsumsi, dan pola kawasan industri.

B. Lingkungan internal

Faktor-faktor lingkungan internal pendukung pengembangan kawasan industri di Kota Bitung adalah arahan RTRW Kota Bitung dan RTRW Provinsi Sulawesi Utara, rencana pengembangan Pelabuhan Bitung menuju International Hub Port, pemantapan program One Stop Service dalam hal pelayanan investasi, dan rencana pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 46 km dengan lebar 60 m. Khusus untuk yang disebut terakhir, rencana tersebut terkendala oleh belum adanya investor yang berminat karena “load factor” yang masih rendah. Oleh karena itu, perlu dicari jalan keluarnya misalnya dengan melibatkan Pemerintah Daerah secara langsung sebagai partner investasi dalam pengadaanpembebasan tanah.

C. Dukungan Masyarakat dan Aparat Pemerintah

Baik warga masyarakat maupun aparat pemerintah setuju terhadap rencana pembangunan kawasan industri di Kelurahan Tanjung Merah, Kota Bitung Gambar 5.7. dan Gambar 5.8.. Gambar 5.7. Persetujuan masyarakat terhadap rencana pembangunan kawasan industri di Kota Bitung Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rencana pembangunan Kawasan Industri Bitung di Kelurahan Tanjung Merah mendapat dukungan masyarakat dan aparat pemerintah daerah. Dukungan ini akan memuluskan implementasi rencana tersebut. 86 Gambar 5.8. Persetujuan aparat pemerintah terhadap rencana pembangunan kawasan industri di Kota Bitung

5.6.3. Kebijakan dan Regulasi Pemerintah terkait Pengembangan Kawasan Industri