138
Tabel 6.7. Data Dasar Sub-Model Limbah dan Bahan Ikutan
No Peubah
Data Dasar Sumber Data
Keterangan
1 Kandungan darah ikan
1 Data asumsi
Terhadap berat ikan segar
2 Konversi limbah padat
industri berbasis kelapa 5000kgm
Data asumsi
3
- 3
Konversi limbah padat industri berbasis
perikanan laut 1500kgm
Data asumsi
3
- 4
Konversi limbah padat industri agro-kompleks
1500kgm Data asumsi
3
- 5
Konversi ternak sapi potong ke ternak ayam
potong 50 ekor
ayam1 ekor sapi
Data asumsi Dari sisi tingkat
kesulitan pemotongan
ternak
6 Faktor air cucian Ind KPK
2 ltrkg kelapa Data asumsi
- 7
Faktor air cucian Ind lainnya
0.1 ltrkg bahan
-
Struktur Sub-Model Limbah dan Bahan Ikutan adalah seperti pada Gambar 6.18., sedangkan koefisien dan persamaan masing-masing disajikan dalam
Lampiran 12.
6.2.1.6. Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan Tenaga Kerja merupakan satu kesatuan dengan parameter- parameter lainnya dari Model AEIP Bitung. Dengan demikian, penyerapan
tenaga kerja merupakan penjumlahan dari tenaga kerja masing-masing jenis industri yang terdapat di dalam AEIP Bitung.
Salah satu komponen penting dari Parameter Penyerapan Tenaga Kerja adalah Variabel Pola Keterkaitan Antar Industri, yang nilainya sebesar 23,64.
Datum persentasi ini merupakan hasil analisis terhadap pola keterkaitan antar industri eksisting berdasarkan data survei lapangan yang telah dilakukan.
Berdasarkan datum ini maka apabila pola keterkaitan antar industri adalah ≤
23,64 maka jumlah penyerapan tenaga kerja merupakan gabungan dari: Jumlah Tenaga Kerja Industri Arang Aktif+Jumlah Tenaga Kerja Industri
Ikan Asap+Jumlah Tenaga Kerja Industri Ikan Beku+Jumlah Tenaga Kerja Industri Ikan Kaleng+Jumlah Tenaga Kerja Industri Ikan
Kayu+Jumlah Tenaga Kerja Industri KPK+Jumlah Tenaga Kerja Industri Minyak Kelapa+Jumlah Tenaga Kerja Industri Tepung
Ikan+Jumlah Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak.
Apabila pola keterkaitan antar industri 23.64 maka jumlah penyerapan tenaga kerja merupakan gabungan dari:
139 Jumlah Tenaga Kerja Industri Arang Aktif+Jumlah Tenaga Kerja Industri
Ikan Beku+Jumlah Tenaga Kerja Industri Ikan Kaleng+Jumlah Tenaga Kerja Industri Ikan Kayu+Jumlah Tenaga Kerja Industri KPK+Jumlah
Tenaga Kerja Industri Minyak Kelapa+Jumlah Tenaga Kerja Industri Nata+Jumlah Tenaga Kerja Industri Penggemukan Sapi+Jumlah
Tenaga Kerja Industri Peternakan Ayam+Jumlah Tenaga Kerja Industri Pakan Ternak+Jumlah Tenaga Kerja Industri Tepung Ikan+Jumlah
Tenaga Kerja Industri VCO+Jumlah Tenaga Kerja Industri Arang Tempurung+Jumlah Tenaga Kerja Industri Biodiesel+Jumlah Tenaga
Kerja Industri Minyak dari Paring+Jumlah Tenaga Kerja Industri Minuman Ringan+Jumlah Tenaga Kerja Industri Coco Vinegar+Jumlah
Tenaga Kerja Industri Kecap Kelapa+Jumlah Tenaga Kerja Industri Bhn Kosmetik+Jumlah Tenaga Kerja Industri Santan.
Diagram alir dari Penyerapan Tenaga Kerja AEIP Bitung diperlihatkan dalam Gambar 6.19. Terkait dengan adanya pentahapan pembangunan dari
jenis-jenis industri, maka pentahapan tersebut juga berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja. Di dalam diagram alir dari Penyerapan Tenaga Kerja,
pentahapan tersebut dinyatakan dalam bentuk Fungsi Delay, yang secara visual terlihat dalam bentuk tanda pagar pada ”link” yang menghubungkan ”auxiliary,”
dan Fungsi IF dan PULSE.
6.2.1.7. Nilai Produksi AEIP Bitung