Sub-Model Industri Berbasis Kelapa

125

6.2.1.2. Sub-Model Industri Berbasis Kelapa

Sub-Model Industri Berbasis Kelapa terdiri atas Produksi Minyak Kelapa; Kelapa Parut Kering KPK, Arang Aktif, Biodiesel, Arang Tempurung, VCO, Minyak dari Paring, Coco Vinegar, Kecap Kelapa, Minuman Ringan, Bahan Kosmetik, dan Santan. Aliran masa dari produksi Minyak Kelapa, KPK, dan Arang Aktif terdiri atas jumlah industri, kapasitas produksi setiap unit industri, pertumbuhan produksi, dan akumulasi produk. Aliran masa dari Biodiesel, Arang Tempurung, VCO, Minyak dari Paring, Coco Vinegar, Kecap Kelapa, Minuman Ringan, Bahan Kosmetik, dan Santan terdiri atas: Tambahan Industri, Pertumbuhan Industri, Jumlah Industri, Kapasitas Produksi, Pertumbuhan Produksi, dan Akumulasi Produksi. Untuk mengantisipasi adanya keterbatasan pasokan bahan baku maka pembangunan industri untuk jenis produk industri tertentu dilakukan secara bertahap dengan selang waktu sekitar satu sampai lima belas tahun. Dalam model yang dibangun, pentahapan tersebut dinyatakan dalam bentuk adanya DELAYPPL , IF, dan PULSE. Produksi Minyak Kelapa, KPK, dan Arang Aktif dalam sub-model Industri Berbasis Kelapa dibangun berdasarkan persamaan matematik sebagai berikut: PP k = KP k JI k PI k = PP k Waktu Dimana: PP k = Pertumbuhan produksi minyak kelapa; produksi KPK; atau arang aktif kghari PI k = Produksi industri minyak kelapa; produksi KPK; atau arang aktif kg KP k = Kapasitas produksi minyak kelapa; produksi KPK; atau arang aktif kgunithari. JI k = Jumlah industri minyak kelapa; produksi KPK; atau arang aktif unit. Dari setiap ”level” yang merupakan akumulasi produksi dari masing-masing industri akan diperoleh nilai produksi, dengan persamaan: Nilai Produksi k = Produksi k Harga Produk Industri k Dimana: k = jenis-jenis industri berbasis kelapa Satuan-satuan: Nilai produksi = Rp Produksi = kg Harga Produk Industri = Rpkg 126 Produksi Biodiesel, Arang Tempurung, VCO, Minyak dari Paring, Coco Vinegar, Kecap Kelapa, Minuman Ringan, Bahan Kosmetik, dan Santan dalam sub-model Industri Berbasis Kelapa dibangun berdasarkan persamaan matematik sebagai berikut: Pertumbuhan Ind k = PULSETambahan Industri k , STARTTIME+ Waktu Dimulai hari, Interval Waktuhari Dimana: k = jenis-jenis industri berbasis kelapa. Pertumbuhan Ind k = pertumbuhan industri kelapa. STARTTIME+Waktu dimulai = Saat dimana pertambahan industri pertama kali terjadi hari Interval waktu = jarak waktu tambahan jumlah industri hari Tambahan Jlh Ind k = IFTIME-STARTTIMEBatas waktu terakhir penambahan jumlah industri k hari, penambahan jumlah Industri k unit, 0unit Dimana: Tambahan Jlh Ind k = tambahan jumlah industri kelapa. Selanjutnya, merujuk pada akumulasi produksi untuk setiap jenis industri akan diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh setiap aliran massa dari setiap jenis industri, dengan mempertimbangkan rendemen dari masing-masing produk industri. Rendemen merupakan nilai persentasi yang menyatakan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk dari jenis industri tertentu dalam berat tertentu. Kebutuhan Bahan Baku k = 1Produksi k Rendemen k Dimana: Kebutuhan Bahan Baku k = kg Rendemen k = angka pecahan positif. Data dasar yang digunakan dalam penyusunan model industri berbasis kelapa adalah seperti pada Tabel 6.4. Dinamika yang terbentuk sebagai hasil integrasi berbagai elemen tersebut di atas direpresentasikan dalam Diagram Alir Sub-Model Industri Berbasis Kelapa Gambar 6.16.. 127 Tabel 6.4. Data Dasar Industri Berbasis Kelapa yang Digunakan dalam Pemodelan No Peubah Data Dasar Sumber Data Keterangan 1 Potensi Kelapa Setara Kopra Provinsi Sulut 229.613.000 kg Sulut Dalam Angka 2008 Y= -1,1229x 6 + 54,399x 5 - 981,5x 4 + 8275,5x 3 - 4621x 2 + 68849x + 251736 R 2 = 0,801 2 Rasio Tenaga Kerja IB 199.500 kg produk kelapaTK tahun Dinas Perindag Kota Bitung 2008 Rasio diperoleh dengan membandingkan kapasitas produksi total dengan jumlah tenaga kerja 3 Rendemen: Arang aktif 75 PT. Mapalus Makawanua 2009 Terhadap arang tempurung Arang Tempurung 30 Patandung 2009 Terhadap batok kelapa 1 Biodiesel 90 Wikipedia 2010 Terhadap minyak kelapa Bungkil Kopra 58,4 Dinas Perindag Kota Bitung 2008 Terhadap kopra KPK 20 Pojoh dkk. 2000 Terhadap kelapa segar Bahan Kosmetik 20 Data prediksi dibandingkan dengan rendemen minyak kelapa Terhadap kelapa segar Minyak Kelapa 60 Dinas Perindag Kota Bitung 2008 Terhadap kopra Minyak dari Paring 25 Lumingkewas 2009 Terhadap paring 2 Paring dari KPK 25 Pojoh dkk. 2000 Terhadap kelapa segar Santan 30 Lumingkewas 2009 Terhadap kelapa segar 2 VCO 15 Lumingkewas 2009 Terhadap kelapa segar 2 Keterangan: 1 2 Aliran masa dari Industri Penggemukan Sapi; Peternakan Ayam, dan Rumah Potong Hewan RPH dalam Sub-Model Agro-Kompleks dibangun