29 • Penggunaan kembali kelebihan polystyrene di pabrik komputer oleh
perusahan pengepakan. • Berbagai perusahan daur ulang atau penggunaan kembali yang menangani
toner bekas, pengisian kembali tinta toner, re-treading ban mobil, dan perbaikan meubel.
• Adanya potensi untuk program pengambilan kembali logam perak di industri percetakan.
2.3.6.3. Model Value Park, Dow Chemical Jerman
Berbeda dengan yang dilakukan di Kalundborg, titik berat diletakkan pada kerjasama dalam bidang fasilitas bangunan, transportasi, serta penyimpanan
dan penjualan. Di kawasan industri ini, sinergi dibangun secara efektif pada produk akhir dan siklus industri, bukan pada limbah akhir Peck 1996.
2.3.6.4. Model PALME, Perancis
PALME Programme d’actions labelise pour la maitrise de l’environement merupakan kawasan industri eco-label yang sedikit berbeda dengan EIP Cote
dan Cohen-Rosenthal 1998. PALME tidak menekankan pada siklus, jaringan makanan, atau keterkaitan antar industri tapi pada manajemen lingkungan dari
kawasan industri. Persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa menjadi tenant di kawasan industri ini sangat ketat. Tujuh belas elemen eco-label dari model ini
diperlihatkan pada Tabel 2.6. Di dalam model ini upaya dilakukan untuk menghadapi tantangan dengan
cara menerapkan mekanisme administratif dan manajemen sehingga tercapai sinergi bagi semua tahapan operasi bagi semua tenant. Di dalam model ini
dilakukan negosiasi awal untuk membangun kontrak sosial dengan semua pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan tidak hanya mengidentifikasi
tujuan lingkungan masing-masing tapi berkomitmen untuk memberikan peran khusus sehingga rencana yang ditetapkan dapat berjalan dengan baik.
Pemangku kepentingan meliputi juga antara lain badan energi dan transportasi, kelompok-kelompok sosial masyarakat, dan pemerintahan lokal. Produk akhir
dari negosiasi yang dilakukan adalah persetujuan tertulis yang berisi daftar rencana tindakan dari semua pemangku kepentingan.
2.3.6.5. Model Pemanfaatan “Brownfields”
Contoh dari model ini adalah pemanfaatan “brownfields” di Amerika Serikat Peck 1996. Model ini sekaligus dilakukan untuk merehabilitasi lahan dan
30 menciptakan lapangan pekerjaan baru. Kebijakan pemerintah yang dilakukan
meliputi: recycling, konservasi energi, produksi bahan dan barang yang berguna secara sosial dan yang berkelanjutan, dan pembangunan kembali areal
sehingga menjadi alami dan dapat menunjang kesehatan masyarakat. Tabel 2.6. Beberapa Elemen Eco-label dari Model PALME
No Elemen eco-label
1 Persiapkan rencana pembangunan lokasi industri dan kumpulkan semua
peraturan dan pedoman yang relevan 2
Persiapkan laporan “Status Lingkungan” awal dari lokasi 3
Bangun rencana lansekap dan persyaratan arsitektur untuk bangunan 4
Pastikan untuk memenuhi persyaratan lingkungan dan hukum, dan pedoman operasional
5 Bangun dan terapkan rencana bagi flora dan fauna alami untuk
memelihara atau membangun kembali keseimbangan ekologi dari lokasi 6
Terapkan kesadaran masyarakat dan program informasi menyangkut lingkungan alami dan konservasi
7 Bangun jasa konsultasi produksi bersih
8 Bangun dan terapkan program “lokasi konstruksi yang bersih”
9 Bangun rencana manajemen limbah padat
10 Bangun rencana limbah industri dan efluent
11 Bangun rencana untuk mengatur air hujan dan aliran air permukaan, dan
konstruksi dari instalasi yang dibutuhkan 12
Berikan saran bagi perusahan menyangkut penurunan tingkat kebisingan dan materi yang digunakan untuk bangunan dan mesin.
13 Monitor kualitas udara dan kebisingan dari lokasi
14 Bangun rencana manajemen energi dari lokasi
15 Teliti sumber energi alternatif
16 Bangun manajemen keterkaitan dengan pemerintah lokal
17 Bangun unit monitoring dan koordinasi untuk hal-hal yang sudah disebut
di atas Sumber: Cote dan Cohen-Rosenthal 1998.
2.3.6.6. Fujisawa Factory Eco-Industrial Park