Sub-Model Industri Berbasis Perikanan Laut

122 Produksi Kelapa Setara Kopra Provinsi Sulawesi Utara Tahun 1994-2007 y = -1.1229x 6 + 54.399x 5 - 981.5x 4 + 8275.5x 3 - 34621x 2 + 68849x + 251736 R 2 = 0.801 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Tahun P ro d u k s i to n Series1 Poly. Series1 Poly. Series1 Ket: tanda baca titik pada penulisan angka dibaca koma. Gambar 6.12. Grafik Produksi Kelapa Setara Kopra Provinsi Sulawesi Utara Tahun 1994-2007

6.2.1.1. Sub-Model Industri Berbasis Perikanan Laut

Sub-Model Industri Berbasis Perikanan Laut terdiri atas Produksi Ikan Kaleng; Ikan Beku, Ikan Kayu, Ikan Asap, Tepung Ikan, dan Pakan Ternak. “Flow” dari ikan kaleng, ikan beku, dan ikan asap terdiri atas jumlah industri, kapasitas produksi setiap unit industri, pertumbuhan produksi, dan akumulasi produk. Sedangkan ”flow” dari ikan asap, tepung ikan, dan pakan ternak terdiri atas tambahan industri, pertumbuhan industri, dan jumlah industri, yang mana informasi jumlah industri tersebut bersama-sama dengan kapasitas produksi industri menentukan pertumbuhan produksi, yang akhirnya menentukan akumulasi level dari produksi. Untuk mengantisipasi adanya keterbatasan pasokan bahan baku maka pembangunan industri untuk jenis produk industri tertentu dilakukan secara bertahap dengan selang waktu sekitar satu sampai lima belas tahun. Dalam model yang dibangun, pentahapan tersebut dinyatakan dalam bentuk Fungsi DELAYPPL, IF, dan PULSE. 123 Tabel 6.3. Tahapan Pembangunan Industri Agro dan Fasilitas AEIP Bitung No Jenis Industri Tahun Pembangunan 20.. Jumlah Unit 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 Ikan Kaleng x 1 2 Ikan Beku x 1 3 Ikan Kayu x 1 4 Minyak Kelapa x 1 5 Kelapa Parut Kering KPK x 1 6 Arang Aktif x 1 7 Ikan Asap x x x x 4 8 Tepung Ikan xx xx 4 9 Pakan Ternak xx x xx x 6 10 Minyak Kelapa dari Paring x x x x 4 11 Biodiesel x 1 12 VCO x x x x 4 13 Arang Tempurung x x x x 4 14 Nata de Coco x x x x x 5 15 Coco Vinegar x x x x x x 6 16 Kecap Kelapa x x x x x x 6 17 Minuman Ringan x x x 3 18 Santan x x 2 19 Bahan Kosmetik x x 2 20 Peternakan Ayam x 1 21 Penggemukan Sapi x 1 22 RPH x 1 23 Pengomposan x x 2 24 Pembangkit Listrik Tenaga Angin x 1 25 Pembangkit Listrik Tenaga Surya x 1 Jumlah 64 Produksi Ikan Kaleng, Ikan Beku, dan Ikan Kayu dalam sub-model Industri Berbasis Perikanan Laut dibangun berdasarkan persamaan matematik sebagai berikut: PP pl = KP pl JI pl PI pl = PP pl Waktu Dimana: PP pl = Pertumbuhan produksi Ikan Kaleng; Ikan Beku; Ikan Asap; atau Ikan Kayu kghari PI pl = Produksi industri Ikan Kaleng; Ikan Beku; Ikan Asap; atau Ikan Kayu kg KP pl = Kapasitas produksi industri Ikan Kaleng; Ikan Beku; Ikan Asap; atau Ikan Kayu kgunithari. JI pl Dari setiap ”level” yang merupakan akumulasi produksi dari masing-masing industri akan diperoleh nilai produksi, dengan persamaan: = Jumlah industri Ikan Kaleng; Ikan Beku; Ikan Asap; atau Ikan Kayu unit. 124 Nilai Produksi pl = Produksi pl Harga Produk Industri pl Dimana: pl = jenis-jenis industri perikanan laut Satuan-satuan: Nilai produksi = Rp Produksi = kg Harga Produk Industri = Rpkg Produksi Ikan Asap, Tepung Ikan, dan Pakan Ternak dalam sub-model Industri Berbasis Perikanan Laut dibangun berdasarkan persamaan matematik sebagai berikut: Pertumbuhan Ind pl = PULSETambahan Industri pl , STARTTIME+ Waktu Dimulai hari, Interval Waktuhari Dimana: Pertumbuhan Ind pl = pertumbuhan industri perikanan laut. STARTTIME+Waktu dimulai = Saat dimana pertambahan industri pertama kali terjadi hari Interval waktu = jarak waktu tambahan jumlah industri hari Tambahan Jlh Ind pl = IFTIME-STARTTIMEBatas waktu terakhir penambahan jumlah industri pl hari, penambahan jumlah Industri pl unit, 0unit Dimana: Tambahan Jlh Ind pl = tambahan jumlah industri perikanan laut Selanjutnya, merujuk pada akumulasi produksi untuk setiap jenis industri akan diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh setiap aliran masa dari setiap jenis industri, dengan mempertimbangkan rendemen dari masing-masing produk industri. Rendemen merupakan nilai persentasi yang menyatakan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk dari jenis industri tertentu dalam berat tertentu. Kebutuhan Bahan Baku pl = 1Produksi pl Rendemen x Dimana: Kebutuhan Bahan Baku pl = kg Rendemen pl = angka pecahan positif. Dinamika yang terbentuk sebagai hasil integrasi berbagai elemen tersebut di atas direpresentasikan dalam Diagram Alir Sub-Model Industri Berbasis Perikanan Laut, seperti Gambar 6.15. 125

6.2.1.2. Sub-Model Industri Berbasis Kelapa