Ketua Program Studi 3. Dekan Sekolah Pascasarjana

Judul Disertasi : Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja Perekonomian Daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara: Suatu Pendekatan Ekonometrika Nama : Mangasi Panjaitan NRP : 995010 Program Studi : Ilmu Ekonomi Pertanian Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing Prof. Dr. Bonar M.Sinaga, MA Prof. Dr. Kooswardhono Mudikdjo, MSc Ketua Anggota Prof. Dr. Rudolf S. Sinaga, MSc Dr. Erna M. Lokollo, MS Anggota Anggota Mengetahui,

2. Ketua Program Studi 3. Dekan Sekolah Pascasarjana

Ilmu Ekonomi Pertanian Prof. Dr. Bonar M.Sinaga, MA Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, MSc Tanggal Ujian: 27 April 2006 Tanggal lulus:……………………….. RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Batulima, Kisaran pada tanggal 15 Desember 1963 sebagai anak pertama dari delapan bersaudara dari pasangan Uluan Panjaitan dan Dina Manurung. Penulis lulus dari SD Negeri V Kampung Durian, Kisaran pada tahun 1975, lulus Sekolah Menengah Pertama Persiapan Negeri Desagajah - Kisaran pada Tahun 1978, dan lulus Sekolah Menengah Atas Yosua Medan pada Tahun 1981. Pada Tahun yang sama penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor, Bogor dan lulus sebagai sarjana Ekonomi Pertanian pada Tahun 1986. Pada Tahun 1992 penulis mendapat kesempatan belajar di Program Pascasarjana S2 Universitas Indonesia Jakarta pada program studi Ilmu Ekonomi dan lulus pada tahun 1996 sebagai Magister Ekonomi ME. Pada Tahun 1999 penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi S3 program doktor pada Institut Pertanian Bogor dengan dana bantuan pendidikan dari Forum Pusaka pada tahun I dan BPPS Bea Siswa Pendidikan Pasca Sarjana dari Dikti Jakarta selama enam semester. Bantuan selama proses penelitian dan penulisan disertasi diperoleh dari Hibah Pasca Sarjana Angkatan I, Tahun ke- 2 , kerjasama DIKTI Jakarta dan IPB Bogor , dalam proyek penelitian “Dampak Kebijakan Desentralisasi Fiskal Terhadap Pembangunan Ekonomi daerah Di Indonesia”. Penulis saat ini adalah Staf Pengajar di STEKPI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia Jakarta dan berbagai Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta serta menjadi peneliti paruh waktu di beberapa perusahaan konsultan juga di Jakarta. Sebelumnya penulis pernah menjadi asisten dosen mata kuliah Fisika ketika mahasiswa S1 pada Fakultas Teknik Sipil dan Planologi Universitas Pakuan Bogor, dosen pada Fakultas Perikanan dan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura Ambon, Universitas Darmawangsa Medan, peneliti dan pengajar pada LPEM-FEUI Jakarta, pengajar dan peneliti pada STIE IBII Jakarta , pengajar pada UNIKA Atmajaya Jakarta, STIE Trisakti Jakarta, UKI Jakarta, UNISMA 45 Bekasi, dan STIE SUPRA Jakarta. Penulis telah menikah dan mempunyai dua orang putri Febrina Putri Madewi Panjaitan dan Nadya Asima Gravita Panjaitan dan dua orang putra Asido Aldion Yunior Panjaitan dan Aristo Adri Caprio Panjaitan. PRAKATA Puji Tuhan karena kasih karuniaNya jugalah disertasi dengan judul “Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Kabupaten dan Kota di proinsi Sumatera Utara: Suatu Pendekatan Ekonometrika” dapat diselesaikan. Penelitian dan Disertasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan dalam Program Doktor S3 di Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini meliputi seluruh 24 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara. Namun kabupaten dan kota yang dimekarkan setelah tahun 1998 “dikembalikan” kepada kabupaten induk demi keperluan data, sehingga menjadi “hanya” 17 kabupaten dan kota. Penelitian menggunakan Pool data yaitu cross section 17 kabupaten dan kota time series tahun 1990-2003. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan fiskal kabupaten dan kota terhadap transfer fiskal dari pemerintah pusat semakin tinggi, sedangkan pada tingkat pemerintah provinsi semakin kecil. Penerimaan Dana Alokasi Umum DAU dipengaruhi oleh tingkat perekonomian, jumlah penduduk miskin dan luas daerah masing-masing kabupaten dan kota. Disisi lain DAU mempengaruhi tingkat Pengeluaran Daerah. Pembangunan Infrastruktur selama periode penelitian relatif lamban, investasi relatif juga berkurang padahal peningkatan kedua faktor ini relatif berdampak baik pada kemapuan fiskal dan kinerja perekonomian daerah. Meningkatnya infrastruktur dan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja di kabupaten dan kota di DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA: SUATU PENDEKATAN EKONOMETRIKA MANGASI PANJAITAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 ABSTRAK MANGASI PANJAITAN. Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara: Suatu Pendekatan Ekonometrika BONAR M. SINAGA sebagai Ketua, KOOSWARDHONO MUDIKDJO, RUDOLF S. SINAGA dan ERNA MARIA LOKOLLO sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Usaha pembangunan yang sentralistis selama Orde Baru ternyata tidak menghasilkan suatu pembangunan yang merata. Pembangunan lebih didominasi di pusat. Begitu juga halnya di daerah tingkat satu, pembangunan didominasi di kota propinsi dan hanya sebagian kecil yang menyentuh kabupaten dan juga antar kabupaten tidak terlihat adanya suatu pemerataan pembangunan. Disparitas pembangunan ekonomi mendorong meningkatnya tuntutan otonomi daerah. Tuntutan dimaksud diakomodir oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat dengan mengeluarkan UU No.22 tahun 1999 dan UU No.25 tahun 1999 Penelitian ini bertujuan untuk 1 menganalisa kinerja fiskal sebelum dan sesudah kebijakan desentralisasi fiskal, 2 menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja fiskal dan perekonomian daerah kabupaten dan kota, 3 mengevaluasi dampak kebijakan desentralisasi fiskal terhadap kinerja fiskal dan perekonomian daerah kabupaten dan kota tahun 1990-2003 dan 4 meramalkan dampak kebijakan fiskal terhadap kinerja fiskal dan perekonomian daerah kabupaten dan kota tahun 2006-2008. Model Ekonometrika Desentralisasi Fiskal Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara yang dibangun terdiri dari tiga blok yaitu 1 blok fiskal daerah, 2 blok investasi dan infrastruktur, dan 3 blok kinerja perekonomian. Menggunakan pool data cross section 17 kabupaten dan kota, serta time series 1990-2003. Model diestimasi dengan metoda 2 SLS two stage least squares prosedur SYSLIN dan simulasi historis dan peramalan dengan prosedur SIMNLIN. Kesimpulan penelitian adalah 1 sumber-sumber kebutuhan fiskal daerah baik sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal, didominasi oleh dana perimbangan dari pemerintah pusat, 2, transfer ditentukan oleh tingkat perekonomian dan kondisi sosial dan fisik daerah, sedangkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja dipengaruhi oleh tingkat kepastian berusaha dan upah 3, peningkatan Dana Alokasi Umum ke daerah berhasil meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat dan kesempatan kerja dan distribusi pendapatan khususnya di kota, dan 4 peningkatan Dana Alokasi Umum diwaktu mendatang berhasil meningkatkan penerimaan, pengeluaran, pendapatan masyarakat, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan khususnya kota. Implikasi kebijakan adalah 1 pemerintah melakukan efisiensi pada pos pengeluaran rutin dan mengalokasikannya menjadi pengeluarn pembangunan karena memberikan dampak yang baik untuk kinerja fiskal dan perekonomian daerah, 2 mengelola dengan baik kebijakan pengupahan dengan hati-hati, karena penetapan upah yang salah berdampak buruk pada hampir seluruh kinerja fiskal dan perekonomian, dan 3 untuk menekan biaya transaksi dalam menanggulangi defisit fiskal, pemerintah pusat mengalihkan sumber-sumber penerimaan yang lebih besar ke daerah. Kata kunci:Desentralisasi fiskal, kabupaten dan kota, kinerja fiskal dan perekonomian, model ekonometrika. ABSTRACT MANGASI PANJAITAN. The Impact of Fiscal Decentralization On Economic Performance of Districts and Municipalities in North Sumatera : An Econometric Approach BONAR M. SINAGA as Chairman, KOOSWARDHONO MUDIKDJO, RUDOLF S. SINAGA and ERNA MARIA LOKOLLO as Members of the Advisory Committee. The history of economic development has shown that New Order built the strong governmental within the political stability as it is a necessary condition to accelerate development in all sectors especially in economic sector. In term of political stability, the government built the centralized political and governmental structure. However, the centralized development couldnot fairly distribute the output of development. The development was dominated by central region. Moreover, in provincial region, development was concentrated in its city, only few in some districts, besides that, there is not a fairly distributed between district. Disparity of economic development already pushed the regional autonomy movement. The movement accomodated by Government and Representatives by issues the Law No.22 Year 1999 and Law No.25 Year 1999. The research objectives are 1 to describe the fiscal performance before and after fiscal decentralization policy 2 to analyze the factors which influence districts and municipalities fiscal and economy performance 3 to evaluate the impact of fiscal decentralization policy and changes of non fiscal variable on district and municipalities fiscal and economy performance, and 4 to forecast the impact of fiscal decentralization on districts and municipalities fiscal and economy performance in 2006-2008 . Constructed North Sumatera’s Fiscal decentralization Econometric Model consists of three blocks that is 1 distric fiscal block 2 invesment and infrastructure block, and, 3 economic performance block. Using pool data cross section 17 districts, and municipalities and time series 1990-2003. Model is estimated by 2SLS two stage least squares method, SYSLIN procedure and historical simulation and forecasting by SIMNLIN procedure. The research concludes that 1 districts and municipalities sources before and after fiscal decentralization policy are dominated by central government equalization transfer fund 2 the central government equalization transfer is determined by level of economy, social and physical condition of the districts and municipalities, on the other hand the income level and job opportunities are influenced by the degree of investment certainty and wage level 3 the increase General Transfer Fund Dana Alokasi Umum to the districts and municipalities has raised the level of income, job opportunities and distribution of income especially in the districts, and 4 the increase of General Transfer Fund Dana Alokasi Umum in the future will be expected rise up the government revenue and expenditure, income, job opportunities and distribution of income especially in districts. Policy Implications are 1 the government should reduce the routine expenditure and allocate them to be development expenditure because it results in region fiscal and economic performance positively 2 the government should managed wage policy properly and carefully, because inappropriate wage policy will cause to most of fiscal and economic performance, and 3 should decrease transaction cost in order to alleviate fiscal deficit and the central government should relocate higger revenue source to the region. Key words: fiscal decentralization , districts and municipalities, fiscal and economic performance,econometric model. SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul: “Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Perekonomian Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara:Suatu Pendekatan Ekonometrika merupakan gagasan atau hasil penelitian disertasi saya sendiri dengan bimbingan para Komisi Pembimbing, kecuali dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di peruguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, April 2006 Nama: MANGASI PANJAITAN NRP : 995010 wi © Hak Cipta milik Mangasi Panjaitan, tahun 2006 Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, microfilm, dan sebagainya. DAMPAK DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA: SUATU PENDEKATAN EKONOMETRIKA MANGASI PANJAITAN Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 Judul Disertasi : Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja Perekonomian Daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara: Suatu Pendekatan Ekonometrika Nama : Mangasi Panjaitan NRP : 995010 Program Studi : Ilmu Ekonomi Pertanian Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing Prof. Dr. Bonar M.Sinaga, MA Prof. Dr. Kooswardhono Mudikdjo, MSc Ketua Anggota Prof. Dr. Rudolf S. Sinaga, MSc Dr. Erna M. Lokollo, MS Anggota Anggota Mengetahui,

2. Ketua Program Studi 3. Dekan Sekolah Pascasarjana