Validasi Model Simulasi Kebijakan

digunakan Koutsoyiannis 1978. Namun hasil uji statistik – t masih bisa digunakan Sinaga 1989. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pada penelitian ini evaluasi nilai parameter dugaan menggunakan nilai statistik- t dengan tingkat kesalahan α = 20. Sehingga setiap parameter dugaan yang memiliki nilai statistik- t dengan tingkat kesalahan kurang dari 20 dianggab berbeda nyata dengan nol. Selain dari itu, dalam penelitian ilmu sosial, seperti bidang ekonomi, tingkat kesalahan 20-30 masih termasuk dalam dapat diterima acceptable.

3.7. Validasi Model

Untuk melihat kemampuan model menjelaskan kembali fenomena ekonomi selama periode sampel atau menghasilkan nilai ramalan yang tidak jauh berbeda dengan nilai aktualnya , maka dilakukan validasi model melalui simulasi dinamik. Pindyck dan Rubinfeld 1991 menunjukkan bahwa banyak kriteria yang bisa digunakan untuk mengevaluasi kinerja model, yang kadang-kadang hasilnya tidak konsisten. Untuk itu diperlukan kompromi antara kepentingan statistik dan ekonomi. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk validasi model adalah Root Mean Square Percentage Error RMSPE, dan Theil’s Inequality Coefficient U-Theil serta dekomposisinya, yang nilainya berkisar antara 0 dan 1. Statistik RMSPE digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai peubah endogen hasil pendugaan menyimpang dari alur nilai aktualnya , dalam nilai relatif. Semakin kecil nilai RMSPE semakin baik pendugaan model. Sedangkan U-Theil melihat kemampuan model untuk melakukan peramalan forecasting . Semakin kecil nilai U-Theil maka semakin baik model dugaannya. Dekomposisi U-Theil adalah 1 bias proporsi UM, 2 bias keragaman US, 3 bias covariance UC. UM, adalah bias yang merupakan indikator kesalahan sistematik, mengukur sampai seberapa jauh nilai rata-rata simulasi menyimpang satu dengan yang lain. Sedangkan UR, adalah indikator kesalahan dari komponen regresi yang mengukur penyimpangan kemiringan regresi. UC, adalah komponen bias residual. Suatu model dikatakan baik jika UM dan US mendekati Nol, serta UD dan UC mendekati Satu.

3.8. Simulasi Kebijakan

Simulasi kebijakan dilakukan untuk tujuan evaluasi peristiwa masa lalu historis, maupun untuk peramalan forecast peubah-peubah endogen, variabel makroekonomi daerah seperti PDRB, kesempatan kerja, inflasi, dan distribusi dan juga variabel fiskal lainnya seperti penerimaan daerah, pajak daerah, retribusi daerah, pengeluaran daerah, pengeluaran rutin, pengeluaran pembangunan dan juga investasi bila dilakukan perubahan-perubahan pada variabel kebijakan fiskal dan non fiskal sebagai berikut; 1. Simulasi 1: Peningkatan Bagi Hasil Sumber daya Alam 15 ; 2. Simulasi 2: Peningkatan Bagi Hasil Pajak 10 3. Simulasi 3: Peningkatan Dana Alokasi Umum sebesar 10 4. Simulasi 4: Peningkatan Pajak Daerah 15 5. Simulasi 5: Peningkatan Pajak Daerah 15 dan Pengeluaran Pemerintah 0.60 6. Simulasi 6 : Peningkatan Retribusi sebesar 15 ; 7. Simulasi 7 : Peningkatan Retribusi 15 dan Pengeluaran Pemerintah 0.48 8. Simulasi 8 : Peningkatan PAD 10 dan Pengeluaran Rutin 1.25 9. Simulasi 9 : Peningkatkan PAD 10 dan Pengeluaran Pembangunan 2.38 10. Simulasi 10: Realokasi Anggaran Rutin 20 menjadi Anggaran Pembangunan 38.1 11. Simulasi 11: Peningkatan Upah 10 12. Simulasi 12: Peningkatan Infrastruktur 20 13. Simulasi 13: Peningkatan Upah 10 dan Infrastruktur 20 14. Simulasi 14: Peningkatan Investasi 20 15. Simulasi 15: Peningkatan Infrastruktur 20 dan Investasi 20 Dilakukan perbandingan simulasi antar wilayah kabupaten dengan wilayah kota untuk melihat perbedaan dampak kebijakan fiskal dan perubahan non fiskal terhadap kinerja fiskal dan kinerja perekonomian daerah. Justifikasi skenario simulasi dijelaskan pada Lampiran 8. 3.9.Peramalan Peramalan dilakukan untuk melihat dampak kebijakan desentralisasi fiskal di Sumatera Utara hingga 3 tahun mendatang tahun 2006 –2008. Dampak yang terjadi pada 3 tahun mendatang dikaji dengan melakukan simulasi pada beberapa variabel kebijakan fiskal dan non fiskal , sebagaimana dilakukan pada simulasi historis. Simulasi peramalan dilakukan pada beberapa variabel, dengan skenario serupa dengan skenario pada simulasi historis dengan pertimbangan bahwa pada tiga tahun kedepan situasi perekonomian nasional dan daerah belum banyak mengalami perubahan struktural yang berarti dibanding saat ini.

3.10. Jenis dan Sumber data