Tabel 43 . Rata-rata Pengeluaran Rutin Provinsi dan KabupatenKota Se SUMUT sebelum dan sesudah Desentralisasi Fiskal Tahun 199091-
2003 Ribu Rp
Uraian Rata-rata
Provinsi KabKota Sebelum Desentralisasi Fiskal
19901991 -2000 339005940
451258200 Sesudah Desentralisasi Fiskal
2001-2003 653712407 3439571782
Sumber: Statistik Keuangan Daerah Sumut 2004
6.2.6. Pengeluaran Pembangunan Pemerintah
Pengeluaran Pembangunan DEVEXP bersama-sama dipengaruhi secara positif oleh Pembangunan Infrastruktur INFRAS, Dana Alokasi Umum DAU,
Pendapatan Asli Daerah PAD dan Luas Wilayah LUAS Tabel 44. Dana Alokasi Umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pengeluaran Pembangunan. Hasil serupa ditemukan Nanga 2006 pada level nasional. Dalam jangka pendek, setiap peningkatan DAU 1.00 di Sumatera
Utara akan meningkatkan Pengeluaran Pembangunan 0.25. Sedangkan dalam jangka panjang meningkatkan Pengeluaran Pembangunan sebesar 0.72.
Tabel 44. Hasil Estimasi Perilaku Pengeluaran Pembangunan DEVEXP
No. Variable
Parameter Estimate
T for H0: Parameter=0
Prob |T| Elatisitas
Jk.Pendek Jk. Pnjang
1 I NTERCEP
4 8 1 . 0 6 3 4 7 9 0 . 3 6 2 0 . 7 1 7 7
- -
2 I NFRAS
1 . 3 5 3 7 6 1 0 . 5 5 7 0 . 5 7 8 4
0 . 0 6 2 1 9 0 . 1 7 5 6 8
3 DAU
0 . 1 2 1 2 8 1 5 . 3 2 2 0 . 0 0 0 1
0 . 2 5 7 6 0 0 . 7 2 7 3 3
4 PAD
0 . 1 1 9 3 0 1 1 . 8 7 1 0 . 0 6 2 7
0 . 0 3 1 9 7 0 . 0 9 0 4 0
5 L UAS
0 . 3 9 0 3 7 4 0 . 9 6 9 0 . 3 3 3 8
0 . 0 5 5 5 2 0 . 1 5 6 8 3
6 DDF
1 5 5 9 3 5 . 0 2 7 0 . 0 0 0 1
- -
7 L DEVEXP
0 . 6 4 6 0 1 6 9 . 9 3 3 0 . 0 0 0 1
- -
F- Hitung: 335.858 R
2
: 0.9040 D-W: 2.159
Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengeluaran Pembangunan. Hasil yang berbeda ditemukan oleh Nanga
2006 dan Usman 2006 dimana PAD berpengaruh negatif terhadap Pengeluaran Pembangunan. Dalam jangka pendek, bila terjadi peningkatkan PAD sebesar satu
persen di Sumatera Utara , akan terjadi peningkatan 0.03 persen pada Pengeluaran Pembangunan, sedangkan dalam jangka panjang akan meningkatkan Pengeluaran
Pembangunan sebesar 0.09 persen. Pengeluaran Pembangunan Tahun Lalu berpengaruh dan signifikan
terhadap Pengeluaran Pembangunan tahun berjalan. Fenomena ini nampaknya serupa dengan temuan serupa pada Pengeluaran Rutin, dimana ada usaha untuk
mempertahankan Pengeluaran Pembangunan tahun berjalan setidaknya sama atau lebih besar dari Pengeluaran Pembangunan Tahun lalu. Hasil serupa ditemukan di
Sulawesi Selatan dan Riau masing-masing oleh Sinaga dan Siregar 2005 dan Saefudin 2005.
Pembangunan Infrastruktur dan Luas Wilayah berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Pengeluaran Pembangunan. Temuan ini dapat
dimengerti, karena kemampuan pengeluaran pembangunan lebih dipengaruhi oleh penerimaan daerah daripada oleh Luas Wilayah maupun tingkat Pembangunan
Infrastruktur yang ada di daerah tersebut. Hasil serupa ditemukan oleh Nanga 2006 pada level nasional dan Sinaga dan Siregar 2005 di Sulawesi Selatan.
Elastisitas jangka pendek maupun jangka panjang DAU terhadap Pengeluaran Pembangunan relatif kecil dibandingkan dengan DAU terhadap
Pengeluaran Rutin. Temuan seperti ini memberi arti bahwa, dalam jangka panjang
peranan sektor pemerintah akan semakin kecil sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan penciptaan tenaga kerja. Dengan kata lain, motor pertumbuhan
ekonomi dalam jangka panjang adalah swasta, karena ”energi” pemerintah relatif lebih banyak ke bidang pemerintahan dan pelayanan masyarakat.
Ditemukan adanya peningkatan dan berbeda secara signifikan antara Pengeluaran Pembangunan sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal di
pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota. Hasil serupa ditemukan oleh Sinaga dan Siregar di Sulawesi Selatan, Pakasi 2005 di Sulawesi
Utara, Sumedi 2005 di Jawa Barat, dan Saefudin di Riau. Rata-rata Pengeluaran Pembangunan pemerintah provinsi Sumatera Utara sebelum desentralisasi fiskal
adalah sebesar Rp. 136 669 324 ribu per tahun, meningkat menjadi rata-rata
sebesar Rp. 320 545 486 ribu atau meningkat sebesar 134. Sedangkan rata-rata
Pengeluaran Pembangunan pemerintah provinsi sebelum desentralisasi fiskal adalah sebesar Rp.
136 669 324 ribu per tahun, meningkat menjadi rata-rata sebesar Rp.
320 545 486 ribu atau meningkat sebesar 134 Tabel 45. Tabel 45. Rata-rata Pengeluaran Pembangunan Provinsi dan KabupatenKota
Se SUMUT sebelum dan sesudah Desentralisasi Fiskal Tahun 19901991-2003
Ribu Rp Uraian
Rata-rata Provinsi KabKota
Sebelum Desentralisasi Fiskal 19901991-2000 136669324
312916041 Sesudah Desentralisasi Fiskal
2001-2003
320545486 1527789206
Sumber: Statistik Keuangan Daerah Sumut 2004
Sedangkan rata-rata Pengeluaran Pembangunan pemerintah kabupaten dan kota sebelum desentralisasi fiskal adalah sebesar Rp.
312 916 041 ribu per tahun, meningkat menjadi rata-rata sebesar Rp. 1 527 789 206
ribu atau meningkat sebesar 388 Perilaku Pengeluaran Pembangunan pada tingkat nasional dan
daerah-daerah selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13 Tabel 6.
6.3. Kinerja Pembangunan Infrastruktur dan Investasi 6.3.1. Pembangunan Infrastruktur INFRAS