utama penerimaan daerah dari pemerintah pusat diduga juga mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan. Pendapatan Asli Daerah PAD yang merupakan
sumber penerimaan utama dari daerah sendiri juga diduga mempengaruhi Pengeluaran Pembangunan. Luas Daerah LUAS yang merupakan wilayah
administratif dan kekuasaan pemerintah daerah tentu secara normatif akan menentukan kebutuhan Pengeluaran Pembangunan. Daerah yang luas tentu akan
membutuhkan biaya pembangunan yang relatif lebih besar dibandingkan dengan daerah yang relatif sempit. Secara normatif pula diduga selalu ada usaha-usaha
pemerintah daerah untuk dapat memperoleh Pengeluaran Pembangunan tahun berjalan tidak lebih kecil dari Pengeluaran Pembangunan Tahun lalu
LDEVEXP. Atas dasar pemahaman tersebut dibentuklah persamaan perilaku Pengeluaran Pembangunan sebagaimana pada persamaan 8.
3.4.2. Blok Investasi dan Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan Ekonomi di daerah dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan swasta. Peran swasta dalam pembangunan ekonomi di daerah
dapat dilihat pada persamaan Investasi di daerah. Besarnya Investasi di daerah dipengaruhi oleh besarnya Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Semakin
tinggi PDRB suatu daerah berarti semakin tinggi daya beli daerah, dengan demikian semakin baik prospek melakukan investasi di daerah tersebut.
Sebaliknya daerah dengan PDRB yang relatif kecil berarti permintaan efektif daerah tersebut relatif kecil, sehingga relatif kurang diminati oleh investor. Faktor
lainnya yang menentukan menarik tidak berinvestasi di daerah adalah besarnya Pajak Daerah TAXDA. Pajak Daerah yang kompetitif tentu akan menarik
investasi yang lebih besar ke daerah tersebut. Faktor lainnya adalah Tingkat Upah UPAHDA dan Tingkat Suku Bunga SUBUDA. Diduga semakin besar
Tingkat Upah dan Tingkat Suku Bunga maka makin kecil realisasi investasi di daerah. Sebaliknya semakin kecil Tingkat Bunga dan Tingkat Suku Bunga maka
makin besar realisasi investasi di daerah tersebut, karena Tingkat Upah dan Tingkat Suku Bunga merupakan biaya cost bagi investor. Dengan otonomi
daerah diduga kuat arus investasi ke daerah meningkat secara signifikan dibanding sebelumnya DDF. Atas dasar pemahaman tersebut dibangunlah
persamaan investasi di daerah seperti pada persamaan 11. Pembangunan Infrastruktur adalah salah satu syarat perlu necesseary
condition dalam pembangunan ekonomi. Artinya ketersediaan faktor ini akan
sangat menentukan berhasil tidaknya perencanaan pembangunan ekonomi. Pembangunan Infrastuktur karena sifatnya yang public goods atau semi public
goods pada umumnya dilakukan oleh pemerintah daerah danatau pusat, Oleh
sebab itu besarnya pembangunan infrastruktur ini dipengaruhi oleh seberapa besarnnya Total Penerimaan Pemerintah TGREV dan sebagian dilakukan oleh
swasta. Seiring dengan besarnya jumlah investasi yang masuk ke daerah tersebut INVDA diduga semakin besar pula pembangunan infrastruktur untuk
mengakomodir peningkatan jumlah investasi yang masuk. Luas Daerah LUAS adalah salah satu faktor yang menentukan besarnya pembangunan infrastruktur.
Semakin luas suatu daerah, maka semakin besar pula biaya pembangunan infrastruktur yang diperlukan daerah tersebut. Sebaliknya daerah yang relatif
sempit memerlukan biaya pembangunan infrastruktur yang relatif sedikit pula.
Diduga trend pembangunan infrastruktur di daerah adalah positif. Artinya terjadi peningkatan kuantitas danatau kualitas infrastruktur selama periode penelitian.
Atas dasar pemahaman tersebut dibangunlah persamaan perilaku Pembangunan Infrastruktur sebagaimana persamaan 12.
3.4.3. Blok Kinerja Perekonomian