Produk Domestik Regional Bruto PDRB

6.4.1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Perilaku Produk Domestik Regional Bruto PDRB ditentukan oleh Total Pengeluaran Pemerintah TGEXP, Jumlah Orang Bekerja BKERJA,dan Tingkat Investasi INVDA .Ketiga variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB Tabel 48. Total Pengeluaran Pemerintah TGEXP berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB. Hasil serupa ditemukan di Sulawesi Utara oleh Pakasi 2005. Sementara untuk level nasional lebih ditentukan oleh Pengeluaran Pembangunan di sektor pertanian dan non pertanian Nanga 2006 dan Usman 2006, sedangkan di Jawa Barat lebih ditentukan oleh pembangunan infrastruktur Sumedi 2005 dan di Riau oleh pengeluaran pembangunan untuk sektor ekonomi Saefudin 2005. Dalam jangka pendek, bila terjadi kenaikan pada Pengeluaran Pemerintah 1.00 di Sumatera Utara maka akan terjadi kenaikan pada PDRB 0.17 . Temuan ini menunjukkan bahwa peranan pemerintah sebagai penggerak perekonomian daerah cukup berarti disamping peranan swasta melalui investasi. Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB. Hasil serupa ditemukan pada level nasional oleh Usman 2006, dan juga daerah seperti di Sulawesi Selatan Sinaga dan Siregar 2005, Riau Saefudin. Setiap kenaikan Investasi 1.00 di Sumatera Utara akan meningkatkan PDRB sebesar 0.10. Diantara beberapa variabel yang mempengaruhi PDRB, variabel jumlah orang yang bekerja memegang peranan yang relatif besar. Hasil serupa ditemukan di level nasional Nanga 2006; Usman 2006 dan di tingkat daerah Sinaga dan Siregar 2005; Pakasi 2005; Sumedi 2005 dan Seafudin 2005. Setiap peningkatan jumlah pekerja 1.00 di Sumatera Utara akan meningkatkan PDRB sebesar 0.95. Tabel 48. Hasil Estimasi Perilaku Produk Domestik Regional Bruto PDRB No Variable Parameter Estimate T for H0: Parameter=0 Prob |T| Elatisitas Jk.Pendek Jk. Pjng 1 I NTERCEP - 2 6 9 8 8 7 - 2 . 5 8 7 0 . 0 1 0 3 - - 2 TGEXP 2 . 7 9 0 0 3 3 3 . 3 3 4 0 . 0 0 1 0 0 . 1 7 2 7 4 - 3 I NVDA 1 . 0 9 3 9 4 9 2 . 0 5 7 0 . 0 4 0 8 0 . 1 0 5 0 3 - 4 BKERJ A 4 5 2 0 . 3 9 6 6 2 5 1 4 . 9 9 2 0 . 0 0 0 1 0 . 9 5 5 7 2 - 5 DDF - 1 5 5 8 3 7 - 0 . 7 3 3 0 . 4 6 4 2 - - F-Hitung: 158.916 R 2 : 0.7464 D-W: 0.338 Ditemukan adanya penurunan PDRB dan berbeda secara signifikan antara sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya memang perekonomian daerah khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya masih dalam proses recovery dan pencapaiannya belum bisa pulih benar hingga menyamai prestasi tahun 1997 atau sebelum terjadi krisis ekonomi dan moneter tahun 1998. Temuan serupa ada di tingkat nasional Nanga 2006; Usman 2006 dan di Sulawesi Utara Pakasi 2005. Perilaku PDRB secara nasional dan daerah dapat dilihat pada Lampiran 13 Tabel 9.

6.4.2. Kesempatan Kerja BKERJA