15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Strategi Implementasi Kebijakan
a. Pengertian strategi
Kata strategi berasal dari kata strategos dalam bahasa Yunani, merupakan gabungan dari stratos atau tentara dan ego atau pemimpin.
Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi, pada dasarnya strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran
yang telah ditentukan Trianto, 2007: 85. Chandler dalam Ati Cahayani 2009 menjelaskan bahwa strategi adalah penetapan tujuan
jangka panjang sasaran perusahaan, serta penetapan serangkaian tindakan dan alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan
sasaran ini. Selanjutnya, Marrus 2002: 31 mendefinisikan strategi sebagai
suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara
atau upaya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi adalah suatu bentuk atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, sumber daya, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi
16 menjadi suatu kesatuan yang utuh agar dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
b. Implementasi kebijakan
1 Pengertian kebijakan
Secara estimologi, kata kebijakan berasal dari bahasa Inggris, yaitu
“policy”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kebijakan diartikan sebagai rangkaian konsep dan asas
yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak tentang
pemerintahan, organisasi, dsb; pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip dan garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai
sasaran. Amri Marzali 2012 mendefinisikan kebijakan sebagai
cetak biru bagi tindakan yang mengarah dan mempengaruhi perilaku orang banyak yang terkena dampak keputusan yang
ditetapkan. Kebijakan sengaja disusun dan dirancang untuk membuat perilaku orang banyak yang dituju kelompok target
menjadi terpola sesuai dengan bunyi dan rumusan kebijakan tersebut. Definisi ini merujuk pada pemahaman bahwa kebijakan
berasal dan diperuntukan bagi sekelompok orang yang telah ditargetkan. Artinya, perumusan kebijakan didasarkan atas
permasalahan yang
ada dalam
suatu masyarakat
dan implementasinya ditujukan pada masyarakat itu juga.
17 Kebijakan adalah prinsip atau cara bertindak yang dipilih
untuk mengarahkan keputusan. Kebijakan senantiasa berorientasi kepada masalah problem-oriented dan juga berorientasi kepada
tindakan action-oriented, sehingga dapat dinyatakan bahwa kebijakan adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip
untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan Edi Suharto,
2006. Kebanyakan orang berpandangan bahwa istilah kebijakan
senantiasa disamakan dengan istilah kebijaksanaan. Padahal apabila dicermati, berdasarkan tata bahasa, istilah kebijaksanaan
berasal dari kata “wisdom”. Pendapat Anderson yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab 2008: 2, merumuskan kebijaksanaan
sebagai langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seseorang aktor atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya
masalah atau persoalan tertentu yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, kebijaksanaan menurut Anderson merupakan langkah tindakan
yang sengaja dilakukan oleh aktor yang berkenaan dengan adanya masalah yang sedang dihadapi.
Selanjutnya, Solichin Abdul Wahab 2008 mengemukakan bahwa istilah kebijakan sendiri masih terjadi silang pendapat dan
menjadi ajang perdebatan para ahli. Maka untuk memahami istilah kebijakan, Solichin Abdul Wahab 2008: 40 memberikan
18 beberapa pedoman sebagai berikut, yaitu: a kebijakan harus
dibedakan dari keputusan; b kebijakan sebenarnya tidak serta merta dapat dibedakan dari administrasi; c kebijakan mencakup
perilaku dan harapan-harapan; d kebijakan mencakup ketiadaan tindakan ataupun adanya tindakan; e kebijakan biasanya
mempunyai hasil akhir yang akan dicapai; f setiap kebijakan memiliki tujuan atau sasaran tertentu baik eksplisit maupun
implisit; g kebijakan muncul dari suatu proses yang berlangsung sepanjang waktu; h kebijakan meliputi hubungan-hubungan yang
bersifat antarorganisasi dan yang bersifat intra organisasi; i kebijakan publik meski tidak ekslusif menyangkut peran kunci
lembaga-lembaga pemerintah; dan j kebijakan itu dirumuskan atau didefinisikan secara subyektif.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan adalah tindakan yang mengarah pada tujuan yang
diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-
hambatan atau masalah tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan, sehingga berhasil
membuat perilaku kelompok yang dituju menjadi terpola sesuai tujuan yang diinginkan.
19
2 Pengertian implementasi kebijakan
Pengertian implementasi menurut Van Meter dan Van Horn 1975 dalam Solichin Abdul Wahab 2008: 65 adalah tindakan-
tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu pejabat- pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang
diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam kebijaksanaan. Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier
1979 dalam Solichin Abdul Wahab 2008: 65, menjelaskan makna implementasi dengan mengatakan bahwa:
Memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan
fokus perhatian
implementasi kebijaksanaan,
yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul
sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijaksanaan negara,
yang mencakup
baik usaha-usaha
untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan
akibat dampak nyata pada masyarakat atau kejadian- kejadian.
Riant Nugroho 2003: 158 menjelaskan bahwa pada
prinsipnya implementasi merupakan cara yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Implementasi merupakan
prinsip dalam sebuah tindakan atau cara yang dilakukan oleh individu atau kelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
implementasi adalah serangkaian praktik atau cara yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuan yang telah
20 dirumuskan. Maka dari itu, implementasi kebijakan merupakan
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Tindakan tersebut
dilakukan baik oleh individu, pejabat pemerintah ataupun swasta melalui sejumlah tahapan tertentu seperti tahapan pengesahan
undang-undang, kemudian output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan dan seterusnya sampai perbaikan kebijakan
yang bersangkutan. Implementasi kebijakan menurut Riant Nugroho 2004
adalah cara agar kebijakan dapat mencapai tujuan yang diinginkan melalui bentuk program-program serta melalui derivate. Derivate
adalah turunan dari kebijakan, antara lain melalui proyek intervensi dan kegiatan intervensi. Sejalan dengan itu, Dunn mengatakan
implementasi kebijakan
Policy Implementation
adalah pelaksanaan pengendalian aksi-aksi kebijakan dalam kurun waktu
tertentu Dunn, 2003: 132. Arif Rohman 2012 mengemukakan pendapat bahwa implementasi kebijakan adalah proses yang
berpengaruh pada beberapa aspek, di luar badan administratif, melainkan menyangkut pada faktor hukum, politik, ekonomi,
maupun sosial. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondinelli dalam Subarsono
2005: 101 mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
implementasi kebijakan
program-program
21 pemerintah yang bersifat desentralistis. Faktor- faktor tersebut di
antaranya: a
Kondisi lingkungan. Lingkungan sangat mempengaruhi implementasi kebijakan, yang dimaksud lingkungan ini
mencakup lingkungan
sosio-kultural serta
keterlibatan penerima program.
b Hubungan antarorganisasi. Dalam banyak program,
implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu diperlukan koordinasi dan
kerjasama antarinstansi bagi keberhasilan suatu program. c
Sumberdaya organisasi untuk implementasi program. Implementasi kebijakan perlu didukung sumberdaya, baik
sumberdaya manusia human resources maupun sumberdaya non-manusia non human resources.
d Karakteristik dan kemampuan agen pelaksana. Karakteristik
dan kemampuan agen pelaksana mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam
birokrasi, yang seluruhnya akan mempengaruhi implementasi suatu program.
Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan menurut Samodra Wibawa 1994: 42 terdiri atas; isi kebijakan,
kinerja kebijakan, serta kelompok dan sasaran. Masing-masing faktor tersebut saling berhubungan satu sama lainnya, kemudian
22 secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap implementasi
kebijakan. Pertama. Isi kebijakan adalah aturan tertulis yang
merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai
baru dalam masyarakat. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam
berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan proaktif.
Kedua. Kinerja kebijakan, merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Akan tetapi
pada dasarnya
hal itu
merupakan faktor
kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara
keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Ketiga. Kelompok dan sasaran, merupakan kumpulan yang terdiri dari dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu dan merupakan interaksi untuk membagi informasi dan
mengambil keputusan dalam membantu tiap anggota di bidang
23 tanggung jawabnya dan tepat pada sasaran yang telah
direncanakan.
c. Pemahaman strategi implementasi kebijakan