40 pengetahuan knowledge construction yang diwujudkan dengan
mengetahui dan memahami secara komprehensif keragaman yang ada. Ketiga, pengurangan prasangka prejudice reduction yang lahir dari
interaksi antarkeragaman dalam kultur pendidikan. Keempat, pedagogik kesetaraan manusia equity pedagogy yang memberi ruang dan
kesempatan yang sama kepada setiap elemen yang beragam. Kelima, pemberdayaan kebudayaan sekolah empowering school culture, yaitu
bahwa sekolah adalah elemen pengentas sosial dari struktur masyarakat yang timpang ke struktur masyarakat yang berkeadilan Sopiah, 2009:
23.
a. Integrasi konten
Pemaduan konten mengenai sejauh mana guru menggunakan contoh dan konten dari beragam budaya dan kelompok untuk
menggambarkan konsep, prinsip, generalisasi serta teori utama dalam bidang mata pelajaran atau disiplin mereka. Dimensi ini berkaitan
dengan upaya untuk menghadirkan aspek kultur yang ada ke ruang- ruang kelas. Seperti pakaian, tarian, kebiasaan, sastra, bahasa, dan
sebagainya. Dengan
demikian, diharapkan
akan mampu
mengembangkan kesadaran pada diri siswa akan kultur milik kelompok lain. Konsep atau nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan
ke dalam materi-materi, metode pembelajaran, tugaslatihan, maupun evaluasi yang ada dalam buku pelajaran.
41 Rustam Ibrahim 2013: 143 berpendapat, dimensi ini
digunakan oleh guru untuk memberikan keterangan dengan “poin
kunci” pembelajaran dengan merefleksi materi yang berbeda-beda. Secara khusus, para guru menggabungkan kandungan materi
pembelajaran ke dalam kurikulum dengan beberapa cara pandang yang beragam. Salah satu pendekatan umum adalah mengakui
kontribusinya, yaitu guru-guru bekerja ke dalam kurikulum mereka dengan membatasi fakta tentang semangat kepahlawanan dari
berbagai kelompok. Di samping itu, rancangan pembelajaran dan unit pembelajarannya tidak dirubah. Dengan beberapa pendekatan, guru
menambah beberapa unit atau topik secara khusus yang berkaitan dengan materi multikultural.
b. Proses kontruksipenyusunan pengetahuan
Sesuatu yang berhubungan dengan sejauh mana guru membantu peserta didik paham, menyelidiki, dan untuk menentukan
bagaimana asumsi budaya yang tersirat, kerangka acuan, perspektif dan prasangka di dalam disiplin mempengaruhi cara pengetahuan
disusun di dalamnya. Rustam Ibrahim 2013: 143 mengutarakan bahwa dalam dimensi ini para guru membantu siswa untuk
memahami beberapa perspektif dan merumuskan kesimpulan yang dipengaruhi oleh disiplin pengetahuan yang mereka miliki. Dimensi
ini juga berhubungan dengan pemahaman para pelajar terhadap perubahan pengetahuan yang ada pada diri mereka sendiri.
42
c. Mengurangi prasangka