208 ditempuh adalah dengan: 1 menanamkan nilai-nilai moral berlandaskan
multikultural; 2 Menyelenggarakan pendidikan yang universal dapat diterima semua golongan.
SE
Cara yang ditempuh: 1 dengan sedikit mungkin menggunakan pelabelan agama dan menyelenggarakan pendidikan yang universal.
Kesimpulan Cara yang ditempuh: 1 penanaman nilai moral multikultural; 2
penyelenggaraan pendidikan yang universal; 3 sedikit mungkin menggunakan pelabelan agama dan golongan.
3. Struktur sosial yang terbentuk di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta
a. Perbedaan keyakinan agama, ras, dan dialek yang ada di TK Katolik
Sang Timur Yogyakarta Suster M
TK Katolik Sang Timur Yogyakarta memiliki sumber daya manusia dengan latar belakang yang beraneka ragam. Dari tenaga pendidik dan peserta didik
berasal dari latar belaknag yang berbeda. 1 Latar belakang agama warga sekolah: Islam, Kristen, Katolik, Buda, dan Hindu. 2 Latar belakang ras: Jawa
dan Batak. 3 Latar belakang bahasa: mayoritas Jawa dan Indonesia ditambah dengan bahasa daerah yang dibawa oleh peserta didik Batak.
MR 1 Agama: Islam, Hindu, Katolik, dan Kristen. Pernah juga ada Budha. 2 ras:
Mayoritas di sini suku Jawa, tapi akhir-akhir ini ada beberapa siswa dari suku batak. 3 Bahasa: bahasa Indonesia, Jawa, dan bahasa daerah yang dibawa anak.
VE 1 Agama: Isalam, Katolik, Kristen, dan Hindu. 2 Suku: mayoritas Jawa tapi
ada beberapa dari Batak. 3 Bahasa: bahasa Indonesia dan Jawa serta beberapa bahasa daerah dari anak dari suku batak.
MW 1 Agama: Katolik, Hindhu, Kristen, Budha, dan Islam. 2 Ras: Jawa dan
Batak. 3 Bahasa: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa daerah yang dibawa oleh anak.
SE 1 Agama: Islam, Katolik, Hindu, Buda, dan Kristen. 2 Suku ras: Jawa dan
Batak. 3 Bahasa: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa daerah yang dibawa anak.
Kesimpulan TK Katolik Sang Timur Yogyakarta memiliki sumber daya manusia dengan
latar belakang yang beraneka ragam. Dari tenaga pendidik dan peserta didik berasal dari latar belaknag yang berbeda. 1 Latar belakang agama warga
sekolah: Islam, Kristen, Katolik, Buda, dan Hindu. 2 Latar belakang ras: Jawa dan Batak. 3 Latar belakang bahasa: mayoritas Jawa dan Indonesia ditambah
dengan bahasa daerah yang dibawa oleh peserta didik Batak.
209
b. Kata yang biasanya digunakan untuk menyebut “Tuhan” dan cara
berdoa yang diajarkan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta Suster M
1 D engan kata “Tuhan”, dengan alasan bahwa penyebutan tersebut berlaku
universal untuk semua agama. 2 Cara berdoa: Dikarenakan TK Katolik Sang Timur merupakan yayasan Katolik maka terdapat nuansa Katolik dalam cara
berdoa. Akan tetapi untuk yang non Katolik dipersilakan berdoa dan menyebut “Tuhan” sesuai kepercayaan masing-masing. Seklah tidak memaksakan dan
tidak mengkristenkan. Yang penting nilai-nilai moralnya, misal kalau mau beraktivitas harus berdoa dulu.
MR Dengan
“Tuhan”. Maknanya global.
VE Dengan kata
“Tuhan”. Penyebutan yang dapat diterima oleh semuanya.
MW Dengan kata
“Tuhan” . Maknanya universal.
SE D
engan kata “Tuhan”. Karena kata tersebut menggunakan makna yang universal. Tetapi dalam hal lagu kekatolikan
tentu ada penyebutan “Bapa, Yesus Kristus, dan lain-
lain”. Sekolah tidak menuntuk peserta didik non kristiani menggunakan cara berdoa
Katolik, semua diserahkan pada keyakinan masing-masing. Jadi yang ditanamkan adalah nilai moralnya, bukan lafalannya.
Kesimpulan
1 Penyebutan “Tuhan”: dengan kata “Tuhan”, dengan alasan bahwa penyebutan tersebut berlaku universal untuk semua agama. 2 Cara berdoa:
Dikarenakan TK Katolik Sang Timur merupakan yayasan Katolik maka terdapat nuansa Katolik dalam cara berdoa. Akan tetapi untuk yang non Katolik
dipersilakan berdoa dan menyebut “Tuhan” sesuai kepercayaan masing-masing. Seklah tidak memaksakan dan tidak mengkristenkan. Yang penting nilai-nilai
moralnya, misal kalau mau beraktivitas harus berdoa dulu.
c. Kegiatan yang dilaksanakan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta